Indonesia yang sejahtera

 

 

 

Bertepatan dengan Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada hari ini, 17 Agustus, maka bangsa kita memperingati 69 tahun kemerdekaan bangsa ini dari penjajahnya. Dan yang spesial pada peringatan tahun ini adalah rencana Bank Indonesia menerbitkan dan mengedarkan Lembaran Mata Uang baru, terhitung mulai 17 Agustus 2014, Indonesia akan mulai menggunakan mata uang rupiah dengan tampilan baru. Perubahan ini sesuai dengan perintah Undang-undang Nomor 71 Tahun 2011 tentang Mata Uang yang sudah disahkan Presiden pada 28 Juni 2011.

Dikutip dari produk hukum tersebut, pemerintah mengaku selama ini pengaturan tentang macam dan harga mata uang sebagaimana diatur dalam UUD 1945 belum diatur dalam UU tersendiri. Padahal, sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat, memiliki mata uang sebagai salah satu simbol kedaulatan negara yang harus dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga Indonesia.

Bank Indonesia (BI) selaku institusi yang diminta menyiapkan pembuatan mata uang baru tersebut mengaku telah mulai mempersiapkan berbagai keperluan guna melancarkan kebijakan baru tersebut. Targetnya, Indonesia sudah mulai menggunakan mata uang dengan tampilan baru pada perayaan Hari Kemerdekaan tahun depan atau 17 Agustus 2014.

Tak hanya uang kertas, mata uang rupiah tampilan baru juga akan digunakan pada uang logam.
Berikut adalah ciri-ciri umum yang harus dimuat dalam uang rupiah baru:

Uang Kertas:

  1. Gambar lambang negara “Garuda Pancasila”
  2. Frasa “Negara Kesatuan Republik Indonesia”
  3. Sebutan pecahan dalam angka dan huruf sebagai nilai nominalnya
  4. Tandatangan pihak pemerintah dan Bank Indonesia
  5. Nomor seri pecahan
  6. Teks “DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA MENGELUARKAN RUPIAH SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAI ….”
  7. Tahun emisi dan tahun cetak

Uang logam:

  1. Gambar lambang negara “Garuda Pancasila”
  2. Frasa “Republik Indonesia”
  3. Sebutan pecahan dalam angka dan huruf sebagai nilai nominalnya
  4. Tahun emisi

Dalam ketentuan lain disebutkan, uang rupiah baru juga bisa memiliki ciri khusus sebagai pengaman yang terdapat pada desain, bahan, dan teknik cetak. Ciri khusus ini bisa bersifat terbuka, semi tertutup, dan tertutup.

Jadi apa hubungan dengan terbitnya Mata Uang Baru tersebut dengan hidup kekristenan kita saat ini? Dalam Alkitab dapat kita baca saat Tuhan Yesus menjawab pertanyaan murid-murid orang Farisi, yang menanyakan pertanyaan menjebak dalam Matius 29:16 .Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Dan dilanjutkan dengan ayat 17: Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?”

Walaupun Tuhan Yesus mengetahui maksud dan tujuan dari pertanyaan mereka, karena di saat mereka tidak dapat mempersalahkan dirinya dalam hal pengajaran tentang Allah, maka mereka mencoba mencari kesalahan Tuhan Yesus di depan kaisar atau penguasa saat itu. Namun dengan tegas Tuhan Yesus tetap menjawab, seperti dalam ayat 19-21 (19) Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu.” Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. (20) Maka Ia bertanya kepada mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini?” (21) Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”

Dari perkataan Tuhan Yesus di atas, hal itu tetap berlaku sampai saat ini. Dimanapun kita hidup, dan menggunakan mengunakan mata uang di negara tersebut, maka sudah seharusnyalah kita membayar pajak kepada pemerintah, dengan tujuan untuk dapat membiayai pemerintah dalam melakukan tugasnya, melaksanakan kegiatan pemerintahan termasuk meringankan beban sesama kita yang kurang beruntung, melalui berbagai fasilitas maupun subsidi dari pemerintah kepada orang yang tidak mampu.

Banyak hal yang dapat terjadi dengan kita membayar pajak secara benar, negara dapat mandiri dalam hal keuangan, artinya tidak perlu berhutang kepada pihak lain, membangun infrastruktur, membiayai pendidikan gratis, meningkatkan taraf hidup sebagian besar penduduk Indonesia yang masih terjebak dalam kemiskinan, dan banyak hal lainnya. Seringkali kita beralasan bahwa pajak yang kita bayarkan tidak digunakan untuk kepentingan orang banyak, hanya dikorupsi oleh sebagian orang yang dekat dengan kekuasaan. Itu memang terjadi di negara ini selama beberapa dekade, tapi tetaplah bukan alasan bagi orang Kristen untuk tidak membayar pajak bukan? Itu merupakan urusan antara mereka dengan Tuhan, dan sekarang itu juga menjadi urusan mereka yang korupsi dengan KPK.

