Unboxing Janji Firman Tuhan
Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan (Mzm. 105:8).
Kalau kita menerima barang hasil transaksi secara online, seringkali kita akan melakukan dokumentasi video proses unboxing paket ketika barang tersebut tiba. Tujuan dokumentasi macam-macam, bisa untuk dipublikasikan sebagai materi content media sosial, atau untuk dokumentasi sebagai bukti atas kondisi barang yang dijanjikan oleh seller kepada kita sebagai buyer ketika transaksi dilakukan di awal proses. Hal ini memang dipersyaratkan oleh seller untuk keperluan klaim.
Puji Tuhan saya tidak pernah mengalami gagal/ingkar janji dari penjual, barang yang saya beli selalu datang dan diterima dalam kondisi baik, baik dalam hal pengemasan, waktu, maupun kualitas serta kelengkapan produk. Walaupun tidak pernah mendapat “zonk”, namun saya hampir selalu tidak merasa yakin pada janji-janji seller online, sampai ketidakyakinan saya tersebut gugur setelah barang itu saya terima dalam keadaan baik sesuai janji seller. Puji Tuhan, minggu lalu saya dan pasangan melewati hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-11, melalui Facebook kami (kembali) diingatkan sebait sajak panjang yang berisi janji kami serta pengharapan kami pada Tuhan sebelum memasuki pernikahan (tepatnya ketika kami bertunangan setahun sebelum menikah). “Berarti sudah lebih dari 11 tahun, Tuhan telah memelihara dan memberkati keluarga kecil kami, dalam banyak hal,” gumam saya. Saya pun bisa mengingat dengan persis, lalu mensyukuri anugerah dan campur tangan Tuhan, sejak menikah sampai sekarang. Begitu pula ketika Tuhan menghadirkan putra-putri yang membawa sukacita dan mencukupkan prioritas-prioritas kebutuhan keluarga kami. Kami bahkan dapat berbagi dengan orang tua, keluarga, dan sesekali menikmati rekreasi keluarga. Harapan-harapan yang kami sandarkan pada Tuhan telah Dia genapi waktu demi waktu.
Allah yang kita sembah bukanlah Pribadi yang ingkar janji, yang realisasi- nya tidak perlu kita dokumentasikan ketika “unboxing” untuk kepentingan proses klaim. Jangankan untuk “janji firman” yang Ia sampaikan dalam durasi di bawah satu dekade, firman-Nya jelas berkata bahwa Allah mengingat perjanjian-Nya dengan umat-Nya bahkan hingga seribu angkatan! Ini berarti bahwa janji Allah itu kekal, Allah mengingat akan setiap janji firman-Nya kepada umat-Nya. Bukankah hal ini menenteramkan hati serta meneguhkan iman dan pengharapan kita? Penggenapan janji Allah bertujuan pada tiga hal: agar kita bisa bersyukur kepada Allah, agar kita dapat menyerukan serta mengagungkan nama-Nya, dan agar kita dapat bersaksi akan perbuatan ajaib Allah pada kita kepada orang lain.
Dalam menghayati Paska, janji Tuhan Yesus bahwa Dia akan bangkit pada hari ketiga, mengalahkan maut, telah digenapi-Nya. Janji yang telah dinubuatkan dan menjadi harapan manusia akan kelepasan dari maut, semua itu telah di- genapi, lunas.
Apakah kita sedang menantikan jawaban doa pengharapan dan penggenapan firman-Nya?
Silakan masing-masing dari kita mendokumentasikan tiap proses “unboxing” berkat dan perkara yang boleh Tuhan hadirkan dalam hidup kita, dan kita akan melihat gambaran besar bahwa pemeliharaan Tuhan pada diri dan keluarga kita benar nyata dan lunas pada akhirnya dalam waktu dan cara Tuhan. Ingatlah akan kasih setia Allah dan janji-Nya yang berlaku untuk seribu angkatan (selamalamanya). Kita hanya perlu meneguhkan hati dan belajar untuk tetap percaya! Ya, Allah tak pernah lupa dengan janji-Nya! TAK ADA ALASAN MERAGUKAN JANJI FIRMAN-NYA, KARENA ALLAH TIDAK BISA LUPA! (KWP)