Maksud hati..

MAKSUD HATI …

Tidak ada perubahan pada rumah itu sejak 10 tahun silam, kecuali bangku kayu yang bertambah reyot dan engsel pintu yang semakin karatan. Kelihatannya penghuninyapun masih sama malasnya meminyaki engsel tersebut. Agak ragu aku membuka pintu itu, kuatir kalau-kalau terlepas dari engselnya. Sebentuk wajah jelek muncul dari balik pintu:Temon, sahabat terbaikku. Wajah seramnya berubah menjadi seringai aneh namun lucu ketika menyadari siapa yang datang.

“Kapan keluar dari penjara?” tanyanya. Masih ramah seperti dulu. Tanpa dipersilakan, aku duduk di atas peti kayu, tempat favoritku. “Kemarin,” jawabku seadanya. Sebelum ini aku dan Temon adalah sepasang perampok. Kami ditangkap karena merampok sebuah bank di pusat kota. Karena kejahatanku yang menumpuk, aku dihukum penjara 10 tahun. Dan Temon, dia memang terlalu baik, hanya beberapa bulan saja.

“Enak makanan di penjara?” Temon memang tidak pernah berbelit-belit, sifat yang aku suka. Tetapi aku enggan membicarakan masa lalu. “Temon, aku ingin berubah. Tapi aku perlu uang. Bisa kau pinjami aku?” Dengan cepat ia merogoh saku celananya dan memberikan lima puluh ribu rupiah kepadaku, satu-satunya lembaran uang yang ada di kantongnya itu. Ia selalu siap menolong,dan seperti biasanya, tidak bertanya mau aku apakan uang itu.

Aku berjalan di gang sempit sambil menenteng nasi bungkus yang baru saja kubeli di warung. Aku masih enggan memakannya. Sepanjang jalan aku terus memikirkan apa yang akan kulakukan. Aku ingin berbuat baik. Tapi harus mulai dari mana?

Sedang asik berpikir, kulihat 2 orang gelandangan berkelahi hebat. Dengan kekuatan entah dari mana, aku melerai mereka … “Kenapa berkelahi?” tanyaku. Seorang dari mereka menjawab, “Dia merebut nasi bungkus yang aku temukan di tumpukan itu,” sambil menunjuk gundukan sampah di dekatnya. Astaga, apa yang diperebutkan mereka …Aaah … sekarang aku tahu apa yang harus kulakukan. Kuberikan nasi bungkusku. Sempat pula aku berpesan, “Jangan berkelahi lagi.” Kutinggalkan mereka yang masih tertegun.

Setelah membeli nasi bungkus yang kedua, aku kembali berjalan menyusuri pasar yang sepi. Perutku mulai bernyanyi Keroncong Kemayoran. Di emperan sebuah toko, tampak seorang nenek tua yang kurus kering duduk mengharapkan belas kasihan. Ia tampak kelaparan. Lagi-lagi, kuberikan nasi bungkusku yang kedua kepadanya. Kutinggalkan nenek tua itu tanpa ia sempat mengucapkan terima kasih.

Di tanganku masih ada beberapa ribu. Setiap pengemis yang aku temui, kuberikan uang dan disambut dengan wajah keheranan. Mungkin karena sosokku tidak meyakinkan. Uangku habis dan perutku masih keroncongan. Tapi aku senang sekali. Aku sudah berbuat kebaikan hari ini! Aku melompat setinggi-tingginya dan berlari menuju rumah Temon. Dia harus menjadi orang pertama yang tahu!

“Temon! Uang itu sudah kupakai…” Temon hendak mengatakan sesuatu, tetapi aku tidak memberinya kesempatan. Kuceritakan semua pengalamanku dengan gembira. “Temon, aku gembira! Aku sudah berbuat baik hari ini! Oh,aku bahagia sekali!”
PerlahanTemon berkata, “Bonso … Uang itu masih di tanganmu …”

… ??? …. Mengapa kali ini dia tidak setuju denganku, bahkan tidak memercayaiku … Kecewa dengan sikap Temon, kulihat tanganku. Oh,aku hampir tidak dapat memercayai mataku … uang itu masih kugenggam erat … lima puluh ribu rupiah … Ternyata aku belum melakukan apa-apa … Semua itu hanya khayalanku. Maka menangislah aku di pundak Temon. Menangis seperti anak kecil. Menangis dan menangis lagi….

