Waktunya Kita Siap Memilih dan Dipilih

Demikian pula istri-istri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal. Diaken haruslah mempunyai hanya satu istri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik. (1 Timotius 3:11-12)

Tidak lama lagi kita akan memasuki tahun politik. Tahun 2024 nanti , Indonesia akan melaksanakan kembali pesta demokrasi, yakni Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Di GKI Kota Wisata, saat ini kita juga sedang dalam masa pemilihan Penatua. Atas hasil keputusan PMJ yang diadakan pada tanggal 20 Agustus 2023, maka telah dibentuk Panitia Pemilihan Penatua dan pada PMJK 10 september 2023 telah disepakati penjadwalan kegiatan Pemilihan Penatua periode 2023 -2026. Pemilihan Penatua dapat dilakukan dengan berbagai media, dengan periode pemilihan muali dari 17 September 2023 s/d 5 November 2023.

Pada bulan Maret 2024 nanti, Penatua yang akan mengakhiri tugasnya sebanyak 13 orang dari 31 orang Penatua yang ada saat ini. Dengan pertimbangan optimalisasi pelayanan kepada umat, maka diperlukan 20 orang anggota Majelis baru yang diharapkan dapat bergabung dalam pelayanan kepenatuaan peridoe 2024-2027. Penatua yang ada nantinya akan melayani di beberapa bidang pelayanan yang ada, yakni Bidang Pembinaan, Bidang Kebaktian, Bidang Kejemaatan, Bidang Kesaksian dan Pelayanan, dan Bidang Sarana Penunjang. Marilah kita bersama-sama mengambil bagian dan berpartisipasi dalam pemilihan Penatua, sebagai wujud kasih dan tanggung jawab kita sebagai anggota jemaat dewasa.

Bagaimana kita menentukan kriteria seseorang untuk dipilih menjadi Penatua? Rasul Paulus sendiri dalam nasihatnya kepada Timotius (1 Timotius 3) memberikan kriteria bagi seseorang yang akan menjadi hamba Tuhan, baik sebagai Penilik Jemaat, maupun Diaken dan Penatua. Secara keseluruhan, baik untuk Penilik maupun Diaken, juga Penatua, sama-sama memiliki 13 kriteria yang meski berbeda, tapi jiwa dan rohnya sama. Namun, hal yang paling penting dan selalu menjadi titik berat yang ditekankan Paulus adalah soal kehidupan keluarga dari para calon hamba Tuhan. Baik sebagai suami maupun sebagai istri, pun untuk menjadi Penilik, Penatua dan Diaken. Kriteria, syarat, dan ketentuan berlaku sama. Harus memiliki kehidupan keluarga yang baik. Bukanlah yang “gagal dalam rumah tangga.” Akan tetapi yang menjadi teladan dalam keluarga dan tentunya keluarga si calon harus menjadi teladan bagi keluarga orang yang lain.

Demikian juga Diaken-Diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah, melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci (1 Tim. 3;8-9). Rasul Paulus juga menyampaikan secara rinci tentang bagaimana cara hidup keluarga atau rumah tangga calon yang memenuhi syarat dipilih dan ditetapkan sebagai hamba Tuhan.

Dalam 1 Timotius 3 disampaikan syarat syarat bagi pengawas jemaat (ay. 1-7) dan juga bagi Diaken (ay. 8-13). Sebagai istri, hendaklah dia hidup terhormat dan dihormati oleh suami dan anak-anaknya serta semua anggota keluarga karena kebaikan dan keteladanannya. Bukan seorang pemfitnah, tak mampu mengendalikan diri/labil.

Sedangkan jika dia seorang suami, haruslah hanya suami dari satu istri, dan mampu mengurus, memimpin dan menuntun keluarga dalam cara hidup yang baik dan benar, sesuai firman Tuhan. Jangan menyimpang dari kehendak dan firman Tuhan. Jadi, syarat utama menjadi hamba Tuhan adalah, memiliki kehidupan keluarga yang baik dalam ketaatan kepada Tuhan, sehingga menjadi teladan dan berkat bagi semua orang.

Melaksanakan kriteria yang disampaikan Paulus berarti kita telah melaksanakan pilihan sesuai iman. Sesungguhnya kita tidak mungkin menemukan calon seratus persen seperti yang diamanatkan Paulus. Oleh karena itu, memilih dengan iman adalah pilihan yang tepat. Sebelum memilih, kita harus berdoa dari rumah. Kita doakan yang kita pilih dan kita pilih yang kita doakan. Selanjutnya, siapapun yang terpilih dan tidak terpilih, sama-sama kita doakan. Sebab siapapun yang terpilih, akan menerina tanggungjawab yang berat. Sedangkan yang belum terpilih, justru Tuhan merancangkan sesuatu bagi kita untuk tugas dan pelayanan lain yang mulia dan pasti terbaik sesuai kehendak Tuhan.

Tidak terpilih bukanlah akhir pelayanan sehingga kita meninggalkan pelayanan, apalagi meninggalkan gereja dan Tuhan kita. Justru kita akan menerima penugasan baru yang Tuhan rancangkan bagi kita. Sekarang kita belum tahu apa maksud Tuhan. Tapi akhirnya baru kita sadar dan tahu bahwa rancangan Tuhan untuk kita, dahsyat, heran dan luar biasa. Atau jika terpilih, merupakan babak baru dalam melaksanakan pelayanan yang lebih luas, yakinlah bahwa kendala yang ada berupa keterbatasan yang kita rasakan pasti dengan iman kita yakini bahwa Tuhan pasti memampukan dan menolong.

