Ketaatan sebagai Anugerah Allah

Renungan kali ini mengajak kita untuk mau belajar hidup dalam ketaatan, yaitu taat menjalankan perintah-Nya melalui tindakan nyata, seperti mendengar, memperhatikan, melaksanakan, serta tunduk kepada Firman Allah. Ketaatan adalah satu kata yang sangat mudah untuk kita ucapkan, tetapi kadang sulit untuk kita lakukan dan terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Sebagian orang berprasangka bahwa ajaran keselamatan berdasarkan anugerah akan menghilangkan sikap taat terhadap kehendak Allah. Prasangka ini kurang tepat. Firman Tuhan dalam Yesaya 56:1 mengatakan, “Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan.” Keselamatan seharusnya justru manjadi pendorong bagi kita untuk hidup dalam ketaatan. Kita harus menyadari bahwa keselamatan bukan hanya bermakna pengampunan dosa, tetapi juga bermakna pembaruan hidup oleh Roh Kudus. Bagi kita yang sudah menerima karya keselamatan Tuhan Yesus dan telah dibarui hidupnya oleh Roh Kudus akan berusaha menaati kehendak Allah. Itulah sebabnya, orang-orang yang sudah mengalami pembaruan oleh Roh Kudus disebut sebagai anak-anak Allah.

Tuhan mengaruniakan berkat-berkat-Nya kepada setiap orang yang mau berjalan bersama-Nya dalam ketaatan yang sungguh-sungguh, walaupun harus menghadapi berbagai tantangan. Ketaatan adalah anugerah dari Tuhan, memberikan kekuatan untuk mengikuti jalan yang telah ditentukan-Nya. Ketaatan juga merupakan jalan menuju rencana terbaik yang Tuhan sudah sediakan. Marilah kita berserah kepada-Nya karena kehendak Tuhan selalu lebih baik daripada rencana kita. “Ketaatan” bukan beban, tetapi bukti kasih dan iman kita kepada-Nya, bahkan sumber kekuatan hidup kita setiap hari.

Petrus menjala ikan semalaman, tetapi tidak mendapatkan apa-apa. Namun ketika Tuhan Yesus memerintahkan untuk menebarkan jala kembali dan Petrus menaatinya, maka ia mendapat ikan dalam jumlah yang cukup besar. Kisah ini mengajarkan kepada kita, bahwa ketaatan pada setiap sabda-Nya, membuahkan hasil dan berkat berlimpah.

Marilah belajar taat kepada Tuhan, termasuk belajar rendah hati melewati masa-masa yang tidak mudah. Ketika Tuhan mengizinkan kita untuk diproses, jangan melawan, tetapi nikmatilah proses itu, maka Tuhan akan menyediakan segalanya dengan cara yang luar biasa. Ketika kita berserah kepada-Nya, Ia pasti akan menemani kita dalam menjalani setiap proses yang harus kita lalui. Ketaatan merupakan kunci bagi kita untuk hidup dalam kebenaran dan bukti kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati. Yohanes 14:15, mengatakan, ”Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah-perintah-Ku.”

Ketaatan tanpa henti adalah ketaatan yang dilakukan secara terusmenerus, tanpa memilih apa yang harus dilakukan dan mana yang tidak perlu dilakukan. Kita dapat belajar taat pada hal-hal kecil yang Allah perintahkan kepada kita setiap harinya. 1 Yohanes 5:3 mengatakan, “Sebab, inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintahperintah-Nya itu tidak berat.”

Ketaatan berbicara tentang harga yang harus dibayar, pengorbanan, dan penyangkalan diri. Hal inilah yang biasanya dihindari orang. Banyak orang lebih memilih mengikuti keinginannya sendiri, hidup sesuka hati, tidak mau diatur, atau melakukan dengan terpaksa karena takut akan sanksi atau hukuman.

Untuk dapat hidup dalam ketaatan yang benar, kita harus hidup dalam pimpinan Roh Kudus sehingga dapat melakukan seluruh kehendak Tuhan tanpa memilih dan memilah. Kita juga harus melakukannya secara terus-menerus, tanpa henti, dan setiap hari. Kiranya Tuhan menolong kita. (AST)

KEBAKTIAN MINGGU

TIDAK HINA TETAPI BERHARGA

Keluaran 32:7-14; Mazmur 51:1-10; 1 Timotius 1:12-17; Lukas 15:1-10

Kebaktian 14 September 2025 oleh Ibu Siska Febriyani Lumban Gaol, S.Si. (Teol)

Pendahuluan

Dalam hidup, sering kali manusia terjebak pada rasa bersalah, malu, bahkan hina karena kesalahan dan dosa yang dilakukan. Ada orang yang merasa dirinya tidak layak lagi di hadapan Allah. Namun, firman Tuhan menegaskan bahwa kasih karunia Allah lebih besar daripada segala kejatuhan kita. Di hadapan Allah, kita tidak dihina, melainkan ditebus menjadi berharga.

