Hidup yang Bertumbuh

Yesus makin dewasa dan bertambah hikmat-Nya dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia (Lukas 2:52)

Ayat ini mencatat momen ketika Yesus berusia 12 tahun. “Dan Yesus makin bertambah besar” mengacu pada pertumbuhan fisik-Nya, layaknya manusia tumbuh. “Bertambah hikmat-Nya” menunjukkan perkembangan kecerdasan dan pemahaman- Nya yang semakin berkembang seiring waktu. “Dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia” menyoroti hubungan sosial dan spiritual Yesus yang tidak hanya diberkati oleh Allah, tetapi dikasihi oleh sesama manusia.

Yesus bertumbuh secara utuh – fisik, intelektual, emosional dan spiritual. Dia mengalami perkembangan secara normal dan teratur. Seperti orang lain, hikmat-Nya bertambah seiring bertambahnya usia melalui proses yang sama, seperti belajar di sekolah Nazaret dan menghadiri sinagoge. Perbedaannya adalah bahwa Yesus selalu mencapai kesempurnaan hikmat moral dan spiritual yang sesuai dengan tahap perkembangannya. Tidak ada dosa, keserakahan, atau keangkuhan yang menghambat pertumbuhan hikmat-Nya.

Meskipun Firman kekal bersatu dengan jiwa manusia-Nya sejak lahir, tetapi manifestasi Ilahi kepada jiwa manusia-Nya terjadi secara bertahap, sesuai dengan pertumbuhan kedewasaan-Nya. Namun di sepanjang kehidupan-Nya, Yesus menyadari sepenuhnya bahwa Allah adalah Bapa-Nya (Luk. 2:49). Kehidupan-Nya berkembang baik secara fisik maupun rohani sesuai dengan kehendak Allah.

Mari berpindah ke sekuel cerita lainnya. Alkitab mencatat bahwa semua tokoh yang dipakai Tuhan, penuh ketidaksempurnaan. Abraham, merasa tidak berkualitas, tetapi menjadi pemimpin menuju tanah yang dijanjikan Allah. Yusuf, dikhianati saudara- saudaranya, tetapi dipimpin Allah menjadi pemimpin di Mesir. Musa, pembunuh dan tidak pandai bicara, tetapi memimpin bangsa Israel menuju tanah perjanjian. Daud, terjerat dosa pengkhianatan dan pembunuhan, tetapi menjadi Raja Israel yang bijaksana. Petrus, impulsif dan sering berbicara tanpa berpikir, tetapi diurapi menjadi pemberita Injil besar. Paulus, seorang intelektual, sang penganiaya, yang menjadi rasul Kristus terbesar. Semuanya tidak sempurna, tetapi Tuhan membuat karya mereka sempurna. Semua tokoh tersebut, percaya dan peka terhadap tuntunan Tuhan dalam hidupnya.

Apa yang dapat kita pelajari dari dua kondisi tersebut?

Seimbang itu penting, Sempurna itu bonus. Keseimbangan adalah kunci dalam pertumbuhan holistik. Pertumbuhan fisik itu penting tetapi kita pun perlu bertumbuh secara intelektual melalui eksplorasi dan belajar pengetahuan. Di sisi lain, walaupun belajar itu penting, menjaga keseimbangan dengan pengalaman sosial dan emosional juga sama pentingnya. Semua itu, bila tidak dibungkus di dalam pertumbuhan spiritual yang sehat, akan menjadi rusak tak bermakna. Contohnya, kaya dan pandai tetapi tanpa kasih dan empati.

Bukan bertumbuh sempurna, tetapi bertumbuh utuh dengan tetap melekat. Dalam hidup, yang terpenting adalah bertumbuh dengan melekat pada nilai-nilai yang benar, barulah proses lainnya mengikuti. Aspek lainnya dapat dikembangkan dengan pola pikir bertumbuh (growth mindset). Kecerdasan, minat bakat dan ketrampilan dapat dikembangkan seiring waktu, usaha, kesungguhan dan ketekunan belajar. Hidup ini memang bukan tentang kesempurnaan, tetapi tentang perjalanan berkelanjutan yang bermakna.

