Jangan Takut

Jangan takut

 

TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? Mazmur 27:1

 

 

Telah sekian waktu ini, dunia – termasuk Indonesia – dilanda ketakutan, dengan adanya pandemi COVID-19. Pandemi ini cukup ditakuti karena bisa merenggut nyawa manusia, juga memperburuk ekonomi secara global yang berdampak pada banyak aspek lainnya seperti angka kemiskinan meningkat, tingkat ke-jahatan meningkat, dan sebagainya. Manusia mati bukan hanya karena penyakit, tapi juga karena tidak bisa makan. Ketakutan yang menimpa atas apa yang kita lihat, kita dengar, dan kita alami dapat membuat kita depresi, galau dan kuatir. Hal ini sangat mungkin terjadi jika kita terlalu berfokus pada penyebab ketakutan dan pada ketakutan itu sendiri. Namun sebagai umat beriman, kita perlu menyadari bahwa waktu ini adalah saat yang tepat bagi kita untuk menguji iman dan kepercayaan kita kepada Tuhan, memercayai firman-Nya yang sudah sering kita dengar dan menjadikan-Nya hidup dalam hati kita, bukan sekedar kalimat mati dan kosong.

Tuhan berfirman melalui Yesaya 41:13, “Aku ini, Tuhan, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.” Situasi hidup penuh ketakutan itu dialami oleh bangsa Israel ketika berada di pembuangan. Mereka sampai kehilangan harapan karena penderitaan yang mereka alami. Dalam situasi penuh ketakutan dan kehilangan harapan itu, Allah mengingatkan bahwa mereka adalah umat kepunyaan-Nya. Allah menyatakan kembali kehadiran-Nya, menguatkan hati, membangun kembali harapan dan membebaskan mereka dari ketakutan melalui firman-Nya yang disampaikan oleh nabi Yesaya. Allah berkata kepada mereka supaya jangan takut dalam penderitaan yang mereka alami karena Allah yang menolong mereka. Kehadiran dan pertolongan yang Allah berikan adalah wujud komitmen Allah kepada umat-Nya. Tuhan tidak menciptakan kita untuk hidup dalam ketakutan, sebab Tuhan tidak memberikan roh ketakutan, melainkan Roh Kebenaran. Dan janji Tuhan itu pasti, Ia selalu menggandeng tangan kita, menuntun kita langkah demi langkah menjalani hidup di dunia yang penuh dengan ketidakpastian ini.

Tidak ada kata terlambat dalam menantikan pertolongan Tuhan. Kita ingat kisah yang dialami Marta dan Maria saat adik mereka Lazarus meninggal, Marta dan Maria berpikir bahwa Tuhan telah gagal menolong Lazarus. “Kata Marta kepada Yesus: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati” (Yoh. 11:21). Akan tetapi Tuhan membuktikan, bahwa Tuhan tidak pernah gagal dan pertolongan-Nya tidak pernah terlambat, Lazarus bangkit dari kematiannya pada saat yang tepat di mana kemuliaan Allah dinyatakan.

Pertolongan Tuhan selalu datang tepat pada waktunya. Namun pertolongan Tuhan tidak selalu sesuai dengan apa yang kita pikirkan atau harapkan, karena Tuhan pasti menolong kita dengan cara-Nya yang terbaik bagi kita. Kita pun perlu membuka mata dan pikiran kita, bahwa Tuhan pun memakai peristiwa, kesempatan, orang lain, kebijakan pemerintah, nasihat, dan bahkan hal-hal yang biasa untuk menolong kita lepas dari rasa takut kita.

Sekalipun saat ini kita belum melihat jalan yang terbuka, tapi Tuhan sedang bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Mungkin masalah yang menjadi sumber ketakutan kita tidak lenyap. Pandemi COVID-19 ini pun belum berakhir sekarang. Tetapi Tuhan memberikan solusi, kekuatan, kesehatan dan hikmat kepada kita untuk dapat menghadapi problema hidup kita ini dengan cara yang baru, bukan dengan cara ketakutan. Yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya. Ketika keyakinan itu menjadi bagian dari nafas hidup kita, pada akhirnya kita menyadari bahwa ternyata kita bisa tetap berjalan maju; sekalipun bercucuran air mata, kita akan menuai benih dengan bersorak- sorak.

