Great Calling & Personal Calling
Apakah panggilan Allah dalam hidup kita? Sebagai orang Kristen kita memiliki “Great Calling” dan “Personal Calling”.
Great Calling, kita mengerti dari Alkitab: menjadi anak-anak Allah, menjadi murid-Nya, hidup bersama dengan Dia, mengabarkan kabar baik, menjadi saksi-Nya, menjadi garam & terang.
Bagaimana dengan Personal Calling? Personal Calling adalah panggilan secara pribadi yang Allah ingin secara spesifik kita lakukan melalui hidup kita. Dan Personal Calling ini adalah turunan dari Great Calling yang kita dapat.
Kita dapat mengidentifikasi panggilan Tuhan melalui beberapa hal:
- Doa & Meditasi: Menghabiskan waktu dalam doa membantu dalam mencari bimbingan Tuhan dan memahami rencana-Nya.
- Membaca Alkitab: Alkitab dapat memberikan wawasan dan hikmat tentang tujuan dan panggilan seseorang.
- Mencari Nasihat: Berbicara dengan mentor atau penasihat rohani untuk memberikan bimbingan dan kejelasan.
- Keterlibatan dalam Pelayanan: Terlibat dalam berbagai kegiatan komunitas dan gereja dapat membantu menemukan kekuatan dan kerinduan seseorang.
- Refleksi Diri: Memahami talenta dan kerinduan pribadi dapat selaras dengan panggilan seseorang.
Melakukan hal-hal di atas dapat membantu kita menemukan apa yang menjadi panggilan hidup kita dan dapat menjalani hidup terbaik menurut kehendak Tuhan. Oswald Chambers menuliskan buku terkenal : “My Utmost for His Highest”, Yang Terbaikku untuk Yang Maha Tinggi.
Personal Calling saya adalah “Menjadi Saluran Berkat Jasmani & Rohani”. Itu adalah panggilan yang saya rasakan yang hidup dan kuat dalam diri saya, menggerakkan dan memotivasi saya dalam melakukan langkah, pilihan dan keputusan dalam kehidupan saya. Jika saya ada yang keliru, saya perlu mengkoreksinya kembali ke rel-Nya.
Perpaduan pimpinan Roh Kudus – panggilan – talenta – karunia rohani sangat dashyat. Itu bukanlah tanpa maksud Tuhan berikan kepada kita, semuanya diberikan dalam rangka kita mampu mengeksekusi panggilan-Nya. Dan perpaduan itu haruslah dapat dilihat, disaksikan dan dirasakan orang-orang di sekitar kita. Untuk itulah Tuhan mengaruniakannya kepada kita, supaya kita bisa mengerjakan pekerjaan Allah di bumi, berbuah banyak & menjadi saluran berkat.
Namun banyak orang yang menepis, mengabaikan, menolak bahkan takut akan panggilan Tuhan. Padahal, “Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya.” (Mzm 25:10)
Kita tidak percaya bahwa Allah yang menuntun kita Maha Besar. Padahal janji Tuhan: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan yang Kupikirkan mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan malapetaka, untuk memberikan kepadamu masa depan yang penuh harapan.” (Yer.29:11).
Apakah kita lebih mempercayai diri kita yang fana daripada Allah yang Maha Kuasa & kekal? Apakah saya bisa melayani Allah sembari bekerja? Bisa, bekerja adalah juga pelayanan, dan banyak dari kita melakukannya, tapi ada pelayanan-pelayanan khusus yang Tuhan minta kita ambil bagian di dalamnya, apakah itu di gereja, organisasi pelayanan, atau lembaga misi, karena Tuhan ingin memakai kita, dan untuk itu kita perlu menata ulang waktu, prioritas dan akitifitas kita. (REP)