Sikap dalam beribadah

Sikap dalam beribadah/berkebaktian

     

Ibadah yang paling sering dilakukan oleh gereja adalah Kebaktian Minggu yang merupakan momen perjumpaan Bapa dengan manusia, karena itu kita harus bersikap sopan dan hormat ketika kita memasuki rumah-Nya. Dalam beribadah di gereja, kita harus memelihara ketertiban, kesopanan dan kerapihan (1 Korintus 14: 40), maka seharusnya sikap kita dalam ibadah adalah sebagai berikut :

Mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum beribadah. Seperti layaknya bertemu seseorang yang sangat kita hormati, maka selayaknyalah kita sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Tuhan. Karena itu kita diminta untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Tiba di gedung gereja sebelum persiapan kebaktian dimulai.
  2. Memakai busana yang layak dan rapih (bukan busana piknik atau ke pantai).
  3. Mempersiapkan persembahan syukur sebelum berangkat dari rumah.
  4. Membawa Alkitab dan perlengkapan ibadah (buku catatan, ballpoint dan sebagainya)
  5. Tidak membaca Warta Jemaat atau sibuk dengan bacaan lain atau ngobrol selama beribadah.
  6. Ibadah adalah dialog kita dengan Tuhan, dan liturgi menolong kita untuk berdialog. Maka sudah seharusnyalah kita bersikap menghormati Tuhan. Kita tidak layak menyuruh Tuhan untuk menunggu kedatangan kita karena kita datang terlambat; atau kita memotong percakapan kita dengan Tuhan karena kita ingin pulang lebih dahulu sebelum kebaktian selesai. Ibadah harus diikuti dari mulai votum sampai dengan berkat beserta responsnya.
  7. Ibadah adalah persekutuan kita dengan Tuhan dan sesama. Oleh karena itu kita perlu menghargai kehadiran Tuhan dan sesama. Cara kita menghargai mereka adalah kita tidak menginterupsi percakapan Tuhan atau mengganggu kekhusyukan sesama yang beribadah dengan membiarkan telepon genggam kita berbunyi dan dengan seenaknya kita menjawab panggilan telepon tersebut.
  8. Ibadah bukan tontonan. Oleh karena itu dalam beribadah di gereja, kita tidak bisa bersikap seperti menonton film di bioskop: kita bisa makan seenaknya atau memberi makan anak-anak kita sepanjang ibadah berlangsung. Mari kita pun belajar menahan diri untuk tidak makan dan mengajar anak-anak kita untuk menghormati Tuhan dengan tidak makan di dalam ruang ibadah tersebut.
  9. Kita perlu menghargai pemimpin ibadah yang menjadi wakil Tuhan dalam ibadah kita. Oleh karena itu kita perlu menunggu pemimpin ibadah keluar dari ruangan untuk bersalaman dengan seluruh jemaat. Kita tidak perlu keluar cepat-cepat dan berdesakan yang menyebabkan pemimpin ibadah sulit untuk keluar ruangan.
  10. Kita pun perlu menghargai orang-orang yang terlibat dalam ibadah (para penatua/pengurus, para usher, pemandu nyanyian, pengisi pujian, dll ) yang menolong ibadah kita agar berlangsung dengan baik. Salah satu sikap yang menghargai mereka adalah kita mau diatur, bukan kita yang mengatur mereka.

KEBAKTIAN MINGGU Pra-Paska 3 (Ungu)

Yesus Pemberi Kesempatan

Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:1-8; 1 Korintus 10:1-13; Lukas 13:1-9

Kebaktian 23 Maret 2025 oleh Pdt. Debora Rachelina S. Simanjuntak

Pendahuluan

Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan, melakukan kesalahan, atau merasa tidak layak di hadapan Tuhan. Namun, dalam kasih-Nya, Tuhan selalu memberi kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa kasih karunia-Nya tidak hanya menuntut pertobatan, tetapi juga menawarkan kesempatan bagi mereka yang mau berbalik kepada-Nya.