1. Keluaran 32:7-14 – Allah yang Murah Hati

Kisah anak Israel yang membuat anak lembu emas adalah contoh nyata kebodohan manusia. Setelah diselamatkan dari Mesir, mereka justru berpaling kepada berhala. Secara manusiawi, mereka layak dihukum habis. Namun, Musa menjadi pengantara, dan Allah menunjukkan belas kasih-Nya dengan tidak jadi membinasakan umat-Nya.
Pesan: Dosa memang hina, tetapi Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Dia memberi kesempatan untuk kembali. Hidup kita pun sering jatuh pada “berhala modern” – uang, status, atau kenikmatan dunia – namun Allah tetap berbelas kasih.

2. Mazmur 51:1-10 – Hati yang Hancur, Allah Pulihkan

Mazmur ini lahir dari pergumulan Daud setelah jatuh dalam dosa perzinahan dengan Batsyeba. Daud sadar bahwa dosanya membuatnya najis dan hina. Namun, ia tidak berhenti pada rasa bersalah, melainkan datang memohon pengampunan.
“Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu…” adalah doa yang menunjukkan keyakinan bahwa Allah penuh kasih. Daud tahu hanya Allah yang bisa membersihkan dan memulihkan.
Pesan: Pengakuan dosa bukan tanda kita hina, tetapi justru pintu menuju pemulihan. Allah melihat kita berharga ketika kita rendah hati datang kepada-Nya.

3. 1 Timotius 1:12-17 – Paulus: Dari Pendosa Menjadi Pelayan

Paulus pernah menghina jemaat, menganiaya orang percaya, bahkan menjadi musuh Injil. Secara moral ia hina. Tetapi kasih karunia Kristus menjadikannya rasul. Ia bersaksi: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa; dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.”
Pesan: Tuhan memilih orang hina menurut dunia untuk dipakai sebagai alat-Nya. Paulus yang dulu merusak jemaat, kini justru membangun jemaat. Itu bukti bahwa Allah melihat nilai berharga dalam diri setiap orang, sekalipun pernah jatuh.

4. Lukas 15:1-10 – Allah yang Mencari yang Hilang

Yesus memberikan perumpamaan domba yang hilang dan dirham yang hilang. Dalam pandangan dunia, satu domba dari seratus atau satu dirham dari sepuluh tidak seberapa. Tetapi bagi Allah, yang satu itu sangat berharga. Ia rela mencari sampai ketemu, dan bersukacita ketika yang hilang ditemukan.
Pesan: Hidup kita, sekalipun kotor oleh dosa, tetap dianggap berharga oleh Allah. Ia tidak berhenti sampai kita ditemukan, dipulihkan, dan dirangkul kembali dalam kasih-Nya.

Aplikasi

  1. Jangan terjebak pada rasa hina. Dosa memang membuat kita jatuh, tetapi jangan berhenti di situ. Datanglah kepada Allah yang penuh kasih.

  2. Syukuri anugerah Allah. Kita bisa berdiri hari ini bukan karena kekuatan kita, melainkan karena belas kasihan Tuhan.

  3. Lihat diri dan sesama sebagai berharga. Jangan mudah merendahkan diri sendiri atau orang lain, sebab Allah mengasihi setiap jiwa.

  4. Hidup sebagai saksi kasih karunia. Seperti Paulus, biarlah hidup kita menjadi kesaksian bahwa Allah sanggup mengubah yang hina menjadi mulia.

Penutup

Manusia mungkin memandang kita hina karena kegagalan atau dosa. Bahkan hati kita sendiri bisa berkata “aku tidak layak.” Namun, firman Tuhan menegaskan: kita tidak hina, melainkan berharga di mata Allah. Dia yang mencari, mengampuni, dan memulihkan kita.

Mari kita hidup dalam keyakinan ini: kasih karunia Allah lebih kuat daripada rasa hina kita. Di hadapan-Nya, kita bukan orang buangan, melainkan anak-anak yang berharga, dikasihi, dan dipakai untuk kemuliaan-Nya.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

819350
Users Today : 1590
Users Yesterday : 2044
This Month : 22340
This Year : 371500
Total Users : 819350
Who's Online : 20