Mengalahkan Depresi

“Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!” (Mzm. 43:5)

Siapapun dia tanpa terkecuali pasti pernah mengalami tekanan dalam hidupnya. Beratnya masalah yang harus dihadapi membuat orang menjadi sangat tertekan, bahkan ada yang sampai mengalami depresi …lupa bahwa di dalam Kristus selalu ada pengharapan. Kecemasan yang berlebihan juga dapat membuat orang mengalami depresi, bahkan ada banyak orang yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena mengalami depresi. Adakalanya kecemasan yang berlebihan ini merupakan serangan dari iblis. Iblis adalah penuduh dan perusak, dia tahu kapan saudara dan saya dalam keadaan lemah. Iblis sangat tahu kapan harus menyerang kita dan senjata apa yang akan digunakannya. Iblis sangat senang mengingatkan kita akan kegagalan-kegagalan yang pernah kita alami, dosa-dosa lama sampai pada hal-hal yang memalukan saudara dan saya. Dengan cara jahatnya dia berusaha membuat kita memandang diri sendiri sedemikian rupa sehingga lupa untuk memandang kepada Kristus. Tidak mengherankan ada banyak orang yang mengambil langkah selanjutnya yaitu menghancurkan diri sendiri. Ya, saat ini depresi merupakan hal yang serius dan kita harus tahu bagaimana cara mengatasinya.

Orang Kristen yang sungguh-sungguh di dalam Tuhan juga tidak luput dari depresi. Secara umum dapat kita menggambarkan bahwa orang mengalami depresi karena menghadapi keadaan yang membuatnya sangat putus asa dalam menghadapi problema hidup. Biasanya orang yang mengalami depresi cenderung bepikir bahwa dirinya sudah tak berguna dan tak berharga lagi karena kegagalan-kegagalan tanpa adanya harapan baru yang memungkinkannya bisa bangkit kembali. Hal itu meng-akibatkan seseorang kehilangan suka cita dan harapan dalam Tuhan. Pada akhirnya seseorang yang mengalami depresi akan tidak bersemangat lagi untuk menyambut hari-hari ke depan dalam hidup mereka.

Masih ingatkah kita bagaimana cemasnya Elia setelah berperang di Gunung Karmel? Yang dibutuhkannya adalah waktu untuk tidur, makanan yang menguatkan dan satu penglihatan baru tentang kebesaran Allah. Dengan penuh kasih sayang Allah memerhatikan Elia, menolongnya untuk beristirahat dan memperoleh kekuatan baru, dan setelah itu Allah memberikannya tugas baru. Banyak dari kita mengalami hari-hari yang penuh kecemasan karena pekerjaan yang menumpuk, bahkan juga ketika melayani Tuhan. Maka tidaklah mengherankan jika Tuhan Yesus mendorong murid-murid-Nya untuk menyendiri dan mengambil waktu untuk beristirahat

Berhati-hatilah karena depresi juga akan sangat merusak kesehatan kita. Mengatasi depresi memerlukan pendekatan yang holistik, bukan hanya kesehatan mental, tetapi juga harus mempertimbangkan kesejahteraan fisik, emosional, sosial dan spiritual. Beberapa langkah yang bisa diambil seperti:

  1. Mencari bantuan profesional yaitu konsultasi dengan psikolog atau psikiater;
  2. Jika diperlukan ke dokter untuk mendapatkan obat antidepresan guna membantu mengelola gejala yang timbul;
  3. Upayakan agar dapat senantiasa terhubung dengan teman, keluarga atau kelompok dukungan yang dapat memberikan kenyamanan dan perspektif baru;
  4. Rutin berolahraga, karena aktifitas fisik akan merangsang produksi endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati;
  5. Pola makan yang sehat dengan nutrisi yang baik dapat berdampak positif pada kesehatan mental;
  6. Pastikan mendapatkan tidur yang berkualitas untuk mendukung kesehatan mental;
  7. Gunakan teknik relaksasi dengan mencoba bermeditasi atau teknik pernapasan untuk mengurangi stres;
  8. Tetapkan tujuan kecil, karena mencapai tujuan kecil bisa memberikan rasa pencapaian dan motivasi;
  9. Hindari alkohol dan narkoba, karena zat-zat ini dapat memperburuk gejala depresi;
  10. Bisa juga dengan membuat jurnal, karena mengungkapkan tentang perasaan melalui tulisan dapat membantu mengolah emosi.

