Melangkah bersama Roh Kudus

“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan penguasaan diri.” (2 Timotius 1:7)

Setiap malam, Timothy selalu menulis kehidupannya di jurnal kecil. Ia baru saja menyelesaikan tugasnya yang menantang namun membangun. Dahulu, ia kerap merasa tidak mampu untuk mulai lagi dan mudah membandingkan diri. Tapi ia teringat doanya di awal tahun: “Tuhan, tuntun aku menuju hidup yang lebih berarti.” Kini ia tersenyum – bukan karena segalanya mudah, tapi karena ia belajar melangkah bersama Roh Kudus.

Sebagai umat percaya, hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus yang bekerja dengan kuasa-Nya yang luar biasa. Roh Kudus hadir dalam empat wujud nyata dalam kehidupan kita: Pertama, Roh Kudus memberi kuasa Ilahi (Dunamis) yang memampukan kita melewati setiap tantangan kehidupan. Kuasa ini membuat kita tangguh di tengah badai, memberikan kekuatan untuk bertahan saat keadaan sulit dan tampak mustahil. Kedua, Roh Kudus adalah Sang Penolong dan Pembimbing (Parakletos) yang selalu hadir menghibur hati, membimbing langkah, dan mengarahkan kita kepada kebenaran. Dalam kebingungan dan keraguan, Ia memberikan kejernihan dan ketenangan hati. Ketiga, Roh Kudus menganugerahkan karunia rohani (Charismata) yang memperkaya hidup kita dan komunitas di sekitar kita. Karunia ini bukan untuk kebanggaan pribadi tetapi untuk melayani dan memperkuat sesama. Keempat, Roh Kudus adalah Roh Pengudusan (Hagiasmos) yang menyucikan hati kita, membentuk karakter yang penuh kasih, rendah hati, sabar, dan berintegritas. Ia memurnikan motivasi dan tujuan kita agar selaras dengan kehendak-Nya.

Melalui karya Roh Kudus, tiga aspek penting kehidupan menjadi nyata: Iman, Karakter, dan Upaya (Effort).

IMAN, menolong kita melihat hidup bukan sebagai deretan kebetulan, tapi sebagai rancangan Allah. Dalam tekanan, iman menumbuhkan kepercayaan bahwa Roh Kudus menolong dan memampukan. Kita belajar percaya bukan karena semua mudah, tapi karena kita mengenal siapa yang memegang hidup ini.

KARAKTER, dibentuk melalui pengaruh gabungan: kesadaran mental, pem-biasaan yang sehat, dan karya Roh Kudus. Lima dimensi kepribadian manusia – keterbukaan, ketekunan, ekstroversi, kehangatan, dan kestabilan emosional – dapat kita latih secara praktis dalam terang Roh Kudus. Misalnya, Keterbukaan menumbuhkan kreativitas; dalam nuansa kasih Kristus, digunakan untuk menciptakan solusi yang berdampak. Ketekunan, yang sering diasah lewat rutinitas, menjadi wujud kesetiaan bukan saja demi konsistensi hasil, tetapi wujud hidup yang bertanggungjawab kepada Tuhan. Sementara kestabilan emosional, saat dipadukan dengan buah Roh seperti penguasaan diri, menjadikan kita pribadi yang tangguh.

TALENTA, adalah anugerah Tuhan yang menjadi modal kontribusi kita (pandai mengajar, berhitung dengan teliti, terampil membangun, visioner dan lainnya). Talenta perlu diarahkan dan diasah lewat keterampilan dan usaha yang setia. Dalam terang Roh Kudus, talenta bukan sekadar potensi, tetapi panggilan yang menghasilkan dampak nyata bagi sesama dan kemuliaan Tuhan.

PENGEMBANGAN SKILL, baik teknis maupun interpersonal, adalah bentuk tanggung jawab atas apa yang dipercayakan Tuhan. Kita belajar menyampaikan ide dengan jelas, menyelesaikan tugas dengan teliti, dan membangun kerja sama dengan kasih. Semangat kita diarahkan oleh growth mindset – bahwa kegagalan adalah kesempatan untuk bertumbuh, dan keberhasilan adalah wadah untuk berbagi.

EFFORT, penggerak yang menyatukan talenta dan skill. Dengan usaha yang disiplin, cerdas, dan penuh integritas, kita menjadi pribadi yang tidak hanya berhasil, tetapi juga berdampak. Dalam semua ini, Roh Kudus memberi hikmat untuk fokus, kesabaran untuk proses, dan kekuatan untuk melangkah.

Dengan Roh Kudus yang membimbing, menguatkan, memperlengkapi, dan menyucikan, kita tidak hanya bertumbuh, tetapi juga menghadirkan terang Kristus dalam setiap aspek hidup kita. Inilah hidup yang penuh arti – hidup dalam kuasa-NYA. AMIN. (SAR)

KEBAKTIAN MINGGU

BERTUMBUH DALAM IMAN

Habakuk 1:1–4, 2:1–4; Mazmur 37:1–9; 2 Timotius 1:1–14; dan Lukas 17:5–10.

