Motivasi mengikuti Yesus
Oswald Chamber pernah berkata, “Jika saya ingin mengetahui siapa Yesus, saya harus menaati Dia. Mengikut Yesus berarti menjadi pembelajar Dia – mendengarkan dan menaati Dia, mengikuti Dia walaupun hal itu tidak masuk akal. Mengikuti Dia bahkan ketika dunia mengatakan ikutilah dirimu sendiri atau orang lain.
Saat kita membaca Injil Markus 3:7-12, kita belajar apa artinya mengikuti Yesus dan kita belajar lebih banyak lagi tentang siapa yang kita ikuti. Pada bagian Markus yang kita temukan hari ini, kita menemukan Markus mengingatkan kita dan merangkum beberapa kebenaran tentang Yesus sehingga kita perlu berhenti sejenak dan memikirkannya.
Markus mengatakan dalam ayat 7, Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak sekali orang dari Galilea mengikuti-Nya juga dari Yudea. Ada dua kelompok di sini: “murid-murid-Nya” dan “kumpulan besar”. Kedua kelompok tersebut mengikuti Yesus, namun masing-masing mengikuti Yesus karena alasan yang berbeda.
“Orang banyak” mengikuti Yesus untuk pertunjukan, mukjizat, dan berkat. Markus menggambarkan kumpulan orang ini sebagai “orang banyak dari berbagai daerah”. Jumlahnya bukan ratusan, tapi ribuan (ingat Yesus memberi makan empat dan lima ribu laki-laki belum termasuk perempuan dan anak-anak.
Kata “murid” berarti “pelajar” atau “siswa” dan mengacu pada mereka yang telah melampaui minat awal pada Yesus dan ingin mengikuti Dia sebagai guru mereka. Artinya mereka mendengarkan dengan cermat, mempelajari, memikirkannya, dan secara serius mempertimbangkan apa yang Yesus katakan.
Sebelum kita lanjut, ada peringatan mengenai mengikut Yesus. Perhatikan baikbaik Yohanes 2:23-24, “…banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. Mereka mempercayai Yesus untuk melakukan mukjizat, namun tidak untuk menyelamatkan. Mereka percaya kepada Yesus sebagai pembuat mukjizat, namun bukan sebagai Mesias.
Pada saat kita membuka Yohanes 6:66, “Mulai saat itu banyak murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia”. Inilah yang terjadi pada banyak orang. Yesus tidak melakukan mukjizat yang kita inginkan, jadi kita berhenti mengikuti dan belajar dari-Nya. Yesus tidak menyelesaikan masalah kita seperti yang kita pikir seharusnya Dia lakukan, jadi kita meninggalkan Dia. Pengorbanan, penderitaan, dan ketidaknyamanan mengikut Yesus terlalu banyak, sehingga kita berpaling dan meninggalkan Dia.
Dari manakah datangnya kerumunan dan begitu banyak orang ini? Markus memberitahu kita di ayat 7 dan 8, Mereka datang dari seluruh Galilea, Yudea, Yerusalem, Idumea, dari timur Sungai Yordan, dan bahkan dari utara sampai Tirus dan Sidon. Popularitas Yesus tidak ada bandingannya dalam sejarah Israel. Yesus melakukan mukjizat yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah.
Hanya dengan satu kata dan sentuhan, Dia segera memberikan kesembuhan dan pemulihan menyeluruh bagi mereka yang menderita cacat, penyakit, dan kecacatan yang paling parah sekalipun. Ini semua menunjuk pada kebutuhan masyarakat. Kita membutuhkan seseorang untuk menyembuhkan hati kita, rasa sakit kita, dan memperbaiki kehancuran kita. Ketika Yesus melakukan mukjizat, itu menunjukkan bahwa kita semua mempunyai kebutuhan dan Yesuslah yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Beberapa orang datang untuk mendengarkan Yesus karena mukjizat, tetapi beberapa orang tidak dapat mendengar pesan Yesus karena mukjizat tersebut. Mereka begitu terfokus pada Yesus yang melakukan mukjizat sehingga mereka tidak mendengarkan pesan kekal mengenai siapa Dia dan apa sebenarnya Dia. Tujuan mukjizat adalah untuk membuktikan siapa Dia. Jangan biarkan berkat Tuhan membutakan kita terhadap pesan Tuhan.
Pertanyaan yang harus kita tanyakan pada diri kita sendiri adalah, “Apakah saya hanya bagian dari kerumunan yang menonton dari kejauhan atau apakah saya mencari Yesus untuk berkat-berkat-Nya atau apakah saya seorang murid yang benar-benar ingin belajar, mengikut dan mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat?” Amin!. (THS)