Selamat Tahun Baru 2019.

Membuat resolusi tahun baru itu penting,namun lebih penting lagi memiliki semangat juang untuk mewujudkannya.

“…kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” (Ef. 4:22-24).

(uty)

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU ADVEN (UNGU)

MENANTI DALAM PENGHARAPAN DAN PENYERAHAN DIRI

Yesaya 64:1-9; Mazmur 80:2-8, 18-20; I Korintus 1:3-9; Markus 13:24-37

Kebaktian 3 Desember 2023, Pdt. Grace Bustami (TPG GKI Cipinang Indah)

Tidak terasa, kita kembali merayakan Adven yang adalah awalTahun Liturgi atau Kalender Gerejawi. Rasid Rachman menjelaskan bahwa Kalender Gerejawi adalah penanggalan yang dibuat oleh gereja untuk mengenang peristiwa yang Kristus lakukan
sebagaimana tertulis di dalam Alkitab Hari ini kita merayakan Adven. Seperti yang telah kita ketahui bersama Adven berasal dari kata Latin: adventus, yang berarti kedatangan. Di dalam Adven kita diminta untuk mempersiapkan kedatangan Kristus yang sudah, sedang dan akan datang. Kristus sudah datang ribuan tahun yang lalu dalam wujud seorang bayi, saat ini Kristus sedang bersama kita dalam seluruh aspek hidup kita, dan pada akhir zaman nanti Kristus akan datang dengan kemuliaan-Nya untuk menjadi Hakim yang Agung.

Secara umum dalam keempat minggu Adven yang ada kita diajak untuk mempersiapkan kedatangan Kristus melalui sikap hati yang penuh dengan pertobatan. Oleh karena itu warna liturgis yang digunakan pada minggu ini adalah ungu, warna yang melambangkan pertobatan. Dalam Adven pertama yang kita rayakan pada minggu ini, kita diajak untuk menghayati kembali tentang kedatangan Kristus di akhir zaman nanti. Kedatangan Kristus di akhir zaman seringkali digambarkan dengan hal-hal yang mengerikan. Seolah-olah dunia ini akan hancur lebur sebelum Kristus datang. Maka tidak heran jika ada banyak orang yang takut dalam menghadapi akhir zaman. Ada orang-orang yang membangun bunker yang begitu kokoh, dirancang agar manusia yang hidup di dalamnya dapat bertahan hidup bertahun-tahun jika akhir itu betul-betul terjadi. Ada juga yang mencoba meramal kapan akhir zaman terjadi atau apa yang mengakibatkan akhir zaman itu terjadi. Hollywoodpun sudah banyak yang menghasilkan film-film yang bertema akhir zaman, seperti: “2012”, ” Armageddon”, “Left Behind”, dan masih banyak film-film lainnya yang ber-genre sama. Dalam kekristenan, akhir zaman pun sangat ramai diperbincangkan, mulai dari seminar-seminar sampai pada nubuatan-nubuatan tentang kapan dan bagaimana tejadinya akhir zaman. Lalu bagaimana seharusnya sikap iman kita ketika menanti kedatangan Kristus di akhirz zaman nanti? Takut, khawatir, cemas ataukah justru penuh pengharapan seperti tema besar pada adven pertama ini. Pengharapan seperti apa yang seharusnya kita hayati dalam menantikan kedatangan Kristus pada akhir zaman?

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda setiap minggu ketiga Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

161584
Users Today : 236
Users Yesterday : 339
This Month : 10218
This Year : 78955
Total Users : 161584
Who's Online : 2