Semoga kita semua dapat melaksanakan pemilihan ini dengan penuh ucapan syukur kepada Tuhan, sebagai kesempatan bagi kita membuktikan iman dan ketaatan kita kepada Tuhan. Meskipun kadang hasilnya tidak sesuia dengan keinginan, ikutilah keinginan dan kehendak Tuhan, maka terkabullah segala harapan dan kerinduan kita di dalam Dia. Amin (AKR)

KEBAKTIAN MINGGU Pra-Paska 3 (Ungu)

Yesus Pemberi Kesempatan

Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:1-8; 1 Korintus 10:1-13; Lukas 13:1-9

Kebaktian 23 Maret 2025 oleh Pdt. Debora Rachelina S. Simanjuntak

Pendahuluan

Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan, melakukan kesalahan, atau merasa tidak layak di hadapan Tuhan. Namun, dalam kasih-Nya, Tuhan selalu memberi kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa kasih karunia-Nya tidak hanya menuntut pertobatan, tetapi juga menawarkan kesempatan bagi mereka yang mau berbalik kepada-Nya.

1. Undangan untuk Bertobat (Yesaya 55:1-9)

Dalam Yesaya 55, Tuhan memberikan undangan terbuka bagi semua orang untuk datang dan menerima anugerah-Nya: “Hai, semua orang yang haus, marilah dan minumlah!” (Yes. 55:1). Tuhan tidak hanya menawarkan makanan dan minuman rohani, tetapi juga mengajak kita untuk meninggalkan jalan yang jahat dan berpaling kepada-Nya, karena “Ia memberi pengampunan dengan limpahnya” (Yes. 55:7). Ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang sabar, memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk kembali sebelum terlambat.

2. Allah, Sumber Kepuasan Sejati (Mazmur 63:1-8)

Pemazmur menggambarkan bagaimana jiwanya rindu kepada Tuhan seperti tanah kering yang haus akan air. Dia menemukan kepuasan sejati dalam hadirat Allah. Ini mengajarkan kita bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan hanya sekadar pengampunan dari dosa, tetapi juga panggilan untuk hidup dalam keintiman dengan-Nya. Kita sering mencari kepuasan dalam hal-hal duniawi, tetapi hanya dalam Tuhan kita mendapatkan kepuasan sejati.

3. Peringatan dari Sejarah (1 Korintus 10:1-13)

Paulus mengingatkan jemaat Korintus agar tidak mengulangi kesalahan nenek moyang mereka yang, meskipun telah mengalami pertolongan Tuhan, tetap jatuh dalam dosa. Dia menekankan bahwa cobaan yang kita hadapi tidak melebihi kekuatan kita, karena Tuhan selalu menyediakan jalan keluar. Ini menunjukkan bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan untuk disia-siakan, tetapi untuk kita manfaatkan dengan bijaksana.

4. Perumpamaan tentang Pohon Ara yang Tidak Berbuah (Lukas 13:1-9)

Dalam perumpamaan ini, Yesus menggambarkan seorang pemilik kebun yang ingin menebang pohon ara karena tidak berbuah selama tiga tahun. Namun, pengurus kebun meminta agar pohon itu diberi satu tahun lagi, dengan perawatan ekstra. Ini adalah gambaran tentang kesabaran Tuhan yang memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat dan menghasilkan buah dalam kehidupan kita.

Kita bisa bertanya pada diri sendiri: Apakah hidup kita sudah menghasilkan buah bagi Tuhan? Ataukah kita masih menjalani kehidupan yang jauh dari-Nya? Tuhan dalam kasih-Nya memberikan kesempatan kedua, tetapi kesempatan itu tidak akan selalu ada selamanya. Ada batas waktu bagi kita untuk bertobat dan berbuah.

Penutup

Yesus adalah pemberi kesempatan bagi kita untuk bertobat dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Undangan-Nya terbuka bagi semua yang haus akan kasih dan pengampunan-Nya. Namun, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, sebab suatu saat kesempatan itu akan berakhir. Marilah kita menggunakan waktu yang masih Tuhan berikan untuk bertumbuh dalam iman, berbuah dalam kehidupan, dan semakin dekat dengan-Nya.

Pertanyaan refleksi:

  • Bagaimana saya menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan dalam hidup saya?
  • Apakah saya sudah bertobat dan menghasilkan buah yang berkenan kepada-Nya?
  • Dalam hal apa saya masih perlu berbenah sebelum kesempatan itu habis?

Doa:
Tuhan yang penuh kasih, terima kasih atas kesempatan yang Engkau berikan kepada kami untuk bertobat dan hidup bagi-Mu. Tolong kami untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang masih ada, tetapi sungguh-sungguh hidup dalam ketaatan dan menghasilkan buah yang berkenan di hadapan-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

565230
Users Today : 462
Users Yesterday : 1594
This Month : 32819
This Year : 117380
Total Users : 565230
Who's Online : 13