Hidup Semakin Berat dan Sulit Bersyukur

Syalom Bapak Ibu, Oma dan Opa, Saudara/i terkasih jemaat GKI Kota Wisata. Hidup ini penuh dengan tantangan dan ketidakpastian. Kadang kita menaruh harapan pada sesuatu, seperti pekerjaan, hubungan, atau impian, tetapi berakhir dengan kekecewaan. Namun Paulus memberikan penghiburan yang luar biasa melalui Roma 5:5, “Pengharapan di dalam Kristus tidak akan mengecewakan.” Mengapa? Karena kita berpengharapan bukan pada kekuatan atau usaha kita sendiri, melainkan pada kasih Allah yang telah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh Kudus. Kasih ini bukan sekadar kata-kata, melainkan kasih yang nyata dan aktif, yang telah dibuktikan melalui pengorbanan Tuhan kita Yesus Kristus di kayu salib.

Kita sering mendengar orang berkata, “Kita lebih mudah bersyukur ketika sedang bahagia daripada ketika sedang sengsara.” Pada umumnya memang demikian. Namun, tidak jarang kita menemukan situasi yang – jujur saja – memalukan; bahkan dalam keadaan yang seharusnya membahagiakan pun, kita tidak bersyukur. Misalnya, di meja makan sudah disediakan hidangan yang sehat, tetapi kita menganggapnya biasa saja, kita bahkan iri melihat foto teman di Sosial Media sedang menikmati sajian lezat di restoran mewah.

Kisah dalam Injil Lukas juga memberikan gambaran seperti di atas. Sepuluh orang kusta yang mengharapkan kesembuhan, disuruh oleh Yesus untuk mendatangi imam, dan di tengah jalan mereka ditahirkan. Namun, setelah menyadari kesembuhan itu, hanya satu orang yang berbalik untuk memuliakan Allah dan bersyukur kepada-Nya. Jika dihitung, hanya 10% orang yang tahu bersyukur. Sisanya yang 90%, alias mayoritas, tidak tahu bersyukur. Sangat memprihatinkan.

Apakah yang menjadi pembedanya? Kisah ini berbicara mengenai iman atau kepercayaan kepada Yesus yang berkuasa (ay. 19). Iman mencelikkan mata rohani sehingga kita dapat mengenali kebaikan Allah, memuliakan Dia, dan bersyukur kepada-Nya. Lebih jauh lagi, iman merupakan kunci untuk mengalami keselamatan.

Tentu saja, kita ingin menjadi orang yang tahu bersyukur. Kenyataannya, ketika kita tergelincir, kita tidak tahu bersyukur. Jadi, bagaimana? Tampaknya kita perlu berdoa, “Ya Allah, hidupkanlah imanku sehingga, dalam keadaan apapun, aku dapat mengenali kebaikan-Mu dan bersyukur kepada-Mu.”

Ketika menghadapi pencobaan sekalipun, kita bisa tetap teguh, karena Roh Kudus bekerja dalam hati kita, mengingatkan kita akan kasih Allah. Dia memberi kita kekuatan untuk bertahan, bahkan ketika keadaan tampaknya tidak sesuai dengan harapan kita. Karena itu, marilah kita menyadari kasih Allah yang telah dicurahkan bagi kita, yaitu Roh Kudus, dan bersyukurlah. Tuhan Yesus memberkati kita.

Roma 5:5 “Pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.”

Selamat menjalani kehidupan ini dengan selalu bersyukur apapun keadaan yang sedang kita alami, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan memberkati Bapak Ibu Saudara/i terkasih. Amin. (AFS)

KEBAKTIAN MINGGU

DITUNJUK, DIUTUS, DAN DIPERLENGKAPI

Yesaya 66:10–14; Mazmur 66:1–9; Galatia 6:7–16; Lukas 10:1–11,16–20

Kebaktian 6 Juli 2025 oleh Pdt. Anwar Tjen (Lembaga Alkitab Indonesia)

Hidup orang percaya adalah hidup yang ditunjuk, diutus, dan diperlengkapi oleh Tuhan. Dalam Lukas 10, Yesus menunjuk tujuh puluh murid dan mengutus mereka berdua-dua ke kota-kota yang hendak Ia kunjungi. Mereka tidak berangkat tanpa arah atau kekuatan, melainkan dengan doa, pengajaran, dan kuasa yang Yesus berikan. Mereka dipanggil untuk membawa damai sejahtera dan menegaskan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, sambil menyadari bahwa penolakan yang mereka alami adalah penolakan terhadap Yesus sendiri. Ini adalah pengingat bahwa menjadi utusan Kristus berarti berjalan dalam ketaatan, kerendahan hati, dan keberanian, bukan untuk kemuliaan diri tetapi demi hadirnya kabar baik di tengah dunia.

Mazmur 66 memanggil kita untuk memuji Allah atas karya penyelamatan-Nya yang besar. Pemazmur mengingatkan betapa Allah telah menuntun umat-Nya melewati air dan api, menjaga kaki mereka dari terpeleset. Kesadaran akan pemeliharaan Tuhan inilah yang menjadi dasar kita diutus: bukan karena kekuatan kita sendiri, melainkan karena Allah yang setia menuntun. Dalam Yesaya 66, kita melihat gambaran Allah yang penuh penghiburan dan kelembutan seperti seorang ibu yang menggendong dan menghibur anaknya. Ketika kita merasa letih, takut, atau sendiri dalam menjalankan panggilan Tuhan, kita diingatkan bahwa Allah menyertai kita dengan kasih dan penghiburan-Nya.

Paulus dalam Galatia 6 menasihatkan agar kita menabur di dalam Roh dan berbuat baik kepada semua orang. Ia menekankan bahwa salib Kristus adalah kemegahan sejatinya, penanda identitas dan sumber kekuatan seorang utusan Allah. Inilah panggilan kita bersama: hidup menabur kebaikan, bersandar pada kasih karunia Tuhan, dan bangga hanya pada salib Kristus. Kiranya kita senantiasa membuka hati untuk panggilan-Nya, mau diutus menjadi saksi-Nya di manapun kita berada, sambil percaya penuh bahwa Tuhan yang menunjuk dan mengutus kita juga akan senantiasa memperlengkapi kita. Amin.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

732378
Users Today : 1172
Users Yesterday : 1385
This Month : 18580
This Year : 284528
Total Users : 732378
Who's Online : 7