Jika saat ini kita sedang kuatir, panik akan banyak hal yang kita alami, Tuhan menghendaki kita tetap percaya dan meneguhkan hati agar tabah menjalani hidup. Mari kita tidak berfokus pada masalah maupun ketakutan kita, tapi berfokus pada Tuhan. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita. Tuhan senantiasa bekerja bagi kita. Tuhan tidak pernah tidur. Jangan takut. (RSA)

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU

TIDAK HINA TETAPI BERHARGA

Keluaran 32:7-14; Mazmur 51:1-10; 1 Timotius 1:12-17; Lukas 15:1-10

Kebaktian 14 September 2025 oleh Ibu Siska Febriyani Lumban Gaol, S.Si. (Teol)

Pendahuluan

Dalam hidup, sering kali manusia terjebak pada rasa bersalah, malu, bahkan hina karena kesalahan dan dosa yang dilakukan. Ada orang yang merasa dirinya tidak layak lagi di hadapan Allah. Namun, firman Tuhan menegaskan bahwa kasih karunia Allah lebih besar daripada segala kejatuhan kita. Di hadapan Allah, kita tidak dihina, melainkan ditebus menjadi berharga.

1. Keluaran 32:7-14 – Allah yang Murah Hati

Kisah anak Israel yang membuat anak lembu emas adalah contoh nyata kebodohan manusia. Setelah diselamatkan dari Mesir, mereka justru berpaling kepada berhala. Secara manusiawi, mereka layak dihukum habis. Namun, Musa menjadi pengantara, dan Allah menunjukkan belas kasih-Nya dengan tidak jadi membinasakan umat-Nya.
Pesan: Dosa memang hina, tetapi Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Dia memberi kesempatan untuk kembali. Hidup kita pun sering jatuh pada “berhala modern” – uang, status, atau kenikmatan dunia – namun Allah tetap berbelas kasih.

2. Mazmur 51:1-10 – Hati yang Hancur, Allah Pulihkan

Mazmur ini lahir dari pergumulan Daud setelah jatuh dalam dosa perzinahan dengan Batsyeba. Daud sadar bahwa dosanya membuatnya najis dan hina. Namun, ia tidak berhenti pada rasa bersalah, melainkan datang memohon pengampunan.
“Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu…” adalah doa yang menunjukkan keyakinan bahwa Allah penuh kasih. Daud tahu hanya Allah yang bisa membersihkan dan memulihkan.
Pesan: Pengakuan dosa bukan tanda kita hina, tetapi justru pintu menuju pemulihan. Allah melihat kita berharga ketika kita rendah hati datang kepada-Nya.

3. 1 Timotius 1:12-17 – Paulus: Dari Pendosa Menjadi Pelayan

Paulus pernah menghina jemaat, menganiaya orang percaya, bahkan menjadi musuh Injil. Secara moral ia hina. Tetapi kasih karunia Kristus menjadikannya rasul. Ia bersaksi: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa; dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.”
Pesan: Tuhan memilih orang hina menurut dunia untuk dipakai sebagai alat-Nya. Paulus yang dulu merusak jemaat, kini justru membangun jemaat. Itu bukti bahwa Allah melihat nilai berharga dalam diri setiap orang, sekalipun pernah jatuh.

4. Lukas 15:1-10 – Allah yang Mencari yang Hilang

Yesus memberikan perumpamaan domba yang hilang dan dirham yang hilang. Dalam pandangan dunia, satu domba dari seratus atau satu dirham dari sepuluh tidak seberapa. Tetapi bagi Allah, yang satu itu sangat berharga. Ia rela mencari sampai ketemu, dan bersukacita ketika yang hilang ditemukan.
Pesan: Hidup kita, sekalipun kotor oleh dosa, tetap dianggap berharga oleh Allah. Ia tidak berhenti sampai kita ditemukan, dipulihkan, dan dirangkul kembali dalam kasih-Nya.

Aplikasi

  1. Jangan terjebak pada rasa hina. Dosa memang membuat kita jatuh, tetapi jangan berhenti di situ. Datanglah kepada Allah yang penuh kasih.

  2. Syukuri anugerah Allah. Kita bisa berdiri hari ini bukan karena kekuatan kita, melainkan karena belas kasihan Tuhan.

  3. Lihat diri dan sesama sebagai berharga. Jangan mudah merendahkan diri sendiri atau orang lain, sebab Allah mengasihi setiap jiwa.

  4. Hidup sebagai saksi kasih karunia. Seperti Paulus, biarlah hidup kita menjadi kesaksian bahwa Allah sanggup mengubah yang hina menjadi mulia.

Penutup

Manusia mungkin memandang kita hina karena kegagalan atau dosa. Bahkan hati kita sendiri bisa berkata “aku tidak layak.” Namun, firman Tuhan menegaskan: kita tidak hina, melainkan berharga di mata Allah. Dia yang mencari, mengampuni, dan memulihkan kita.

Mari kita hidup dalam keyakinan ini: kasih karunia Allah lebih kuat daripada rasa hina kita. Di hadapan-Nya, kita bukan orang buangan, melainkan anak-anak yang berharga, dikasihi, dan dipakai untuk kemuliaan-Nya.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

822335
Users Today : 1347
Users Yesterday : 1620
This Month : 25325
This Year : 374485
Total Users : 822335
Who's Online : 6