Menjadi Lansia tidak berarti berhenti

MENJADI LANSIA TIDAK BERARTI BERHENTI

2 Korintus 4:16
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, n tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. 4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. 4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
==========================================================Setiap orang akan mengalami pertambahan usia. Usia manusia pada umumnya adalah 70 tahun dan bisa mencapi 80 tahun.

Pemazmur mengatakan: Masa hidup kami tujuh puluh tahun da jika kami kuat, delapan puluh tahyn, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru dan kami melayang lenyap.(Mazmur 90:10)

Dengan bertambahnya usia berarti hidup biologis kita berkurang bila dilihat dari merosotnya kondisi fisik dan kesehatan. Sehingga ada pertanyaan jika kita menjadi tua apakah yang bisa dilakukan:

1. Tetap bertumbuh dan giat dalam hal-hal rohani.
Semakin lama waktu yang diberikan Tuhan dalam hifup memberikan kesempatan untul bersekutu, membaca firman Tuhan dan berdoa, maka dengan demikian kehidupad batiniah akan bertumbuh walaupun keidupan jasmaniah trus semakin menurun.

2. Hidup bijaksana dan menjadi teladan.
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana (Mazmur 90:12). Kehidupan yang singkat hauslah dimanfaatkan dengan maximal dan dijalani dengan bijaksana. Satu alasan untk lanjut usia adalah kepercayaan bhwa orang tua dianggap telah mencapai kebijaksanaan dengan lebih dulu mengalami pengalaman hidup.

3. Utamakan hal-hal yang menjadi prioritas karena waktu yang terbatas.
Lakukan hal yang baik kepada orang-orang terdekat dengan dan disekitar kita sebab kita tidak tahu apakah masih ada kesemptan hari esok untuk kita.

4. Bergantung dan berserah kepada TUHAN YESUS
Sampai masa tua mu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu terus, Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu. (Yesaya 46:4).
Manusai adalah makhluk ciptaan yang berpribadi, yang diciptakan menurut rupa dan gambar ALLAH, memiliki kemandirian yang relatif tidak mutlak dalam arti bisa memilih dan memutuskan tetai kehendakNYA yang terjdi dan Mutlak, sehingga sebagai makhluk ciptaan NYA, kita bergantung kepda NYA.

5. Tetp berkarya selagi bisa.
Usia tua tidak akan membuat kita kurang bersemangat justru dengan menjadi tua kita masih memiliki kesempatan terkahir untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat, seperti: menekuni hobi, menulis, membaca, bernayanyi, dll. bahkan berdoa untuk orang lain.

6. Tetap Percaya dan Setia kepada TUHAN YESUS
Serahkanlah hidup mu kepada TUHAN dan percayalah kepada-NYA, dan IA akan bertindak (Mazmur 37:5).
Ketika usia semaikin lanjut dan kondisi fisik tidak berdaya dan bahkan tidak memiliki apapun, selain TUHAN, itu cukup bagi kita, karena memang hanya DIA yang kita perlukan. Carilah TUHAN dengan segenap hati.

Pemazmur mengatakan: TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada NYA, apabilaia jatug, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. Dulu aku muda sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti, tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat (Mazmur 37:23-26).

Menjadi tua bukanlah pilihan tetapi realita yang harus dihadapi. Bukan berapa lama kita hidup tetapi bagaimana kita menjalani hidup ini yang berkenan kepada TUHAN dan menjdai berkat bagi orang lain.

Didalam KRISTUS kita telah menjadi manusia baru dan manusa lama kita yang berjalan dalam kegelapan sudah ditinggalkan, akan tetapi bukan berarti dengan demikian kita tidak perlu diperbaharui lagi tetapi. justru sebaliknya kita harus terus menerus diperbaharui, sifat kita, perilaku kita, dan prioritas hidup kita.

Kolose 3:9-10 “Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah meninggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk mem[eroleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya.

Tujuan akhir dari pembaharuan yang terus menerus oleh kuasa Roh Kudus dan Firman Tuhan ini adalah supaya kita diubahkan menjadi serupa dengan gambar KRISTUS, yang adalah Pencipta dan Penebus kita yang kepadaNYA suatu saat kita kembali.

—————————————————————————————————-RPP
Sumber: Buku Mereka Terus Berbuah
Pergulatan GPIB Ledakan Lansia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU

BERTUMBUH DALAM IMAN

Habakuk 1:1–4, 2:1–4; Mazmur 37:1–9; 2 Timotius 1:1–14; dan Lukas 17:5–10.