Jadi sebagai warga negara Indonesia dan warga kerajaan Allah yang baik, sudah sepatutnyalah kita melaksanakan apa yang menjadi kewajiban kita dengan didasari oleh kesadaran bahwa semua berkat Tuhan yang diberikan kepada kita, dapat kita kelola dengan baik dan kita pertanggungjawabkan pada waktunya nanti. Mari kita wujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang Sejahtera secara merata, Merdeka!!
(dikutip dari berbagai media).DHA

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU (HIJAU)

DICINTAI DAN DIPANGGILNYA

Yesaya 6:1-13, Mazmur 138, 1 Korintus 15:1-11, Lukas 5:1-11

Kebaktian 9 Februari 2025 oleh Pdt. Febrita Melati Simorangkir (GKI Cikarang)

Pendahuluan
Setiap kita pernah merasa tidak layak, merasa kecil di hadapan Tuhan. Namun, kasih dan panggilan-Nya selalu mendahului kekurangan kita. Hari ini, kita akan melihat bagaimana Tuhan mencintai dan memanggil hamba-hamba-Nya untuk melayani-Nya, meskipun mereka merasa tidak layak.


1. Dicintai dan Dimurnikan oleh Allah (Yesaya 6:1-13)
Yesaya mengalami perjumpaan dengan Allah dalam kemuliaan-Nya. Ia melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan mendengar para Serafim berseru, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam!” (Yes. 6:3). Dalam kekudusan Allah, Yesaya sadar akan dosa dan ketidaklayakannya: “Celakalah aku! Aku binasa!” (Yes. 6:5). Namun, Allah tidak membiarkan Yesaya tenggelam dalam rasa ketidaklayakan itu. Dia menyucikan bibirnya dengan bara dari mezbah dan mengutusnya.

Pelajaran: Tuhan tidak hanya menunjukkan kasih-Nya dengan memilih kita, tetapi juga menyucikan dan mempersiapkan kita untuk pelayanan.


2. Bersyukur atas Kasih dan Kesetiaan Tuhan (Mazmur 138)
Pemazmur memuji Tuhan karena kasih setia-Nya. Dalam Mazmur 138, Daud menuliskan bagaimana Tuhan menjawab ketika ia berseru dan memberikan keberanian dalam jiwanya (Mzm. 138:3). Allah yang Maha Tinggi memperhatikan yang hina dan menguatkan umat-Nya.

Pelajaran: Sebagai orang-orang yang dipanggil, kita harus senantiasa mengingat dan bersyukur bahwa kita dicintai dan diperhatikan oleh Tuhan.


3. Panggilan yang Mengubah Hidup (1 Korintus 15:1-11)
Paulus menyadari bahwa ia adalah yang paling hina di antara para rasul karena pernah menganiaya gereja Tuhan (1 Kor. 15:9). Namun, kasih karunia Tuhan mengubahnya dan memanggilnya untuk menjadi pemberita Injil.

Pelajaran: Tidak ada seorang pun yang terlalu berdosa atau tidak layak untuk dipakai Tuhan. Kasih karunia-Nya lebih besar dari kegagalan kita.


4. Meninggalkan Segalanya untuk Mengikut Yesus (Lukas 5:1-11)
Simon Petrus mengalami mujizat penangkapan ikan yang luar biasa. Saat menyadari kuasa Yesus, ia pun tersungkur dan berkata, “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa” (Luk. 5:8). Tetapi Yesus tidak menolak Petrus. Sebaliknya, Ia memanggilnya untuk menjadi penjala manusia.

Pelajaran: Ketika kita menyadari kasih dan panggilan Tuhan, respons yang benar adalah meninggalkan segalanya dan mengikuti-Nya dengan iman.


Kesimpulan
Kita semua dicintai Tuhan, bukan karena kebaikan kita, tetapi karena anugerah-Nya. Tuhan menyucikan dan memampukan kita seperti Yesaya. Tuhan menguatkan kita seperti Daud. Tuhan memanggil kita seperti Paulus. Dan Tuhan memimpin kita seperti Petrus.

Maka, mari kita merespons kasih dan panggilan-Nya dengan hati yang siap dipakai-Nya. Kita mungkin merasa tidak layak, tetapi ingatlah: kita bukan dipanggil karena kita layak, tetapi karena Dia mengasihi kita dan memampukan kita. Amin.

 

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

500481
Users Today : 1276
Users Yesterday : 1258
This Month : 14238
This Year : 52631
Total Users : 500481
Who's Online : 2