Melalui firman Tuhan di atas kita tahu bahwa Pemazmur juga mengalami depresi. Ia merasa jiwanya tertekan. Meskipun perasaannya tertekan dan gelisah, pada saat yang sama Pemazmur mengajak dirinya untuk berharap kepada Tuhan. Pesan inti dari ayat ini adalah betapa pentingnya memercayai Allah meskipun dalam keadaan sulit, serta mengingat kebaikan-Nya dan menyandarkan harapan pada-Nya. (WFT)

KEBAKTIAN MINGGU ADVEN I(UNGU)

MEMAKNAI HARI TUHAN

Yeremia 33:14-16, Mazmur 25:1-10, 1 Tesalonika 3:9-13, Lukas 21:25-36

Kebaktian 1 Desember 2024 oleh Pdt. Gordon S. Hutabarat

Pendahuluan
Hari Tuhan adalah sebuah tema yang sering dibahas dalam Alkitab sebagai waktu di mana Allah bertindak untuk menggenapi janji-janji-Nya, baik dalam penghukuman maupun penyelamatan. Dalam keempat bacaan ini, kita diajak untuk memaknai Hari Tuhan sebagai pengharapan akan pemulihan, undangan untuk hidup benar, serta panggilan untuk berjaga-jaga dan setia.

1. Hari Tuhan adalah Janji Pemulihan
Yeremia 33:14-16 berbicara tentang janji Tuhan untuk menumbuhkan tunas keadilan bagi keturunan Daud. Ini adalah penggenapan janji Mesianik yang terwujud dalam Yesus Kristus. Ketika kita memaknai Hari Tuhan, kita diingatkan bahwa Allah selalu setia pada janji-Nya. Janji-Nya tidak pernah terlambat, dan Dia bekerja untuk mendatangkan pemulihan bagi umat-Nya.

Sebagai umat Allah, kita dipanggil untuk hidup dengan keyakinan bahwa Allah sedang dan akan terus bertindak memulihkan dunia ini. Dalam hidup sehari-hari, pemulihan ini kita alami melalui kasih, keadilan, dan damai yang kita bagikan kepada orang lain.

2. Hari Tuhan Adalah Undangan untuk Hidup Benar
Mazmur 25:1-10 menggambarkan pemazmur yang dengan rendah hati menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Ia memohon Tuhan menunjukkan jalan-jalan-Nya yang benar. Memaknai Hari Tuhan berarti merespons dengan kesetiaan dan kerendahan hati.

Kita perlu terus memohon tuntunan Tuhan untuk berjalan di jalan-Nya. Ini termasuk hidup dalam integritas, menunjukkan kasih kepada sesama, dan menjauhi dosa. Hari Tuhan menjadi momen di mana kita merefleksikan hidup kita: apakah kita sudah hidup dalam kebenaran-Nya?

3. Hari Tuhan Adalah Panggilan untuk Berjaga-jaga
Dalam Lukas 21:25-36, Yesus memperingatkan murid-murid-Nya tentang tanda-tanda akhir zaman. Namun, lebih dari sekadar takut akan masa depan, Yesus mengajak kita untuk tetap berjaga-jaga, berdoa, dan tetap setia.

Berjaga-jaga di sini bukan berarti hidup dalam ketakutan, melainkan hidup dengan kesadaran bahwa waktu kita adalah anugerah dari Tuhan. Bagaimana kita menggunakan waktu kita? Apakah kita melayani sesama dengan kasih? Apakah kita memberi pengaruh positif di tempat kita bekerja, belajar, atau melayani?

4. Hari Tuhan Adalah Pengharapan dan Kasih
1 Tesalonika 3:9-13 menekankan kasih sebagai persiapan untuk menyambut Hari Tuhan. Paulus mendorong jemaat untuk bertumbuh dalam kasih kepada sesama dan menjadi tak bercacat dalam kekudusan.

Kasih menjadi pengingat bahwa Hari Tuhan bukan sekadar peristiwa akhir zaman, tetapi sesuatu yang sudah kita alami setiap kali kita mencintai dan melayani sesama. Ketika kita hidup dalam kasih, kita sedang bersiap untuk menyambut kedatangan-Nya.

Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Hidup dalam Pengharapan
    Percaya bahwa Allah setia pada janji-Nya, kita tidak perlu takut akan masa depan. Jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk bersyukur dan mempercayakan hidup kita kepada-Nya.
  2. Berjalan dalam Kebenaran
    Mintalah Tuhan menunjukkan jalan-Nya setiap hari. Refleksikan hidup kita: apakah tindakan kita sudah mencerminkan kasih dan kebenaran?
  3. Berjaga-jaga dan Berdoa
    Hidup dengan kesadaran bahwa waktu kita di dunia terbatas. Gunakan setiap waktu untuk memuliakan Tuhan, melayani sesama, dan bersiap menyambut kedatangan-Nya.
  4. Mengasihi dengan Tulus
    Tunjukkan kasih kepada keluarga, sahabat, dan komunitas sekitar. Dengan kasih, kita menjadi saksi hidup tentang kebaikan Allah yang memulihkan dunia.

Penutup
Memaknai Hari Tuhan berarti hidup dalam pengharapan, kebenaran, kesetiaan, dan kasih. Hari Tuhan adalah janji pemulihan yang membawa damai sejahtera bagi kita semua. Mari kita sambut Hari Tuhan dengan penuh sukacita dan kesiapan hati, karena Tuhan setia dan selalu hadir dalam hidup kita. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

417833
Users Today : 1116
Users Yesterday : 1309
This Month : 2425
This Year : 245595
Total Users : 417833
Who's Online : 4