Gusti mboten sare

“GUSTI MBOTEN SARE”

Sekelumit judul diatas dalam bahasa jawa adalah falsafah jawa yang berarti TUHAN tidak pernah tidur. Pemazmur berkata: “sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur penjaga Israel” (Mazmur 121:3-4). Falsah ini mengatakan bahwa TUHAN pasti menjaga, mengawasi, mengadili, memelihara kehidupan ini, tanpa pernah sedetik pun lalai. Falsafah ini juga menguatkan kita pada saat kita menghadapi permasalahan atau pergumulan hidup bahwa kita tidak sendiri.

Kekuatiran dan kecemasan terkadang lebih besar daripada KASIH Tuhan yang sudah kita terima dalam hidup kita sehingga sering kali hal itu menghalangi mata hati kita untuk melihat rencana TUHAN selanjutnya. Rasul Paulus menemukan kekuatannya dalamTuhan, ia menyaksikannya sebagai berikut:

“Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara ; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari batu ,tiga kali mengalami karam kapal. Sehari semalam aku terkatung-katung di tengah-tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan dengan tidak menyebut hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat. Jika ada orang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah ? Jika ada orang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita. Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku,? tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahanmulah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan di dalam kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah maka aku kuat.” (2 Korintus 11:23-30,12:9-10)

Kemungkinan penyebab trauma dan ketakutan adalah : konflik, masalah kesehatan, kondisi bahaya, kematian, kebutuhan yang tak terpenuhi, masalah spiritual, dan sebagainya.

“Secara alkitabiah, tidaklah salah jika kita mencoba untuk hidup lebih realistis dalam menghadapi masalah. Karena mengabaikan suatu bahaya merupakan tindakan yang salah dan bodoh. Namun jugalah salah jika kita kita hidup dalam kekuatiran. Untuk kekuatiran semacam ini kita harus menyerahkannya kepada Tuhan yang dapat melepaskan kita dari tekanan-tekanan seperti itu dan membebaskan kita untuk hidup lebih realistis dan memenuhi kebutuhan kita dan sesama kita. “(DR Garry R Collins, Christian Counselling)

Ada beberapa saran umum yang dapat mengurangi ketakutan, kekhwatiran dan kecemasan anda:

  • DOSA DALAM HIDUPMU—Terkadang ketakutan dan kecemasan merupakan hasil dari dosa dan kesalahan kita. Jika kita melakukan suatu dosa akan timbul kecemasan dan ketakutan, hal ini dimungkinkan, karena Tuhan menginginkan perhatian kita. Tindakan yang harus dilakukan dalam menghadapi situasi seperti ini adalah bertobat dan mencari pengampunanNya.
  • TIDUR—Normalnya manusia membutuhkan waktu 8-9 jam untuk tidur setiap harinya. Kurang tidur dapat meningkatkan kecemasan. Istirahatlah yang cukup. Jika anda menghadapi kendala ini, anda dapat mencari pertolongan-Nya melalui doa atau bahkan mencari bantuan seorang psikolog.
  • BERSIKAP LEBIH REALISTIS—Banyak orang khawatir dan cemasakan hal-hal yang tak pernah terjadi terhadap mereka. Bersantailah. Pusatkan pikiran anda pada kegiatan anda padahari itu. Nikamati hidup anda.
  • DENGARKANLAH- musik yang lembut dan santai, ada banyak musik-musik kristen yang cukup lembut (seperti lagu penyembahan) yang dapat membantu anda untuk lebih dekat dengan Tuhan. Jika mungkin dengarkanlah kaset-kaset kotbah daripembicara yang menjadi favorit.
  • KESENANGAN- lakukanlah sesuatu yang anda rasa dapat anda nikmati. Adalah baik untuk mengambil waktu sejenak untuk rekreasi, tinggalkan rasa khawatir anda dan bergembiralah.
  • BERBICARA- Jangan simpan kecemasan anda, adalah baik jika anda meringankan beban anda dengan berbagi (sharing) dengan orang-orang yang dapa tanda percayai dan kenal seperti sahabat, keluarga, pendeta atau konselor. Jika hal ini benar-benar mengganggu anda, jadwalkanlah waktu yang tetap setiap minggu untuk sharing dengan seseorang yang anda percaya.
  • BERTINDAK— ambil tindakan yang praktis, untuk menghindari hal-hal yang dapat membahayakan anda, jangan paksakan diri, karena hal ini hanya akan meningkatkan kecemasan anda.
  • OLAHRAGA—studi kesehatan menunjukkan bahwa dengan berolahraga dapat menurunkan tingkat kecemasan kita. Jika anda cukup sehat cobalah untuk berolahraga, seperti berjalan santai, lari, berenang atau olahraga lainnya yang dapat anda lakukan.
  • PERTOLONGAN PROFESIONAL—Ada banyak organisasi yang bersedia untuk menolong orang yang sering terserang kecemasan termasuk Midwest Center for Stress and Anxiety (stresscenter.com). Anda dapat mencari informasi juga melalui internet dengan menggunakan kata kunci: anxiety, panic attacks, agrophobia. Anda juga harus mampu mencari pertolongan di sekitar tempat tinggal anda dengan mencoba berkonsultasi dengan dokter, psikolog atau Pendeta atau gembala gereja anda.