Kebaktian 5 Oktober 2025 oleh Pdt. Em. Magdalena Handoyo

Pendahuluan

Setiap orang percaya dipanggil bukan hanya untuk memiliki iman, tetapi untuk bertumbuh di dalamnya. Iman yang hidup tidak statis; ia berkembang, diuji, diperkuat, dan dimurnikan melalui perjalanan hidup. Kitab-kitab yang kita baca hari ini menyingkapkan bagaimana iman itu bertumbuh: dalam pergumulan (Habakuk), dalam pengharapan (Mazmur), dalam pengajaran dan kesaksian (2 Timotius), dan dalam kerendahan hati untuk taat (Lukas).


1. Iman Bertumbuh di Tengah Pertanyaan (Habakuk 1:1–4; 2:1–4)

Habakuk bergumul dengan realitas hidup: kekerasan, ketidakadilan, dan kejahatan yang tampak dibiarkan. Ia bertanya, “Sampai kapan, ya Tuhan?” (Hab. 1:2).

  • Pertanyaan itu lahir dari iman, bukan dari ketidakpercayaan. Habakuk percaya Tuhan berdaulat, tetapi ia belum mengerti cara kerja Tuhan.

  • Jawaban Tuhan menekankan: “Orang benar akan hidup oleh percayanya” (Hab. 2:4).

  • Iman bertumbuh bukan karena semua masalah terjawab, tetapi karena kita belajar mempercayai Allah di tengah misteri.

Aplikasi: ketika kita melihat ketidakadilan, kejahatan, atau doa yang terasa tidak dijawab, pertanyaan kita jangan menjauhkan kita dari Allah, melainkan menuntun kita untuk lebih berpegang kepada-Nya.


2. Iman Bertumbuh dalam Pengharapan (Mazmur 37:1–9)

Pemazmur menasihati agar jangan gelisah karena orang fasik yang tampak makmur. Sebaliknya:

  • “Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik” (ayat 3).

  • “Bergembiralah karena Tuhan” (ayat 4).

  • “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan” (ayat 5).

Iman bertumbuh ketika kita belajar menunggu dalam pengharapan, bukan iri kepada mereka yang jahat, melainkan bersukacita dalam Tuhan yang setia.

Aplikasi: dalam dunia yang penuh kompetisi dan tekanan, iman bertumbuh saat kita belajar menemukan sukacita kita bukan dalam pencapaian atau perbandingan dengan orang lain, melainkan dalam relasi kita dengan Allah.


3. Iman Bertumbuh Melalui Pewarisan dan Pengajaran (2 Timotius 1:1–14)

Paulus mengingatkan Timotius tentang “iman yang tulus ikhlas” yang mula-mula ada pada neneknya Lois dan ibunya Eunike (ayat 5).

  • Iman bertumbuh melalui teladan keluarga dan pembinaan rohani.

  • Paulus mendorong Timotius untuk “mengobarkan karunia Allah” dan tidak malu bersaksi tentang Kristus.

  • Kekuatan iman tidak bersumber dari diri kita, melainkan dari “Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban” (ayat 7).

Aplikasi: iman kita dipelihara bukan hanya lewat pengalaman pribadi, tetapi juga melalui persekutuan, pengajaran, dan teladan orang-orang percaya yang lebih dahulu.


4. Iman Bertumbuh dalam Ketaatan dan Kerendahan Hati (Lukas 17:5–10)

Para rasul meminta Yesus: “Tambahkanlah iman kami!” (ayat 5). Yesus menjawab dengan dua hal:

  • Iman yang kecil pun, bila sejati, sanggup melakukan hal besar (ayat 6).

  • Namun, iman itu diwujudkan bukan dalam kesombongan, melainkan dalam ketaatan yang rendah hati. Seperti hamba yang hanya melakukan kewajibannya (ayat 7–10).

Aplikasi: iman bertumbuh bukan berarti kita menjadi “hebat” di mata manusia, melainkan semakin rendah hati, taat, dan setia melakukan kehendak Allah.


Kesimpulan

Bertumbuh dalam iman berarti:

  1. Belajar mempercayai Allah meski banyak pertanyaan (Habakuk).

  2. Mengandalkan Tuhan dan bukan iri pada orang fasik (Mazmur).

  3. Menghidupi dan mewariskan iman dalam kekuatan Roh Kudus (2 Timotius).

  4. Mengungkapkan iman dalam ketaatan dan kerendahan hati (Lukas).

Iman bertumbuh bukan dengan kekuatan kita, tetapi karena Allah yang bekerja di dalam kita. Mari kita berdoa agar Roh Kudus terus menguatkan, menuntun, dan menumbuhkan iman kita, supaya kita tetap hidup setia sampai akhir.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

866084
Users Today : 1466
Users Yesterday : 1429
This Month : 22555
This Year : 418234
Total Users : 866084
Who's Online : 9