Lakukan yang terbaik; Tuhan menyelesaikan
Lakukan yang Terbaik; Tuhan Menyelesaikan
Salah satu kerinduan kita sebagai jemaat GKI Kota Wisata adalah ingin memiliki gedung ibadah yang bukan ruko, yang menjadikan hal ini pergumulan doa selama bertahun-tahun. Puji nama Tuhan, sekitar 6 tahun yang lalu GKI Kota Wisata telah membeli tanah seluas 1.647 m2 di Ciangsana dan berupaya mendapatkan ijin untuk mendirikan gereja di tanah tersebut.
Pada 1 Maret 2015, telah resmi dilantik tim PPGI yaitu tim yang mewakili jemaat mengurusi proses pelaksaan pembangunan gedung ibadah kita. Setelah dilakukan berbagai pemikiran, diskusi dan tindakan ternyata di lokasi tersebut tidak memungkinkan kita membangun gedung ibadah di sana. Dengan demikian kita harus mencari lokasi tanah yang lain di sekitar Kota Wisata.
Focus Group Discussion (FGD) tentang pangadaan rumah Ibadah telah dilakukan yang diwakili dari 9 KOMBAS. Dan hasilnya, Jemaat menginginkan gedung Ibadah yang dapat menampung 700 orang termasuk 14 kelas sekolah minggu. Ini menjadi pergumulan tersendiri bagi kami, tapi seperti ada tertulis dalam Yesaya 41: 13 “Sebab Aku ini TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: ”Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau”, kami menyerahkan hal ini kepada Tuhan.
Selain bergumul dan berdoa, kami berusaha mencari lahan yang dapat memenuhi hasil FGD. Begitu banyak pertimbangan baik masalah lahan termasuk masalah parkir dan juga masalah ijin mendirikan gereja di lokasi tersebut. Dengan jemaat GKI Kota Wisata yang telah mencapai lebih dari 1000 orang, lahan parker menjadi masalah tersendiri. Salah satu solusi adalah mencari tanah dekat BPK Penabur sehingga dapat meminjam lahan parkir, tetapi di sisi dalam Kota Wisata harga sangat tinggi sekitar 9 – 10 juta/m2 dan lahan ini tidak mungkin mendapatkan ijin gereja dan belum mau di jual oleh pihak Kota Wisata karena akan di jadikan area komersial, sehingga solusi lainnya adalah mencari lahan di jalan Ciangsana dan berdampingan dengan Penabur. Tetapi tanah yang di jual menetapkan harga yang tinggi sekitar 5 Juta/m2 dan luas dan level tanahnya tidak terlalu memadai. Dalam proses pencarian lahan, ada salah satu jemaat mengenalkan kepada orang desa yang kebetulan kenal pemilik tanah di belakan penabur dengan luas yang cukup memadai, 4.500 m2 dan tidak ada petunjuk akan di jual dan harga yang di tawarkan 3 juta/m2. Semua dijawab Tuhan tepat pada waktunya. Lokasi yang baik, harga yang masuk akal. Tuhan bekerja luar biasa, di tengah pergumulan jemaat yang tidak hentinya mendukung dalam doa dan dana. Tuhan kita sungguh MahaBesar!
Pergumulan kami belum berakhir, kami harus menghadapi pemilik tanah yang berseberangan agama, secara manusia terpikirkan akan menghambat proses jual beli tanah tersebut. Lagi-lagi Tuhan ajar kami untuk berserah padaNya. Dana yang kita miliki dari hasil penjualan tanah sebelumnya di Ciangsana dan hasil amplop PPGI dari jemaat, hanya setengah dari dana yang diperlukan. Dengan dana yang tersedia, kami memberanikan diri bertemu dengan pemilik tanah dan menyampaikan maksud kami untuk membeli tanah dan akan di bangun tempat ibadah (Gereja). Walaupun pemilik tanah baru pertama kali bertemu, dan disaksikan oleh RT, RW dan beberapa perwakilan warga, kami menyampaikan maksud kami termasuk bagaimana proses pembayaran yang sampai 15 kali karena keterbatasan dana, ternyata Tuhan bekerja dan mengerakkan hati mereka sehingga tidak terjadi hambatan dalam melakukan proses jual beli. Proses pembelian tanah ini mengingatkan saya akan Matius 7: 7-8 “Mintalah, maka akan di berikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.” Kita melakukan yang terbaik apa yang bias kita lakukan dan biarlah Tuhan yang menyelesaikan yang tidak dapat kita lakukan.
Jemaat GKI Kota Wisata masih menjalani proses pengadaan rumah Ibadah, baik dalam pembayaran lahan, proses perijinan dan pembangunan Gedung ibadah. Lakukanlah yang terbaik yang kita bisa, maka Tuhan akan menyelesaikan yang tidak dapat kita lakukan.
Marilah saudara-saudara sekalian, jangan pernah kuatir tentang apapun juga,serahkan semua kekuatiran kita kepada Tuhan (Filipi 4:6, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonanmu dengan ucapan syukur”), Dia yang akan memberi kita kekuatan menyelesaikan segala persoalan kita. (Filipi 4:13 “Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan padaku”).
Kita sering dihadapkan pada kekuatiran ini itu, namun ternyata Tuhan menyatakan kuasaNya pada kita dan membuat kita merasakan kehadiran dan campur tanganNya dalam kehidupan kita sehari-hari. Percayalah!! (DSU)