Tenanglah di Tengah Krisis

Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Matius 14:27

Sejak awal tahun 2020, kelesuan sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid- 19 terus mendominasi kehidupan jutaan orang. Akibatnya menyebabkan roda perekonomian terhambat dan bahkan mengurangi prospek pemulihan ekonomi. Krisis kehidupan yang parah telah menyebabkan resesi dan depresi yang berimplikasi pada tren mengkhawatirkan yang menunjukkan kemunduran signifikan menghancurkan hati setiap keluarga yang mengalaminya.

Bila hati hancur seluruh hidup tampak kabur, kehilangan cinta kasih yang menimpa akan memengaruhi hidup di masa yang akan datang, akan tetapi di balik kehancuran hidup yang dialami, perlu ditegaskan bahwa masih ada harapan untuk menghadapi segala sesuatunya. Seiring perjalanan waktu, meratapi dan menyesali apa yang telah terjadi tanpa berbuat apa-apa akan membawa hati kita kepada keadaan yang marah dan gelisah. Keadaan ini akan menciptakan tekanan batin dan sakit hati yang akan menjerat dan membelenggu membawa ke dalam kehancuran yang lebih dalam. Pertanyaan, “Mengapa ini terjadi pada diri saya…?” sering kali di lontarkan pada orang-orang yang marah dan kecewa, tetapi mari berusahalah dengan kesungguhan hati merubah kata-kata itu menjadi “Apa yang akan saya lakukan untuk hidup saya kedepan…???

Hati yang hancur melibatkan sikap seimbang dan ketenangan dalam menghadapi krisis kehidupan. Ada banyak orang ketika mengalami krisis dalam hidupnya, reaksi yang muncul adalah marah dan mengomel. bahkan kadang-kadang hal-hal kecil dapat akan menjadi masalah yang membuat kita marah. Contoh kecil, ketika kita sedang terburu-buru ke suatu tempat tiba-tiba ban motor kita kempes, reaksi kita pasti marah dan mengomel. Kita tidak tahu bahwa hal itu sesungguhnya Allah izinkan untuk menghindarkan kita dari sebuah kecelakaan. Karena itu hal yang paling penting adalah bersikap tenang dalam menghadapi krisis. Kita juga harus tahu bahwa Allah mengetahui apa yang sedang terjadi dan juga Ia akan menyelesaikan segalanya bagi kita untuk kemuliaan nama-Nya. Bagian kita adalah bersikap tenang dan percaya dengan sungguh kepada-Nya.

Karena itu tetaplah tenang dalam mengalami segala macam krisis kehidupan yang datang dalam hidup kita. Karna apa yang terus dipikirkan akan dilakukan oleh tubuh, Jadi pikirkanlah yang terbaik. Ingatlah selalu bahwa apa pun yang Tuhan izinkan dalam hidup kita, itu akan membawa kita kepada hal-hal yang lebih baik. Tidak satupun krisis datang tanpa seijin-Nya. Mungkin seseorang cenderung responsif atau reaktif dan tidak menyadari kalua krisis itu sedang menguji keimanan seseorang. Mungkin saat kita mengalaminya kita belum melihat hal yang baik itu, karena itu kuatkanlah kepercayaan kita kepada-Nya. Berhentilah untuk bersungut-sungut, mengomel dan marah jika krisis itu datang dalam hidup kita, itu bukan membawa kita kepada hal yang baik, namun sebaliknya. Tetap percaya dan tetap tenang, Allah turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan untuk kemuliaan nama-Nya. -EFH-

KEBAKTIAN MINGGU Pra-Paska 3 (Ungu)

Yesus Pemberi Kesempatan

Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:1-8; 1 Korintus 10:1-13; Lukas 13:1-9

Kebaktian 23 Maret 2025 oleh Pdt. Debora Rachelina S. Simanjuntak

Pendahuluan

Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan, melakukan kesalahan, atau merasa tidak layak di hadapan Tuhan. Namun, dalam kasih-Nya, Tuhan selalu memberi kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa kasih karunia-Nya tidak hanya menuntut pertobatan, tetapi juga menawarkan kesempatan bagi mereka yang mau berbalik kepada-Nya.