Yang terpenting dari semua saran diatas adalah bahwa kita harus ingat bahwa masih ada ALLAH yang mengasihi, melindungi, menyelamatkan dan memberkati orang yang setia kepada-NYA. Dan justru oleh karena itulah ALLAH mengizinkan banyak pergumulan terjadi dalam hidup kita supaya IMAN kita teruji sehingga kita beroleh mahkota kehidupan dari NYA.Amin.

MAZMUR 5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar,ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.  (RPP)

 

 

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU (HIJAU)

DICINTAI DAN DIPANGGILNYA

Yesaya 6:1-13, Mazmur 138, 1 Korintus 15:1-11, Lukas 5:1-11

Kebaktian 9 Februari 2025 oleh Pdt. Febrita Melati Simorangkir (GKI Cikarang)

Pendahuluan
Setiap kita pernah merasa tidak layak, merasa kecil di hadapan Tuhan. Namun, kasih dan panggilan-Nya selalu mendahului kekurangan kita. Hari ini, kita akan melihat bagaimana Tuhan mencintai dan memanggil hamba-hamba-Nya untuk melayani-Nya, meskipun mereka merasa tidak layak.


1. Dicintai dan Dimurnikan oleh Allah (Yesaya 6:1-13)
Yesaya mengalami perjumpaan dengan Allah dalam kemuliaan-Nya. Ia melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan mendengar para Serafim berseru, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam!” (Yes. 6:3). Dalam kekudusan Allah, Yesaya sadar akan dosa dan ketidaklayakannya: “Celakalah aku! Aku binasa!” (Yes. 6:5). Namun, Allah tidak membiarkan Yesaya tenggelam dalam rasa ketidaklayakan itu. Dia menyucikan bibirnya dengan bara dari mezbah dan mengutusnya.

Pelajaran: Tuhan tidak hanya menunjukkan kasih-Nya dengan memilih kita, tetapi juga menyucikan dan mempersiapkan kita untuk pelayanan.


2. Bersyukur atas Kasih dan Kesetiaan Tuhan (Mazmur 138)
Pemazmur memuji Tuhan karena kasih setia-Nya. Dalam Mazmur 138, Daud menuliskan bagaimana Tuhan menjawab ketika ia berseru dan memberikan keberanian dalam jiwanya (Mzm. 138:3). Allah yang Maha Tinggi memperhatikan yang hina dan menguatkan umat-Nya.

Pelajaran: Sebagai orang-orang yang dipanggil, kita harus senantiasa mengingat dan bersyukur bahwa kita dicintai dan diperhatikan oleh Tuhan.


3. Panggilan yang Mengubah Hidup (1 Korintus 15:1-11)
Paulus menyadari bahwa ia adalah yang paling hina di antara para rasul karena pernah menganiaya gereja Tuhan (1 Kor. 15:9). Namun, kasih karunia Tuhan mengubahnya dan memanggilnya untuk menjadi pemberita Injil.

Pelajaran: Tidak ada seorang pun yang terlalu berdosa atau tidak layak untuk dipakai Tuhan. Kasih karunia-Nya lebih besar dari kegagalan kita.


4. Meninggalkan Segalanya untuk Mengikut Yesus (Lukas 5:1-11)
Simon Petrus mengalami mujizat penangkapan ikan yang luar biasa. Saat menyadari kuasa Yesus, ia pun tersungkur dan berkata, “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa” (Luk. 5:8). Tetapi Yesus tidak menolak Petrus. Sebaliknya, Ia memanggilnya untuk menjadi penjala manusia.

Pelajaran: Ketika kita menyadari kasih dan panggilan Tuhan, respons yang benar adalah meninggalkan segalanya dan mengikuti-Nya dengan iman.


Kesimpulan
Kita semua dicintai Tuhan, bukan karena kebaikan kita, tetapi karena anugerah-Nya. Tuhan menyucikan dan memampukan kita seperti Yesaya. Tuhan menguatkan kita seperti Daud. Tuhan memanggil kita seperti Paulus. Dan Tuhan memimpin kita seperti Petrus.

Maka, mari kita merespons kasih dan panggilan-Nya dengan hati yang siap dipakai-Nya. Kita mungkin merasa tidak layak, tetapi ingatlah: kita bukan dipanggil karena kita layak, tetapi karena Dia mengasihi kita dan memampukan kita. Amin.

 

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

500456
Users Today : 1251
Users Yesterday : 1258
This Month : 14213
This Year : 52606
Total Users : 500456
Who's Online : 5