Tuhan ada di antara kita

TUHAN ADA DI ANTARA KITA

Yeremia 14:9b

“Tetapi Engkau ada di antara kami, ya Tuhan, dan nama-Mu diserukan di atas kami; janganlah tinggalkan kami!”

Menghadapi pandemik Covid-19 saat ini, satu-satunya harapan kita adalah Tuhan ada di antara kita dan tidak meninggalkan kita. Tuhan berada di antara kita dalam menghadapi virus yang mematikan ini asal kita tetap setia kepada-Nya dan mau tunduk pada aturan yang ditetapkan-Nya melalui pemerintah dan pemimpin gereja.

Pandemik Covid-19 akan bisa kita atasi jika secara bersama-sama kita berada dan tinggal di rumah menjaga kesehatan keluarga kita, pola hidup sehat dan bersih serta menghindari keramaian. Tentu kita masih punya harapan bahwa ketika Tuhan berada di antara kita maka malaikat-Nya akan mengawal kita dari kuasa kejahatan termasuk kuasa virus Corona ini.
Yeremia hadir di tengah-tengah pergumulan umat Tuhan, yaitu bangsa Israel yang sedang dalam keadaan yang tidak enak, susah, penuh penderitaan dan kesulitan. Suasana yang menyakitkan dan sama sekali tidak memberikan kenikmatan, rasa aman, kedamaian dan sebagainya; sebaliknya penderitaan silih berganti, kesusahan tak kunjung padam, yang membawa semua umat Tuhan menjalani mati tak mau, namun hidup segan. Panas tidak dingin juga tidak, lebih tepat suasana suam-suam dan “meriang”. Raut muka yang penuh dengan kesuraman dan air mata yang terus mengalir, tangan kaki tak tahu mau melangkah ke mana dan mengerjakan apa. Di mana-mana yang tampak kasat mata hanya kekeringan dan kekeringan! Binatang dan tumbuh-tumbuhan sudah kering kerontang di tengah-tengah manusia yang masih setengah hidup dan setengah mati!

Bangsa Israel mengaku: “Aku orang berdosa”, “Aku orang yang telah melakukan kesalahan. Titik! Dan tidak berprasangka terhadap Engkau … Padahal Engkau ada di tengah-tengah kami!”, “Engkau ada di antara kami, ya Tuhan, janganlah tinggalkan kami! Itulah yang kami katakan, seruan dan jeritan kami kepada-Mu, ya Allah: Jangan tinggalkan kami!”

Apakah ada di benak kita bahwa memang Tuhan pernah meninggalkan kita atau kita yang meninggalkan Tuhan? Di sini jelas sekali bahwa dosa itulah yang membuat kita merasa bahwa Tuhan meninggalkan kita; karena kita tidak pernah mau mendengarkan suara dan panggilan-Nya. “Jangan tinggalkan kami!” sebagai wujud teriakan minta tolong karena sudah tidak berdaya dan tidak mampu lagi menjalani hidup ini. Yeremia bersama umat Israel berseru dengan suara nyaring, “Tuhan jangan tinggalkan kami!”

Mengapa umat Israel berseru agar Tuhan tidak meninggalkan mereka? Karena di sana masih ada harapan. Pengharapan itu yang membuat mereka melihat jauh ke depan walaupun mereka ada di tengah-tengah penderitaan yang amat sangat. Pengharapan itu yang menolong mereka untuk bangkit dari kesengsaraan dan penderitaan hidup mereka. Pengharapan itu yang memampukan mereka menatap ke masa depan yang jauh lebih enak dan nyaman, penuh kasih dan damai sejahtera, kemakmuran dan berkat-berkat Allah dinikmati.

Adakah pengharapan yang masih tampak dan dapat kita lihat dalam menghadapi Covid-19 ini? Adakah seruan “Tuhan, jangan tinggalkan kami!” Jangan sampai ketika kita memuji-muji Tuhan di rumah-Nya ternyata Tuhan tidak ada di sana sehingga kita diajar saat ini agar kita memanggil nama-Nya dari rumah kita sendiri. Marilah kita terus berseru kepada Tuhan: “Janganlah tinggalkan kami!” Tuhan akan mendengar seruan kita jika kita dengan sungguh-sungguh memanggil Tuhan dari rumah kita agar Tuhan datang menolong kita melawan virus Corona ini. Karena itu, tetaplah berdiam diri di rumah kita sambal berseru memanggil Tuhan untuk berada di antara kita. (PMP)

 

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU Paska (Putih)

Yesus Sudah Bangkit, Wartakanlah!

Yesaya 65:17-25; Mazmur 118:1-2,14-24; Kisah Para Rasul 10:34-43; Lukas 24:1-12

Kebaktian 20 April 2025 oleh Pdt. Gordon S. Hutabarat

Yesus Sudah Bangkit, Wartakanlah!

“Mengapa kamu mencari Dia yang hidup di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit.”
(Lukas 24:5b-6a)

Pagi itu sunyi dan penuh duka. Para perempuan datang ke kubur dengan membawa rempah-rempah, bukan untuk merayakan, tetapi untuk merawat jenazah. Namun apa yang mereka temukan justru mengubah sejarah umat manusia: batu sudah terguling, tubuh Yesus tidak ada, dan malaikat menyampaikan kabar mengejutkan: “Ia telah bangkit!”

Kebangkitan Kristus bukan sekadar mukjizat, tetapi titik balik dunia. Dalam Yesaya 65, Allah menjanjikan langit dan bumi yang baru, tempat di mana penderitaan tidak akan lagi dikenang. Ini bukan utopia semu, melainkan realitas yang dimulai dengan kebangkitan Kristus—yang membuka jalan bagi ciptaan baru itu.

Mazmur 118 pun berseru dengan penuh syukur: “Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya!” Kebangkitan Kristus adalah kemenangan atas maut, dan bagi kita—umat yang percaya—ini adalah undangan untuk hidup dalam terang dan sukacita yang kekal.

Dalam Kisah Para Rasul 10, Petrus bersaksi bahwa Yesus yang disalibkan kini hidup, dan bahwa para saksi mata diperintahkan untuk “memberitakan kepada bangsa-bangsa dan bersaksi bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang hidup dan orang mati.” Kebangkitan itu bukan sekadar fakta teologis—tapi panggilan misi.

Maka, kebangkitan Kristus mengubah duka menjadi harapan, ketakutan menjadi keberanian, dan keheningan kubur menjadi pekikan kabar baik. Kita yang percaya, seperti para murid pertama, tidak bisa berdiam diri. Kita dipanggil untuk mewartakan-Nya!


Aplikasi Hidup:

  1. Percaya dan bersyukur: Jangan biarkan kebangkitan hanya jadi cerita Paskah tahunan. Biarkan itu membakar hati kita setiap hari untuk hidup dalam damai dan pengharapan.

  2. Wartakan kabar baik: Siapa di sekitarmu yang sedang terpuruk, putus asa, atau merasa hidupnya “mati”? Datanglah, bawalah kabar bahwa Yesus hidup, dan Dia juga mau menghidupkan mereka.

  3. Hidup dalam terang kebangkitan: Jangan kembali ke kehidupan lama. Kristus telah bangkit—maka hidup kita pun harus merefleksikan kemenangan dan pembaruan itu.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

604344
Users Today : 1098
Users Yesterday : 1406
This Month : 24258
This Year : 156494
Total Users : 604344
Who's Online : 6