Musik dalam Ibadah
Musik adalah seni dan ilmu dalam menggabungkan bunyi atau nada vokal dan instrumental dalam berbagai melodi, harmoni, ritme, warna nada, untuk membentuk suatu komposisi yang lengkap secara stuktural dan mengekspresikan emosi atau perasaan. Unsur musik dalam ibadah minggu bukan sekedar intrumen seperti piano, organ dan gitar, melainkan mencakup pula musik yang terkait dalam tata ibadah, seperti berupa nyanyian jemaat, paduan suara, maupun musik intrumental.
Musik merupakan salah satu ”bahasa” untuk berkomunikasi. Dalam kitab Ulangan 31:19, Tuhan mengatakan kepada Musa untuk menuliskan nyanyian dan mengajarkannya kepada bangsa Israel. Nyanyian yang diajarkan adalah kesaksian bagi Tuhan terhadap bangsa Israel, karena mereka akan melupakan Tuhan dan pergi mencari allah lain. Dalam konteks ini musik merupakan ”message and mission”, di mana musik menjadi bagian dari pernyataan/wahyu Tuhan kepada manusia.
Dalam Efesus 5:19 dan Kolose 3:16 diajarkan prinsip-prinsip kekristenan melalui musik. Musik gereja menjadi suatu alat yang memperlengkapi setiap orang yang dipilih Tuhan menjadi penginjil, pengajar, pemusik, pemimpin paduan suara untuk melayani pekerjaan-Nya. Musik dapat dipakai Tuhan untuk menyatakan kebenaran, dan sebagai sarana umat untuk menyampaikan ucapan syukur melalui nyanyian dan puji-pujian.
Musik dan nyanyian sudah ada sebelum masa Kristus, yang dipakai oleh kebudayaan awal dalam upacara ritual. Musik dan nyanyian gerejawi terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, sebagai upaya menyelaraskan musik dan nyanyian gereja dengan tantangan, kebutuhan zaman serta kondisi dari warga jemaat. Musik sangat penting dalam ibadah gereja, sebab sebagian besar porsi ibadahgereja memiliki unsur musik, baik vokal maupun instrumental. Begitu pentingnya musik di dalam gereja, sehingga Martin Luther, tokoh gereja protestan era reformasi menyatakan bahwa gereja yang baik adalah gereja yang bernyanyi.
Makna musik dalam ibadah gereja dalam istilah lain dalam liturgi gereja adalah ungkapan simbolis perayaan iman jemaat gereja. Perayaan iman yang dimaksud adalah penghayatan terhadap misteri dalam agama Kristen dalam diri Kristus sebagai sosok penyelamat yang benar-benar menyentuh perasaan umat dalam nyanyian. Hubungan musik dan liturgi bersifat harmonis, yaitu keseimbangan yang pas antara musik dan penghayatan iman menjadi tidak terpisahkan.
Peranan musik di dalam ibadah minggu adalah menumbuh-kembangkan iman jemaat serta membantu jemaat memberikan respon terhadap kasih dan anugrah Allah. Fungsi musik dan nyanyian di dalam ibadah Kristen meliputi: Pertama, sebagai sarana mewujudkan persekutuan orang Kristen sebagai tubuh Kristus. Kedua, sebagai sarana peneguhan komitmen (janji) bersama maupun pribadi. Ketiga, sebagai sarana penyampaian doa kepada Tuhan. Keempat, sebagai sarana untuk saling membangun dan menguatkan iman. Kelima, sebagai sarana penyampaian ajaran- ajaran Kristen.
Memasuki Bulan Musik di GKI Kota Wisata yang akan berlangsung sepanjang bulan Agustus 2022 ini, mari kita bersama-sama utamakan pencapaian kelima fungsi musik di atas. Sehingga para pemusik, pemandu nyanyian, pemazmur dan bersama- sama dengan umat yang beribadah secara onsite dan online dapat memaksimalkan kualitas persekutuan dengan Tuhan dan merasakan pertumbuhan melalui kelima fungsi musik tersebut. (GSI)