Pernikahan Gerejawi

Pernikahan gerejawi adalah peneguhan dan pemberkatan secara gerejawi bagi seorang laki-laki lajang dan seorang perempuan lajang untuk menjadi pasangan suami-isteri dalam ikatan perjanjian seumur hidup yang bersifat monogamis dan yang tidak dapat dipisahkan, berdasarkan kasih dan kesetiaan mereka di hadapan Allah dan jemaat-Nya.

Pernikahan gerejawi dilaksanakan dalam sebuah kebaktian peneguhan dan pemberkatan pernikahan di tempat kebaktian jemaat.

Syarat-syarat dan prosedur untuk mendapatkan pelayanan peneguhan dan pemberkatan pernikahan gerejawi di GKI Kota Wisata :

  • Kedua atau salah satu calon mempelai adalah anggota sidi yang tidak berada di bawah penggembalaan khusus.
  • Kedua calon mempelai wajib mengikuti Pembinaan Pranikah yang bahannya telah ditetapkan oleh Badan Pekerja Majelis Sinode GKI, dilaksanakan secara periodik oleh jemaat-jemaat di lingkungan Klasis-klasis di Jakarta dan sekitarnya dan diwartakan dalam Warta Jemaat.
  • Kedua calon mempelai telah mendapatkan surat keterangan atau bukti pendaftaran dari Kantor Catatan Sipil yang menyatakan bahwa pasangan tersebut memenuhi syarat untuk dicatat pernikahannya secara hukum negara. Pengesahan pernikahan secara hukum negara oleh petugas Kantor Catatan Sipil harus dilakukan sebelum kedua calon mempelai menerima pelayanan peneguhan dan pemberkatan pernikahan.
  • Kedua calon mempelai juga wajib mengikuti percakapan penggembalaan dengan Majelis Jemaat sebagai persiapan memasuki kehidupan berumah-tangga.

Di GKI Kota Wisata, peneguhan dan pemberkatan pernikahan dilayani sesuai dengan kesepakatan antara Majelis Jemaat dengan calon mempelai, namun tidak dapat dilakukan peneguhan dan pemberkatan pernikahan pada hari Minggu karena kegiatan Majelis Jemaat (Pendeta dan Penatua)  pada hari tersebut cukup padat.

Untuk mendapatkan pelayanan peneguhan dan pemberkatan pernikahan gerejawi di GKI Kota Wisata, maka pasangan calon mempelai harus menghubungi Majelis Jemaat atau Tata Usaha Gereja minimal 3 bulan sebelum tanggal pernikahan tersebut.

Rencana peneguhan pernikahan akan diwartakan dalam Warta Jemaat GKI Kota Wisata selama 3 (tiga) hari minggu berturut-turut. Jika tidak ada keberatan yang sah dari umat, maka Majelis Jemaat akan melakukan proses lanjutan dari pernikahan pasangan calon mempelai tersebut. Namun jika ada keberatan yang sah, Majelis Jemaat akan menangguhkan pelaksanaan pernikahan gerejawi itu sampai persoalannya selesai, atau Majelis Jemaat dapat membatalkan pelaksanaannya.

Ada pepatah mengatakan bahwa sebuah negara akan kuat dan kokoh jika keluarga-keluarga yang menjadi bagian di dalamnya juga kuat dan kokoh. Demikian pula salah satu indikator sebuah gereja yang sehat dan kuat ditentukan oleh mutu atau kualitas dari keluarga-keluarga Kristen yang menjadi bagian dari gereja tersebut. Bahkan di dalam sebuah komunitas kecil-lah (baca : keluarga) kerajaan Allah pertama-tama dan paling mudah dapat dihadirkan dan dirasakan oleh setiap anggota keluarga yang ada di dalamnya.

Untuk itu diadakan sebuah program pembinaan untuk mereka yang akan menikah supaya dapat diperlengkapi dengan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan pada waktu mereka memasuki hidup pernikahan. Bukan saja dalam hal pengetahuan Alkitabiah tentang dasar-dasar pernikahan, tetapi juga pengetahuan umum dan praktis mengenai kesehatan, seks, hukum, komunikasi yang baik dan perencanaan /pengelolaan keuangan.

Bina Pra-Nikah ini diselenggarakan bekerja sama dengan GKI-GKI lain khususnya dalam hal pengaturan jadwal selama setahun dan dalam hal promosi / pewartaan kepada seluruh anggota jemaat dan simpatisan. Materi pembinaan yang biasanya diberikan adalah:

  • Dasar Alkitabiah mengenai pernikahan
  • Bagaimana menjalin komunikasi yang baik
  • Bagaimana mengelola keuangan setelah menikah
  • Seputar kesehatan dan seks dalam pernikahan
  • Seputar hukum pernikahan
  • Psikologi suami istri
  • Masalah-masalah yang sering muncul terkait dengan orang tua, mertua, dan saudara kandung dari pasangan kita dan bagaimana mengatasinya

Supaya lebih menarik, sebagian materi diberikan kepada peserta dalam bentuk diskusi dan simulasi, dengan bimbingan para mentor (pasutri yang telah banyak ‘makan asam garam’ hidup pernikahan). Untuk lebih mendorong keterbukaan dan memberikan lebih banyak manfaat, kelompok diskusi dibagi menurut jenis kelamin peserta. Kelompok peserta wanita dibimbing oleh mentor-mentor wanita, kelompok peserta pria dibimbing oleh mentor-mentor pria, Kemudian bertukar, mentor pria membimbing kelompok peserta wanita dan sebaliknya.