Kebaktian 5 Oktober 2025 oleh Pdt. Em. Magdalena Handoyo

Pendahuluan

Setiap orang percaya dipanggil bukan hanya untuk memiliki iman, tetapi untuk bertumbuh di dalamnya. Iman yang hidup tidak statis; ia berkembang, diuji, diperkuat, dan dimurnikan melalui perjalanan hidup. Kitab-kitab yang kita baca hari ini menyingkapkan bagaimana iman itu bertumbuh: dalam pergumulan (Habakuk), dalam pengharapan (Mazmur), dalam pengajaran dan kesaksian (2 Timotius), dan dalam kerendahan hati untuk taat (Lukas).


1. Iman Bertumbuh di Tengah Pertanyaan (Habakuk 1:1–4; 2:1–4)

Habakuk bergumul dengan realitas hidup: kekerasan, ketidakadilan, dan kejahatan yang tampak dibiarkan. Ia bertanya, “Sampai kapan, ya Tuhan?” (Hab. 1:2).

  • Pertanyaan itu lahir dari iman, bukan dari ketidakpercayaan. Habakuk percaya Tuhan berdaulat, tetapi ia belum mengerti cara kerja Tuhan.

  • Jawaban Tuhan menekankan: “Orang benar akan hidup oleh percayanya” (Hab. 2:4).

  • Iman bertumbuh bukan karena semua masalah terjawab, tetapi karena kita belajar mempercayai Allah di tengah misteri.

Aplikasi: ketika kita melihat ketidakadilan, kejahatan, atau doa yang terasa tidak dijawab, pertanyaan kita jangan menjauhkan kita dari Allah, melainkan menuntun kita untuk lebih berpegang kepada-Nya.


2. Iman Bertumbuh dalam Pengharapan (Mazmur 37:1–9)

Pemazmur menasihati agar jangan gelisah karena orang fasik yang tampak makmur. Sebaliknya:

  • “Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik” (ayat 3).

  • “Bergembiralah karena Tuhan” (ayat 4).

  • “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan” (ayat 5).

Iman bertumbuh ketika kita belajar menunggu dalam pengharapan, bukan iri kepada mereka yang jahat, melainkan bersukacita dalam Tuhan yang setia.

Aplikasi: dalam dunia yang penuh kompetisi dan tekanan, iman bertumbuh saat kita belajar menemukan sukacita kita bukan dalam pencapaian atau perbandingan dengan orang lain, melainkan dalam relasi kita dengan Allah.


3. Iman Bertumbuh Melalui Pewarisan dan Pengajaran (2 Timotius 1:1–14)

Paulus mengingatkan Timotius tentang “iman yang tulus ikhlas” yang mula-mula ada pada neneknya Lois dan ibunya Eunike (ayat 5).

  • Iman bertumbuh melalui teladan keluarga dan pembinaan rohani.

  • Paulus mendorong Timotius untuk “mengobarkan karunia Allah” dan tidak malu bersaksi tentang Kristus.

  • Kekuatan iman tidak bersumber dari diri kita, melainkan dari “Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban” (ayat 7).

Aplikasi: iman kita dipelihara bukan hanya lewat pengalaman pribadi, tetapi juga melalui persekutuan, pengajaran, dan teladan orang-orang percaya yang lebih dahulu.


4. Iman Bertumbuh dalam Ketaatan dan Kerendahan Hati (Lukas 17:5–10)

Para rasul meminta Yesus: “Tambahkanlah iman kami!” (ayat 5). Yesus menjawab dengan dua hal:

  • Iman yang kecil pun, bila sejati, sanggup melakukan hal besar (ayat 6).

  • Namun, iman itu diwujudkan bukan dalam kesombongan, melainkan dalam ketaatan yang rendah hati. Seperti hamba yang hanya melakukan kewajibannya (ayat 7–10).

Aplikasi: iman bertumbuh bukan berarti kita menjadi “hebat” di mata manusia, melainkan semakin rendah hati, taat, dan setia melakukan kehendak Allah.


Kesimpulan

Bertumbuh dalam iman berarti:

  1. Belajar mempercayai Allah meski banyak pertanyaan (Habakuk).

  2. Mengandalkan Tuhan dan bukan iri pada orang fasik (Mazmur).

  3. Menghidupi dan mewariskan iman dalam kekuatan Roh Kudus (2 Timotius).

  4. Mengungkapkan iman dalam ketaatan dan kerendahan hati (Lukas).

Iman bertumbuh bukan dengan kekuatan kita, tetapi karena Allah yang bekerja di dalam kita. Mari kita berdoa agar Roh Kudus terus menguatkan, menuntun, dan menumbuhkan iman kita, supaya kita tetap hidup setia sampai akhir.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

869292
Users Today : 1791
Users Yesterday : 1414
This Month : 25763
This Year : 421442
Total Users : 869292
Who's Online : 10