Berubahlah
BERUBAHLAH!
”Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Rm. 12:2)
Menjadi orang Kristen atau pengikut Kristus berarti harus mengalami perubahan. Berubah dalam hal apa? Berubah dalam hal karakter yang dahulunya tidak baik menjadi baik dan menjadi lebih baik sehingga menjadi serupa dengan Yesus Kristus Tuhan kita.
Setiap hari kita membaca Alkitab, setiap minggu ikut kebaktian dan mendengar firman Tuhan, dan mungkin beberapa kali dalam seminggu mendengarkan khotbah melalui radio, tv ataupun membaca renungan-renungan Firman Tuhan, seharusnya ada yang berubah dalam diri kita atau dalam karakter kita sehari-hari. Kalau masih tidak berubah berarti kita termasuk golongan pendengar dan bukan pelaku firman.
Dalam Roma 12:2 merupakan nasihat dari Rasul Paulus supaya kita tidak serupa dengan dunia ini. Kenapa kita tidak boleh serupa dengan dunia ini? Sebab semua yang berasal dari dunia ini bukan berasal dari Bapa (1Yoh. 2:16). Dari sini kita melihat bahwa ada dua nilai yang bertentangan, yaitu kehendak yang berasal dari dunia dan kehendak yang berasal dari Allah.
Yang dimaksud dengan “berubahlah” adalah perubahan yang harus kita lakukan, bukan perubahan yang terjadi sekali saja melainkan sebuah proses perubahan yang berlangsung secara terus-menerus. Dan perubahan ini terletak pada perubahan pikiran.
Mengapa kita perlu secara terus-menerus mengalami proses perubahan pikiran? Pikiran seseorang sangat berperan dalam kehidupan seseorang. Apa yang menguasai pikiran kita, itu yang mengusai kehidupan kita. Segala tindakan yang kita lakukan semua berasal dari pikiran. Rasul Paulus pun mengatakan “jangan beri kesempatan kepada iblis” (Ef. 4:27). Maksudnya, kita tidak memberikan tempat bagi iblis untuk mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
Jadi dalam melakukan perubahan, hal pertama yang harus kita ubah terlebih dahulu adalah pikiran kita. Perubahan pikiran ini ternyata sebuah proses panjang yang harus dilakukan terus-menerus. Kita berusaha menggunakan pikiran kita untuk menggumuli kebenaran Firman Tuhan sampai kita dapat membedakan yang baik, yang berkenan dan yang sesuai kehendak-Nya. Saat kita menemukan kehendak-Nya dan melakukannya, di sinilah letak perubahan tersebut.
Setelah adanya perubahan dalam pikiran yang sesuai dengan kehendak Allah, tentu saja akan berdampak pada tindakan atau karakter kita, yang ditandai pola hidup yang dipenuhi buah Roh, sebagaimana tertulis di dalam Galatia 5:22-23, yaitu Kasih, Sukacita, Damai Sejahtera, Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemahlembutan dan Penguasaan Diri.
Karakter seperti apa yang kita miliki sekarang ini? Apakah tidak sabar, pemarah, suka memfitnah, malas, pikiran yang negatif, dan berbagai karakter jelek lainnya? Mari berubahlah!
Kiranya Roh Kudus menolong kita, Amin (MMA)