Prosedur peneguhan dan pemberkatan nikah

 

Liturgi peneguhan dan pemberkatan nikah

Hubungi :


Sekretariat gereja

Gallery


 

KEBAKTIAN MINGGU

BERTUMBUH DALAM IMAN

Habakuk 1:1–4, 2:1–4; Mazmur 37:1–9; 2 Timotius 1:1–14; dan Lukas 17:5–10.

Kebaktian 5 Oktober 2025 oleh Pdt. Em. Magdalena Handoyo

Pendahuluan

Setiap orang percaya dipanggil bukan hanya untuk memiliki iman, tetapi untuk bertumbuh di dalamnya. Iman yang hidup tidak statis; ia berkembang, diuji, diperkuat, dan dimurnikan melalui perjalanan hidup. Kitab-kitab yang kita baca hari ini menyingkapkan bagaimana iman itu bertumbuh: dalam pergumulan (Habakuk), dalam pengharapan (Mazmur), dalam pengajaran dan kesaksian (2 Timotius), dan dalam kerendahan hati untuk taat (Lukas).


1. Iman Bertumbuh di Tengah Pertanyaan (Habakuk 1:1–4; 2:1–4)

Habakuk bergumul dengan realitas hidup: kekerasan, ketidakadilan, dan kejahatan yang tampak dibiarkan. Ia bertanya, “Sampai kapan, ya Tuhan?” (Hab. 1:2).

  • Pertanyaan itu lahir dari iman, bukan dari ketidakpercayaan. Habakuk percaya Tuhan berdaulat, tetapi ia belum mengerti cara kerja Tuhan.

  • Jawaban Tuhan menekankan: “Orang benar akan hidup oleh percayanya” (Hab. 2:4).

  • Iman bertumbuh bukan karena semua masalah terjawab, tetapi karena kita belajar mempercayai Allah di tengah misteri.

Aplikasi: ketika kita melihat ketidakadilan, kejahatan, atau doa yang terasa tidak dijawab, pertanyaan kita jangan menjauhkan kita dari Allah, melainkan menuntun kita untuk lebih berpegang kepada-Nya.


2. Iman Bertumbuh dalam Pengharapan (Mazmur 37:1–9)

Pemazmur menasihati agar jangan gelisah karena orang fasik yang tampak makmur. Sebaliknya:

  • “Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik” (ayat 3).

  • “Bergembiralah karena Tuhan” (ayat 4).

  • “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan” (ayat 5).

Iman bertumbuh ketika kita belajar menunggu dalam pengharapan, bukan iri kepada mereka yang jahat, melainkan bersukacita dalam Tuhan yang setia.

Aplikasi: dalam dunia yang penuh kompetisi dan tekanan, iman bertumbuh saat kita belajar menemukan sukacita kita bukan dalam pencapaian atau perbandingan dengan orang lain, melainkan dalam relasi kita dengan Allah.


3. Iman Bertumbuh Melalui Pewarisan dan Pengajaran (2 Timotius 1:1–14)

Paulus mengingatkan Timotius tentang “iman yang tulus ikhlas” yang mula-mula ada pada neneknya Lois dan ibunya Eunike (ayat 5).

  • Iman bertumbuh melalui teladan keluarga dan pembinaan rohani.

  • Paulus mendorong Timotius untuk “mengobarkan karunia Allah” dan tidak malu bersaksi tentang Kristus.

  • Kekuatan iman tidak bersumber dari diri kita, melainkan dari “Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban” (ayat 7).

Aplikasi: iman kita dipelihara bukan hanya lewat pengalaman pribadi, tetapi juga melalui persekutuan, pengajaran, dan teladan orang-orang percaya yang lebih dahulu.


4. Iman Bertumbuh dalam Ketaatan dan Kerendahan Hati (Lukas 17:5–10)

Para rasul meminta Yesus: “Tambahkanlah iman kami!” (ayat 5). Yesus menjawab dengan dua hal:

  • Iman yang kecil pun, bila sejati, sanggup melakukan hal besar (ayat 6).

  • Namun, iman itu diwujudkan bukan dalam kesombongan, melainkan dalam ketaatan yang rendah hati. Seperti hamba yang hanya melakukan kewajibannya (ayat 7–10).

Aplikasi: iman bertumbuh bukan berarti kita menjadi “hebat” di mata manusia, melainkan semakin rendah hati, taat, dan setia melakukan kehendak Allah.


Kesimpulan

Bertumbuh dalam iman berarti:

  1. Belajar mempercayai Allah meski banyak pertanyaan (Habakuk).

  2. Mengandalkan Tuhan dan bukan iri pada orang fasik (Mazmur).

  3. Menghidupi dan mewariskan iman dalam kekuatan Roh Kudus (2 Timotius).

  4. Mengungkapkan iman dalam ketaatan dan kerendahan hati (Lukas).

Iman bertumbuh bukan dengan kekuatan kita, tetapi karena Allah yang bekerja di dalam kita. Mari kita berdoa agar Roh Kudus terus menguatkan, menuntun, dan menumbuhkan iman kita, supaya kita tetap hidup setia sampai akhir.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

865970
Users Today : 1352
Users Yesterday : 1429
This Month : 22441
This Year : 418120
Total Users : 865970
Who's Online : 7