Berserah & berharap kepada Tuhan dalam segala hal

BERSERAH & BERHARAP KEPADA TUHAN DI DALAM SEGALA HAL

Mazmur 124:8 Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

SYALOOM…bila kita menghayati ayat Firman Tuhan di atas, maka kita tidak akan kesulitan menjalani kehidupan walaupun banyak tantangan, persoalan dan beban berat yang harus kita hadapi sehari-harinya dalam perjalanan hidup ini. Karena sejujurnya kita akan mengakui bahwa kita masih ada sampai saat ini, tidak terlepas dari kasih dan pertolongan Tuhan saja.

Kita harus selalu ingat akan janji Tuhan bahwa Ia akan setia menyertai kita sampai pada akhir zaman (Matius 28:20). Jadi kita harus tetap mengakui bahwa hidup kita ini hanya oleh karena kasih karunia Tuhan dan pemeliharaan Tuhan. Pengakuan ini juga harus tulus keluar dari hati kita bahwa pertolongan kita satu-satunya datangnya hanya dari Tuhan yang menciptakan langit dan bumi. Memang untuk memiliki sikap hati yang benar-benar tulus dihadapan Tuhan dan manusia itu tidak mudah, karena selama ini hidup kita sudah terlanjur dipengaruhi oleh pola pikir dunia yang ada disekitar kita yang kebanyakan tidak perduli lagi terhadap hukum-hukum Tuhan dan lebih mengandalkan pikiran dan kemampuan diri sendiri.

Setiap orang pasti punya keinginan dan harapan tertentu dalam hidupnya. Hal paling membahagiakan adalah saat semua harapan itu terwujud menjadi kenyataan. Lalu bagaimana dari sekian harapan itu ternyata ada beberapa harapan yang telah sekian lama diusahakan dan didoakan dengan sungguh-sungguh namun tak kunjung membuahkan hasil? Mungkin sampai saat ini masih ada persoalan, tantangan, masalah-masalah yang belum kunjung selesai juga, bahkan harapan-harapan dan kerinduan yang belum menjadi kenyataan, baik secara pribadi maupun dalam pelayanan kita di gereja.

Namun itu bukan berarti kita harus putus asa dan menyerah seperti lagu rohani “Ku Tak Akan Menyerah” sebab bila kita terus bersandar pada Tuhan dan menyerahkan sepenuhnya kendali hidup kita dalam tangan Tuhan, maka apapun yang kita hadapi, Tuhan akan tetap dan selalu menyatakan pertolonganNya kepada kita sesuai dengan kehendakNya yang pasti akan membuat kita sukacita dan bahagia. Berarti apapun yang menjadi persoalan hidup harus kita serahkan semua ke dalam tangan Tuhan dan Tuhan akan menyatakan pertolonganNya, (Pengkotbah 3:11) Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya. Jadi bukan waktu kita tetapi waktunya Tuhan

Mungkin secara pribadi-pribadi hal ini juga terjadi pada kita masing-masing. Ada harapan yang belum menjadi kenyataan atau yang terjadi saat ini tidak seperti yang diharapkan, atau mungkin yang secara umum saja seperti saat ini jemaat kita berharap dan rindu memiliki gereja tapi ternyata sampai saat ini belum terwujud.

Tentunya, mari kita sama-sama tetap berharap dan berserah kepada Tuhan serta tidak pernah berhenti untuk berharap, berdoa, dan bekerja untuk mewujudkannya. Semoga kerinduan kita untuk memiliki gereja ini bisa terlaksana dengan seijin Tuhan serta sehati dan sepikir berupaya mewujudkannya sesuai dengan hikmat dan kemampuan yg Tuhan telah berikan pada kita saat. Juga melepaskan pikiran yang menghambatnya, seperti pikiran bukanlah tugas kita saat ini untuk mewujudkan berdirinya gereja tapi mungkin tugas anak cucu kita saja, atau pikiran sebaiknya kita ibadah di ruko saja, atau mungkin juga pikiran yang merasa sangat sulit mengurus ijin dalam hal pembangunan gereja, sehingga tidak akan mungkin terjadi.

Sering kali kita lupa hidup hanya sebentar, lebih suka tetap dalam Zona Aman di kesuksesan kelompok, dimana bila ada larangan langsung menjauhkan kelompoknya dari gereja atau sibuk karir utk kesuksesan sendiri dan tak mau capek dan pusing untuk mewujudkan impian para jemaat yg telah bertahun-tahun merindukan punya gedung gereja sendiri.

Tentunya buat kita jemaat GKI Kota Wisata berserah ke dalam pertolongan Tuhan di dalam menjalani hidup kita saat ini dan juga ke depan. Karena sesungguhnya selama kita masih hidup di dunia ini, persoalan akan tetap ada, tantangan baik dari diri kita maupun dari lingkungan sekitar kita akan tetap ada, masalah akan tetap ada, dan kita tidak dapat menghindari semuanya itu, tapi bersama Tuhan kita berusaha melewatinya dengan baik.

Sebagai manusia biasa bisa saja kita berkata banyak hal yang tidak mungkin terjadi, tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, seperti firmanNya – Matius 7 ayat 7 “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimuSemoga semua doa-doa dan kerinduan kita akan terwujud indah pada waktunya karena pertolonganNya.