Kita perlu melekat kepada Allah, mengandalkan-Nya dalam setiap langkah kita. Di situ kita memperoleh kebijaksanaan, ketenangan, dan kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup. Selain itu, kita perlu peka terhadap Roh Kudus yang membimbing, memberikan pengertian, dan menguatkan iman kita. Dengan melekat pada-Nya, kita dapat mengatasi ketidaksempurnaan kita dengan penuh keyakinan.

Jadi, jangan terobsesi akan kesempurnaan. Yang terpenting adalah bertumbuh utuh dan seimbang di semua sisi dengan terus melekat pada Allah dan peka terhadap pimpinan Roh Kudus. Itulah kunci untuk mengalami pertumbuhan holistik sejati.

Selamat bertumbuh. Tuhan memampukan kita. AMIN. (SAR)

KEBAKTIAN MINGGU

DITUNJUK, DIUTUS, DAN DIPERLENGKAPI

Yesaya 66:10–14; Mazmur 66:1–9; Galatia 6:7–16; Lukas 10:1–11,16–20

Kebaktian 6 Juli 2025 oleh Pdt. Anwar Tjen (Lembaga Alkitab Indonesia)

Hidup orang percaya adalah hidup yang ditunjuk, diutus, dan diperlengkapi oleh Tuhan. Dalam Lukas 10, Yesus menunjuk tujuh puluh murid dan mengutus mereka berdua-dua ke kota-kota yang hendak Ia kunjungi. Mereka tidak berangkat tanpa arah atau kekuatan, melainkan dengan doa, pengajaran, dan kuasa yang Yesus berikan. Mereka dipanggil untuk membawa damai sejahtera dan menegaskan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, sambil menyadari bahwa penolakan yang mereka alami adalah penolakan terhadap Yesus sendiri. Ini adalah pengingat bahwa menjadi utusan Kristus berarti berjalan dalam ketaatan, kerendahan hati, dan keberanian, bukan untuk kemuliaan diri tetapi demi hadirnya kabar baik di tengah dunia.

Mazmur 66 memanggil kita untuk memuji Allah atas karya penyelamatan-Nya yang besar. Pemazmur mengingatkan betapa Allah telah menuntun umat-Nya melewati air dan api, menjaga kaki mereka dari terpeleset. Kesadaran akan pemeliharaan Tuhan inilah yang menjadi dasar kita diutus: bukan karena kekuatan kita sendiri, melainkan karena Allah yang setia menuntun. Dalam Yesaya 66, kita melihat gambaran Allah yang penuh penghiburan dan kelembutan seperti seorang ibu yang menggendong dan menghibur anaknya. Ketika kita merasa letih, takut, atau sendiri dalam menjalankan panggilan Tuhan, kita diingatkan bahwa Allah menyertai kita dengan kasih dan penghiburan-Nya.

Paulus dalam Galatia 6 menasihatkan agar kita menabur di dalam Roh dan berbuat baik kepada semua orang. Ia menekankan bahwa salib Kristus adalah kemegahan sejatinya, penanda identitas dan sumber kekuatan seorang utusan Allah. Inilah panggilan kita bersama: hidup menabur kebaikan, bersandar pada kasih karunia Tuhan, dan bangga hanya pada salib Kristus. Kiranya kita senantiasa membuka hati untuk panggilan-Nya, mau diutus menjadi saksi-Nya di manapun kita berada, sambil percaya penuh bahwa Tuhan yang menunjuk dan mengutus kita juga akan senantiasa memperlengkapi kita. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

732517
Users Today : 138
Users Yesterday : 1173
This Month : 18719
This Year : 284667
Total Users : 732517
Who's Online : 4