Lihatlah Sekelilingmu
Lihatlah sekelilingmu, pandanglah ke ladang-ladang yang menguning dan sudah matang, sudah matang untuk dituai
Ref: Lihatlah sekelilingmu, pandanglah ke ladang-ladang yang menguning dan sudah matang, sudah matang untuk dituai
Pastinya kita pernah mendengar atau menyanyikan lagu dari Kidung Keesaan 554 ini, baik saat beribadah di gereja maupun di tempat lain. Ketika mendengarkan lagu ini, mungkin yang terbayang dalam benak kita adalah perjalanan jauh ke pelosok-pelosok negeri untuk mengabarkan Berita Baik, sebagaimana biasanya penginjilan yang dilakukan oleh para misionaris. Atau mungkin kita membayangkan orang-orang di sekitar kita yang belum percaya kepada Yesus.
Beberapa minggu lalu, ketika kami melakukan perjalanan ke Indramayu, pemandangan ladang-ladang yang sesungguhnya terhampar luas. Kami yakin ketika musim panen tiba, padi-padi itu akan menguning, kemudian matang, dan siap dituai. Ketika musim tuaian itu tiba, maka sudah pasti semua petani menuainya dengan senyuman dan hati senang.
Puji Tuhan, senyuman itu ternyata tidak perlu menunggu musim panen datang. Saat kami tiba di GKP Tamiyang Blok Rehoboth Indramayu, Ibu Pendeta dan beberapa Penatua dan Umat sudah menyambut kami dengan senyuman yang begitu damai dan bahagia. Puji Tuhan.
Dalam perbincangan yang hangat, ternyata senyuman yang kami lihat itu bukan senyuman kebahagiaan karena panen akan tiba, tetapi senyuman harapan akan terjadinya perubahan. Ternyata hamparan sawah hijau yang tampak di sepanjang perjalanan kami bukanlah merupakan kepastian yang akan menjadi hamparan padi yang menguning dan menjadi matang. Ada ancaman besar yang dihadapi umat yang mayoritas berprofesi sebagai buruh tani di Tamiyang, yaitu hama tikus. Tikus-tikus itu ternyata juga memiliki harapan besar untuk meneruskan koloni mereka saat padi mulai matang.
Selain berprofesi sebagai petani, umat di Tamiyang juga memiliki banyak sekali pohon mangga yang tumbuh subur, yang sudah mulai berbuah dan tentunya akan semakin besar dan matang. Sebuah pemandangan yang indah. Sayangnya, pemandangan indah yang kita lihat tidak selalu membuat umat dapat tersenyum. Ketika musim panen mangga tiba, yang terjadi adalah harga mangga turun drastis, hingga membuat buah mangga tidak laku hingga dibiarkan membusuk.
Umat yang dikasihi Tuhan, minggu ini kita memasuki minggu ke-3 Bulan Misi GKI Kota Wisata. Pada Bulan Misi ini kita akan melakukan penggalangan dana untuk mendukung pelaksanaan Program Pelayanan Misi GKI Kota Wisata di GKP Tamiyang Blok Rehoboth Indramayu. Melalui Pelayanan Misi ini kita akan mendampingi umat di sana untuk mengembangkan ekonomi umat melalui kegiatan pengolahan dan pemasaran buah mangga serta pengembangbiakan burung hantu Tyto alba untuk membasmi tikus.
Lalu, apa hubungan antara pengolahan-pemasaran buah mangga dan pengembangbiakan burung hantu Tyto alba tersebut dengan Pelayanan Misi? Pelayanan Misi adalah sebuah respon dari pesan Tuhan dalam Matius 9:37-38. Sebagai murid Kristus, maka selayaknya kita siap diutus menjadi pekerja bagi Dia.
Dalam pelayanan misi kali ini, kita akan membantu umat di Tamiyang untuk dapat mengolah tuaian mangga yang melimpah dan membantu pengembangbiakan burung hantu Tyto alba. Semoga melalui program ini, senyuman umat Tuhan di Tamiyang saat musim panen padi dan mangga dapat dipertahankan, dan iman percaya saudara-saudara kita di sana dapat terus terpelihara. Kiranya senyuman kebahagiaan umat Tuhan di Tamiyang juga mampu merawat iman percaya kita dan terus bertumbuh untuk saling berbagi.
Matius 9:37-38 Lalu kata-Nya kepada murid-murid-Nya, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang punya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” Tuhan memberkati kita semua. Misi… Ayo Aja! (SSI)