Sekalian melalui warta ini kami para penatua yg selesai bertugas di bulan Maret 2016 mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh anggota jemaat dan simpatisan GKI Kota Wisata atas seluruh dukungan kepada kami selama ini. Semoga semakin banyak jemaat yang rindu untuk terus bersama-sama melayani di gereja ini, dan marilah kita mendoakan agar kita semua selalu menjadi berkat.

Tuhan Yesus memberkati… (TSM )

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU

BERTUMBUH DALAM IMAN

Habakuk 1:1–4, 2:1–4; Mazmur 37:1–9; 2 Timotius 1:1–14; dan Lukas 17:5–10.

Kebaktian 5 Oktober 2025 oleh Pdt. Em. Magdalena Handoyo

Pendahuluan

Setiap orang percaya dipanggil bukan hanya untuk memiliki iman, tetapi untuk bertumbuh di dalamnya. Iman yang hidup tidak statis; ia berkembang, diuji, diperkuat, dan dimurnikan melalui perjalanan hidup. Kitab-kitab yang kita baca hari ini menyingkapkan bagaimana iman itu bertumbuh: dalam pergumulan (Habakuk), dalam pengharapan (Mazmur), dalam pengajaran dan kesaksian (2 Timotius), dan dalam kerendahan hati untuk taat (Lukas).


1. Iman Bertumbuh di Tengah Pertanyaan (Habakuk 1:1–4; 2:1–4)

Habakuk bergumul dengan realitas hidup: kekerasan, ketidakadilan, dan kejahatan yang tampak dibiarkan. Ia bertanya, “Sampai kapan, ya Tuhan?” (Hab. 1:2).

  • Pertanyaan itu lahir dari iman, bukan dari ketidakpercayaan. Habakuk percaya Tuhan berdaulat, tetapi ia belum mengerti cara kerja Tuhan.

  • Jawaban Tuhan menekankan: “Orang benar akan hidup oleh percayanya” (Hab. 2:4).

  • Iman bertumbuh bukan karena semua masalah terjawab, tetapi karena kita belajar mempercayai Allah di tengah misteri.

Aplikasi: ketika kita melihat ketidakadilan, kejahatan, atau doa yang terasa tidak dijawab, pertanyaan kita jangan menjauhkan kita dari Allah, melainkan menuntun kita untuk lebih berpegang kepada-Nya.


2. Iman Bertumbuh dalam Pengharapan (Mazmur 37:1–9)

Pemazmur menasihati agar jangan gelisah karena orang fasik yang tampak makmur. Sebaliknya:

  • “Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik” (ayat 3).

  • “Bergembiralah karena Tuhan” (ayat 4).

  • “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan” (ayat 5).

Iman bertumbuh ketika kita belajar menunggu dalam pengharapan, bukan iri kepada mereka yang jahat, melainkan bersukacita dalam Tuhan yang setia.

Aplikasi: dalam dunia yang penuh kompetisi dan tekanan, iman bertumbuh saat kita belajar menemukan sukacita kita bukan dalam pencapaian atau perbandingan dengan orang lain, melainkan dalam relasi kita dengan Allah.


3. Iman Bertumbuh Melalui Pewarisan dan Pengajaran (2 Timotius 1:1–14)

Paulus mengingatkan Timotius tentang “iman yang tulus ikhlas” yang mula-mula ada pada neneknya Lois dan ibunya Eunike (ayat 5).

  • Iman bertumbuh melalui teladan keluarga dan pembinaan rohani.

  • Paulus mendorong Timotius untuk “mengobarkan karunia Allah” dan tidak malu bersaksi tentang Kristus.

  • Kekuatan iman tidak bersumber dari diri kita, melainkan dari “Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban” (ayat 7).

Aplikasi: iman kita dipelihara bukan hanya lewat pengalaman pribadi, tetapi juga melalui persekutuan, pengajaran, dan teladan orang-orang percaya yang lebih dahulu.


4. Iman Bertumbuh dalam Ketaatan dan Kerendahan Hati (Lukas 17:5–10)

Para rasul meminta Yesus: “Tambahkanlah iman kami!” (ayat 5). Yesus menjawab dengan dua hal:

  • Iman yang kecil pun, bila sejati, sanggup melakukan hal besar (ayat 6).

  • Namun, iman itu diwujudkan bukan dalam kesombongan, melainkan dalam ketaatan yang rendah hati. Seperti hamba yang hanya melakukan kewajibannya (ayat 7–10).

Aplikasi: iman bertumbuh bukan berarti kita menjadi “hebat” di mata manusia, melainkan semakin rendah hati, taat, dan setia melakukan kehendak Allah.


Kesimpulan

Bertumbuh dalam iman berarti:

  1. Belajar mempercayai Allah meski banyak pertanyaan (Habakuk).

  2. Mengandalkan Tuhan dan bukan iri pada orang fasik (Mazmur).

  3. Menghidupi dan mewariskan iman dalam kekuatan Roh Kudus (2 Timotius).

  4. Mengungkapkan iman dalam ketaatan dan kerendahan hati (Lukas).

Iman bertumbuh bukan dengan kekuatan kita, tetapi karena Allah yang bekerja di dalam kita. Mari kita berdoa agar Roh Kudus terus menguatkan, menuntun, dan menumbuhkan iman kita, supaya kita tetap hidup setia sampai akhir.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

874073
Users Today : 788
Users Yesterday : 1884
This Month : 30544
This Year : 426223
Total Users : 874073
Who's Online : 14