1. Undangan untuk Bertobat (Yesaya 55:1-9)

Dalam Yesaya 55, Tuhan memberikan undangan terbuka bagi semua orang untuk datang dan menerima anugerah-Nya: “Hai, semua orang yang haus, marilah dan minumlah!” (Yes. 55:1). Tuhan tidak hanya menawarkan makanan dan minuman rohani, tetapi juga mengajak kita untuk meninggalkan jalan yang jahat dan berpaling kepada-Nya, karena “Ia memberi pengampunan dengan limpahnya” (Yes. 55:7). Ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang sabar, memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk kembali sebelum terlambat.

2. Allah, Sumber Kepuasan Sejati (Mazmur 63:1-8)

Pemazmur menggambarkan bagaimana jiwanya rindu kepada Tuhan seperti tanah kering yang haus akan air. Dia menemukan kepuasan sejati dalam hadirat Allah. Ini mengajarkan kita bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan hanya sekadar pengampunan dari dosa, tetapi juga panggilan untuk hidup dalam keintiman dengan-Nya. Kita sering mencari kepuasan dalam hal-hal duniawi, tetapi hanya dalam Tuhan kita mendapatkan kepuasan sejati.

3. Peringatan dari Sejarah (1 Korintus 10:1-13)

Paulus mengingatkan jemaat Korintus agar tidak mengulangi kesalahan nenek moyang mereka yang, meskipun telah mengalami pertolongan Tuhan, tetap jatuh dalam dosa. Dia menekankan bahwa cobaan yang kita hadapi tidak melebihi kekuatan kita, karena Tuhan selalu menyediakan jalan keluar. Ini menunjukkan bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan untuk disia-siakan, tetapi untuk kita manfaatkan dengan bijaksana.

4. Perumpamaan tentang Pohon Ara yang Tidak Berbuah (Lukas 13:1-9)

Dalam perumpamaan ini, Yesus menggambarkan seorang pemilik kebun yang ingin menebang pohon ara karena tidak berbuah selama tiga tahun. Namun, pengurus kebun meminta agar pohon itu diberi satu tahun lagi, dengan perawatan ekstra. Ini adalah gambaran tentang kesabaran Tuhan yang memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat dan menghasilkan buah dalam kehidupan kita.

Kita bisa bertanya pada diri sendiri: Apakah hidup kita sudah menghasilkan buah bagi Tuhan? Ataukah kita masih menjalani kehidupan yang jauh dari-Nya? Tuhan dalam kasih-Nya memberikan kesempatan kedua, tetapi kesempatan itu tidak akan selalu ada selamanya. Ada batas waktu bagi kita untuk bertobat dan berbuah.

Penutup

Yesus adalah pemberi kesempatan bagi kita untuk bertobat dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Undangan-Nya terbuka bagi semua yang haus akan kasih dan pengampunan-Nya. Namun, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, sebab suatu saat kesempatan itu akan berakhir. Marilah kita menggunakan waktu yang masih Tuhan berikan untuk bertumbuh dalam iman, berbuah dalam kehidupan, dan semakin dekat dengan-Nya.

Pertanyaan refleksi:

  • Bagaimana saya menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan dalam hidup saya?
  • Apakah saya sudah bertobat dan menghasilkan buah yang berkenan kepada-Nya?
  • Dalam hal apa saya masih perlu berbenah sebelum kesempatan itu habis?

Doa:
Tuhan yang penuh kasih, terima kasih atas kesempatan yang Engkau berikan kepada kami untuk bertobat dan hidup bagi-Mu. Tolong kami untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang masih ada, tetapi sungguh-sungguh hidup dalam ketaatan dan menghasilkan buah yang berkenan di hadapan-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

565297
Users Today : 529
Users Yesterday : 1594
This Month : 32886
This Year : 117447
Total Users : 565297
Who's Online : 16