Tuhan adalah Sumber Air Kehidupan

Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepada-nya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya.” (Yohanes 4:13-14)

Air adalah kebutuhan vital manusia yang tak tergantikan, penting dan vital. Air menjadi simbol kehidupan. Air juga bisa menjadi bencana, ketika banjir melanda, dan bila krisis air maka hanya ada kematian. Air adalah kebutuhan pokok manusia sepanjang sejarah.

Ketika Pendeta di Alor mengulurkan tangannya dan memutar pegangan keran, air pun mengalir deras dari keran ke dalam sebuah ember. Orang-orang di sekitarnya bertepuk tangan. Mereka merayakan hadirnya air bersih yang segar mengalir di lingkungan desa mereka untuk pertama kalinya. Memiliki sumber air bersih akan mengubah hidup masyarakat di Desa Adiabang itu.

Ketika tim misi bekerja keras memenuhi kebutuhan masyarakat di sana melalui penyediaan air bersih. Pelayanan tidak berhenti sampai di situ. Sembari menolong penduduk untuk menikmati air bersih, melalui program misi ini kita pun turut bersaksi tentang Yesus Kristus kepada masyarakat di sana.

Dua ribu tahun lalu, Yesus duduk di pinggir sebuah sumur di Samaria dan berbicara dengan seorang wanita yang sedang menimba air minum untuk memenuhi kebutuhan jasmaninya. Namun Yesus mengatakan kepada wanita itu bahwa air yang jauh lebih dibutuhkannya adalah air hidup untuk keselamatan jiwanya.

Kisah tentang seorang perempuan Samaria yang sedang menimba air dari sumur Yakub. Dan pada kesempatan itu ia berjumpa dengan Yesus, yang kepada wanita itu minta diberikan air untuk memuaskan dahaga. Percakapan yang bermula dari air yang menyegarkan dahaga dan menghidupkan badan serta bersifat sementara itu, beralih percakapan yang semakin mendalam ke air hidup yang menghidupkan jiwa, untuk kehidupan kekal. Bahkan Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai mata air kehidupan kekal. Ia sumber yang melimpah, tak pernah akan kering. Air itupun menjadi simbol spiritual yang penting bagi semua agama, terutama agama Kristen. Air baptis adalah simbol peralihan hidup kita dari yang lama menjadi baru. Yesus menunjukkan dengan jelas diri-Nya sebagai sumber air yang memberi kehidupan, yang membersihkan.

Perjumpaan dan percakapan yang mulanya biasa saja itu, berpuncak pada pengenalan pribadi siapa Yesus sebenarnya. Bahkan wanita Samaria itu tidak hanya mengenal pribadi Yesus, tetapi ia pun terbuka terhadap dirinya sendiri dan menyadari siapa dirinya, yang harus datang menimba air kehidupan pada sumber sejati yaitu Yesus sendiri. Yesus pada mulanya dikenal sebatas sebagai seorang Yahudi, selanjutnya sebagai seorang nabi yang mengetahui segala sesuatu tentang dirinya, dan akhirnya mengakui Yesus sebagai Mesias, Juruselamat dunia. Inilah sebuah pengalaman iman yang sangat berharga.

Perjumpaan dan percakapan itu mendorongnya untuk memberi kesaksian tentang siapa Yesus yang telah ia jumpai itu. Kesaksiannya membawa orang-orang lain datang, berjumpa dan berusaha bercakap-cakap dengan Yesus di sumur Yakub. Kontak pribadi itu telah membawa suatu hidup baru, suatu gairah baru, suatu kegembiraan dan keberanian untuk mewartakan Yesus. Iman mereka tidak lagi hanya sekadar berdasarkan kesaksian orang lain, tetapi lebih dari itu berdasarkan pada kata-kata, kesaksian dan perjumpaan dan kontak relasi personal dengan Yesus secara personal juga. Selanjutnya iman akan Yesus sebagai Juruselamat dunia, menjadi kabar gembira bagi orang lain.

Meski sejarah terus bergulir dan kehidupan manusia semakin maju, tetapi dua kebenaran berikut ini masih berlaku: Tanpa air bersih, kita akan mati. Terlebih penting lagi, tanpa Yesus Kristus, sumber air hidup, kita pasti mati dalam dosa-dosa kita.

Pesan bagi kita di Masa Prapaska ini tidak lain ialah datanglah kepada sumber air sejati ialah Yesus. Dari dalam hati-Nya yang terbuka mengalir air kehidupan, yang menyegarkan dan menghidupkan. Semakin kita datang kepadanya, dan membuka diri kepadanya, kita juga semakain dikenal dengan segala latarbelakang, kelemahan dan kerapuhan kita yang perlu selalu dibasuh dalam kasih-Nya.

