Berkenan Kepada Tuhan
Sangat bersyukur untuk tahun 2024 yang sudah kita lalui, dan boleh diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk bisa memasuki tahun 2025.
Di awal tahun banyak orang mempunyai kebiasaan membuat resolusi tahun baru untuk tahun mendatang. Banyak resolusi di fokuskan kepada bisnis dan pekerjaan supaya bisa lebih berkembang, pola makan supaya lebih sehat, mengurangi waktu untuk media sosial, lebih sering membaca buku, dan hal-hal lain yang membuat kita semakin lebih baik dari tahun sebelumnya. Namun, adakah di antara resolusi kita yang melibatkan Tuhan, sehingga Tuhan ber-kenan?
Mazmur 37:23-24, “TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; Apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. “
Masing-masing kita pasti pernah mengalami kejatuhan. Ketika kita merasa kegagalan, kecewa, sakit hati dan sebagainya, maka ini merupakan satu in-dikasi bahwa kita pernah mengalami kejatuhan. Dan kita pasti mempunyai im-pian, harapan dan target yang sudah kita canangkan, baik dalam pekerjaan, rumah tangga, bisnis dan usaha kita. Menjadi harapan kita bahwa keadaan kita akan lebih baik dari waktu-waktu yang lalu sebab semua orang pasti meng-inginkan adanya perubahan dalam hidup ini. Apabila kita ingin mendapatkan apa yang sudah kita targetkan maka kita harus memulainya dari sekarang. Dan persyaratan yang Allah berikan supaya Dia menetapkan langkah kita sehingga kita dapat meraih segala yang kita cita-citakan adalah kita harus berkenan ke-pada-Nya.
Pertanyaannya adalah, bagaimana supaya hidup kita berkenan kepada Allah?
A. Mempunyai Iman. Ibrani 11:6, Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh sungguh mencari Dia. Yakobus 2:17, Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Artinya, iman kita bukan hanya sekedar pengakuan bahwa kita percaya kepada Tuhan namun iman kita harus hidup melalui perbuatan kita. Apabila kita berani melangkah dengan iman maka Tuhan menanti kita dengan mujizat, berkat dan janji-janji-Nya.
B. Melayani Tuhan Dengan Segenap Hati. Roma 1:9, Karena Allah, yang kulayani dengan segenap hatiku dalam pem-beritaan Injil Anak-Nya, adalah saksiku, bahwa dalam doaku aku selalu mengingat kamu. Paulus menjadi pribadi yang berkenan kepada Allah karena fokus pelayanannya kepada Allah. Bobot pelayanan dari rasul Paulus adalah dengan segenap hati karena dia sadar bahwa Allah yang telah membawa dia dari kegelapan dosa kepada terang-Nya yang ajaib.
C. Warnai Hidup Dengan Doa. Doa adalah nafas iman kita. Ketika raja hizkia divonis Allah bahwa dia akan mati, Hizkia berdoa kepada Allah dan Tuhan mendengar doa Hizkia. Alkitab mencatat bahwa umur Hizkia diperpanjang lima belas tahun lagi. Jangan pernah jemu dalam berdoa melainkan persiapkanlah waktu kita dengan baik saat kita datang kepada Tuhan melalui doa kita. Rasul Paulus berkenan kepada Allah karena dia hidup dalam doa.
Marilah kita hidup untuk senantiasa berkenan kepada Tuhan, supaya di dalam memasuki tahun 2025 yang penuh misteri, kita tidak takut karena Tuhan akan selalu menyertai dan menolong kita. Ibrani 10:38, Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.”
Jangan pernah undur dari Tuhan sebab orang-orang yang mengundurkan diri tidak berkenan kepada Allah. “Amin”. (MEP)