1. Undangan untuk Bertobat (Yesaya 55:1-9)

Dalam Yesaya 55, Tuhan memberikan undangan terbuka bagi semua orang untuk datang dan menerima anugerah-Nya: “Hai, semua orang yang haus, marilah dan minumlah!” (Yes. 55:1). Tuhan tidak hanya menawarkan makanan dan minuman rohani, tetapi juga mengajak kita untuk meninggalkan jalan yang jahat dan berpaling kepada-Nya, karena “Ia memberi pengampunan dengan limpahnya” (Yes. 55:7). Ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang sabar, memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk kembali sebelum terlambat.

2. Allah, Sumber Kepuasan Sejati (Mazmur 63:1-8)

Pemazmur menggambarkan bagaimana jiwanya rindu kepada Tuhan seperti tanah kering yang haus akan air. Dia menemukan kepuasan sejati dalam hadirat Allah. Ini mengajarkan kita bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan hanya sekadar pengampunan dari dosa, tetapi juga panggilan untuk hidup dalam keintiman dengan-Nya. Kita sering mencari kepuasan dalam hal-hal duniawi, tetapi hanya dalam Tuhan kita mendapatkan kepuasan sejati.

3. Peringatan dari Sejarah (1 Korintus 10:1-13)

Paulus mengingatkan jemaat Korintus agar tidak mengulangi kesalahan nenek moyang mereka yang, meskipun telah mengalami pertolongan Tuhan, tetap jatuh dalam dosa. Dia menekankan bahwa cobaan yang kita hadapi tidak melebihi kekuatan kita, karena Tuhan selalu menyediakan jalan keluar. Ini menunjukkan bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan untuk disia-siakan, tetapi untuk kita manfaatkan dengan bijaksana.

4. Perumpamaan tentang Pohon Ara yang Tidak Berbuah (Lukas 13:1-9)

Dalam perumpamaan ini, Yesus menggambarkan seorang pemilik kebun yang ingin menebang pohon ara karena tidak berbuah selama tiga tahun. Namun, pengurus kebun meminta agar pohon itu diberi satu tahun lagi, dengan perawatan ekstra. Ini adalah gambaran tentang kesabaran Tuhan yang memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat dan menghasilkan buah dalam kehidupan kita.

Kita bisa bertanya pada diri sendiri: Apakah hidup kita sudah menghasilkan buah bagi Tuhan? Ataukah kita masih menjalani kehidupan yang jauh dari-Nya? Tuhan dalam kasih-Nya memberikan kesempatan kedua, tetapi kesempatan itu tidak akan selalu ada selamanya. Ada batas waktu bagi kita untuk bertobat dan berbuah.

Penutup

Yesus adalah pemberi kesempatan bagi kita untuk bertobat dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Undangan-Nya terbuka bagi semua yang haus akan kasih dan pengampunan-Nya. Namun, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, sebab suatu saat kesempatan itu akan berakhir. Marilah kita menggunakan waktu yang masih Tuhan berikan untuk bertumbuh dalam iman, berbuah dalam kehidupan, dan semakin dekat dengan-Nya.

Pertanyaan refleksi:

  • Bagaimana saya menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan dalam hidup saya?
  • Apakah saya sudah bertobat dan menghasilkan buah yang berkenan kepada-Nya?
  • Dalam hal apa saya masih perlu berbenah sebelum kesempatan itu habis?

Doa:
Tuhan yang penuh kasih, terima kasih atas kesempatan yang Engkau berikan kepada kami untuk bertobat dan hidup bagi-Mu. Tolong kami untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang masih ada, tetapi sungguh-sungguh hidup dalam ketaatan dan menghasilkan buah yang berkenan di hadapan-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

565265
Users Today : 497
Users Yesterday : 1594
This Month : 32854
This Year : 117415
Total Users : 565265
Who's Online : 16