Sangat Dimanja oleh Tuhan
Suasana Natal tahun ini mengingatkan saya akan hadiah Natal 25 Desember 2024 yang diberikan Tuhan untuk saya.
Hadiah Natal yang tidak pernah saya bayangkan tersebut saya terima pada saat saya dan rekan-rekan Panitia Natal sedang mempersiapkan ruangan yang akan dipergunakan untuk merayakan Natal 25 Desember 2024, bentuk hadiah Natal yang disampaikan merupakan ‘PERTANYAAN’ apakah saya bersedia bila diminta menjadi Penatua. Mungkin bagi sebagian orang hal ini terlihat sangat sederhana dan sangat mudah untuk dijawab, namun bagi saya hal ini tidak demikian karena mengandung perintah dari Tuhan dan wajib untuk diterima.
Setelah diteguhkan menjadi Penatua, teguran pertama yang saya terima adalah kelalaian saya karena tidan hadir pada Persidangan Majelis Jemaat yang ternyata dilanjutkan dengan pembekalan, namun teguran yang saya terima disampaikan dengan tersenyum, tetapi malu juga saya pada saat itu dan saya segera minta ampun pada Tuhan. Setelah saya berusaha untuk selalu meminta bimbingan pada saat bertugas, banyak kejadian kejadian kecil yang menyelamatkan saya dari teguran. Suatu saat ada pihak yang melakukan kegiatan di sekitar rumah yang tidak meminta ijin kepada saya, sebagai ketua RT saya menghentikan kegiatan tersebut, setelah itu saya melaporkannya kepada RW, tetapi RW tersebut menyampaikan bahwa beliau sedang di Gereja dalam persiapan pelaksanaan Gladi Resik (GR) gabungan KU1 dan KU2 untuk kebaktian hari Minggu, mendengar hal itu saya langsung berangkat ke Gereja karena saya harus bertugas di KU2 yang dalam pikiran saya GR untuk KU2 akan dilaksanakan setelah GR KU1, sesampai di Gereja ketua Komunitas Basis (Kombas) juga mengingatkan saya bahwa sorenya akan ada Kebaktian Kombas. Hampir ada dua malu, puji Tuhan atas cara-Nya membantu saya dengan menghadirkan adalah saat yang melakukan kegiatan tanpa seijin saya. Kejadian lain yang tidak dapat saya lupakan, saat saya bertugas menjadi W2, pada saat itu sebelum kebaktian dimulai akan ada Anak Sekolah Minggu yang akan hadir menyapa jemaat, pada saat Anak Sekolah Minggu belum semua masuk musik dan PNJ mulai menyanyi untuk prosesi Alkitab tanpa menunggu saya yang seharusnya menyampaikan PANGGILAN BERIBADAH, atas hal ini malu yang lain hadir, akan tetapi pada saat evaluasi ada suara yang sangat menghibur, bahwa kesalahan tersebut bukan sepenuhnya kelalaian saya, sehingga sang malu tidak terbawa pulang. Sedikit cerita tentang hal yang saya alami di atas bukan bermaksud untuk menyombongkan diri melainkan saya hanya ingin menyampaikan bahwa Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya (Mzm. 145:8), begitu juga dalam hal berdoa sebaiknya kita memperhatikan Matius 6:7 yang berbunyi Lagi pula, ketika kamu berdoa, janganlah bertele-tele seperti kebiasaan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa dengan banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
Pada Natal 25 Desember 2025 Tuhan kembali memberi hadiah yang sangat indah untuk saya, pada hari itu istri saya menyampaikan bahwa pada tanggal 26 Desember 2025 akan datang berkunjung ke rumah kami pihak yang selama ini tidak pernah mengakui bahwa ada saya pengikut Tuhan Yesus yang hidup puluhan tahun di sekeliling mereka akan datang menyampaikan Selamat Natal. Betapa saya sangat bersuka cita mendapatkan hadiah ini. Hadiah yang tidak pernah terpikir oleh saya, hadiah yang tidak saja indah akan tetapi juga harus dikembangkan agar menjadi berita suka cita seperti yang kita terima. Tuhan… hanya dalam kasih-Mu semuanya dapat terjadi.
Tuhan Yesus, ampuni dosa kami dan biarlah kasih sayangmu senantiasa Kau limpahkan bagi kami, amin. (TNN)







Users Today : 1266
Users Yesterday : 1376
This Month : 40056
This Year : 580718
Total Users : 1028568
Who's Online : 7