Pengalaman pribadi dengan Yesus harus semakin membawa kegembiraan dan semangat baru untuk terus mewartakan kepada orang lain, agar mereka datang dan mengalami Yesus sang sumber air kehidupan itu. Dan semakin banyak orang diselamatkan. Dan kalau kita boleh menikmati kesegaran dari sumber air sejati, diharapkan orang lain pun boleh juga punya pengalaman yang sama, karena kesaksian hidup kita orang lain pun datang dan mengalami sukacita dalam Tuhan. (AFS)

KEBAKTIAN MINGGU Pra-Paska 3 (Ungu)

Yesus Pemberi Kesempatan

Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:1-8; 1 Korintus 10:1-13; Lukas 13:1-9

Kebaktian 23 Maret 2025 oleh Pdt. Debora Rachelina S. Simanjuntak

Pendahuluan

Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan, melakukan kesalahan, atau merasa tidak layak di hadapan Tuhan. Namun, dalam kasih-Nya, Tuhan selalu memberi kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa kasih karunia-Nya tidak hanya menuntut pertobatan, tetapi juga menawarkan kesempatan bagi mereka yang mau berbalik kepada-Nya.

1. Undangan untuk Bertobat (Yesaya 55:1-9)

Dalam Yesaya 55, Tuhan memberikan undangan terbuka bagi semua orang untuk datang dan menerima anugerah-Nya: “Hai, semua orang yang haus, marilah dan minumlah!” (Yes. 55:1). Tuhan tidak hanya menawarkan makanan dan minuman rohani, tetapi juga mengajak kita untuk meninggalkan jalan yang jahat dan berpaling kepada-Nya, karena “Ia memberi pengampunan dengan limpahnya” (Yes. 55:7). Ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang sabar, memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk kembali sebelum terlambat.

2. Allah, Sumber Kepuasan Sejati (Mazmur 63:1-8)

Pemazmur menggambarkan bagaimana jiwanya rindu kepada Tuhan seperti tanah kering yang haus akan air. Dia menemukan kepuasan sejati dalam hadirat Allah. Ini mengajarkan kita bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan hanya sekadar pengampunan dari dosa, tetapi juga panggilan untuk hidup dalam keintiman dengan-Nya. Kita sering mencari kepuasan dalam hal-hal duniawi, tetapi hanya dalam Tuhan kita mendapatkan kepuasan sejati.

3. Peringatan dari Sejarah (1 Korintus 10:1-13)

Paulus mengingatkan jemaat Korintus agar tidak mengulangi kesalahan nenek moyang mereka yang, meskipun telah mengalami pertolongan Tuhan, tetap jatuh dalam dosa. Dia menekankan bahwa cobaan yang kita hadapi tidak melebihi kekuatan kita, karena Tuhan selalu menyediakan jalan keluar. Ini menunjukkan bahwa kesempatan yang Tuhan berikan bukan untuk disia-siakan, tetapi untuk kita manfaatkan dengan bijaksana.

4. Perumpamaan tentang Pohon Ara yang Tidak Berbuah (Lukas 13:1-9)

Dalam perumpamaan ini, Yesus menggambarkan seorang pemilik kebun yang ingin menebang pohon ara karena tidak berbuah selama tiga tahun. Namun, pengurus kebun meminta agar pohon itu diberi satu tahun lagi, dengan perawatan ekstra. Ini adalah gambaran tentang kesabaran Tuhan yang memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat dan menghasilkan buah dalam kehidupan kita.

Kita bisa bertanya pada diri sendiri: Apakah hidup kita sudah menghasilkan buah bagi Tuhan? Ataukah kita masih menjalani kehidupan yang jauh dari-Nya? Tuhan dalam kasih-Nya memberikan kesempatan kedua, tetapi kesempatan itu tidak akan selalu ada selamanya. Ada batas waktu bagi kita untuk bertobat dan berbuah.

Penutup

Yesus adalah pemberi kesempatan bagi kita untuk bertobat dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Undangan-Nya terbuka bagi semua yang haus akan kasih dan pengampunan-Nya. Namun, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, sebab suatu saat kesempatan itu akan berakhir. Marilah kita menggunakan waktu yang masih Tuhan berikan untuk bertumbuh dalam iman, berbuah dalam kehidupan, dan semakin dekat dengan-Nya.

Pertanyaan refleksi:

  • Bagaimana saya menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan dalam hidup saya?
  • Apakah saya sudah bertobat dan menghasilkan buah yang berkenan kepada-Nya?
  • Dalam hal apa saya masih perlu berbenah sebelum kesempatan itu habis?

Doa:
Tuhan yang penuh kasih, terima kasih atas kesempatan yang Engkau berikan kepada kami untuk bertobat dan hidup bagi-Mu. Tolong kami untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang masih ada, tetapi sungguh-sungguh hidup dalam ketaatan dan menghasilkan buah yang berkenan di hadapan-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

565338
Users Today : 570
Users Yesterday : 1594
This Month : 32927
This Year : 117488
Total Users : 565338
Who's Online : 12