Model Kepemimpinan Kristiani

Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, tetapi yang paling besar di antaranya ialah kasih. (1 Korintus 13:13)

Pemimpin adalah seseorang yang mengarahkan dan memengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama (definisi KBBI). Kepemimpinan yang efektif selalu dimulai dari kemampuan memimpin diri sendiri, dengan integritas, ketulusan, motivasi, dan nilai yang jelas. Fokus kita, bukanlah pemimpin struktural dengan jabatan, tetapi lebih kepada bagaimana setiap individu dapat memimpin diri sendiri dan membawa pengaruh positif kepada dunia sekitarnya.

Saat ini, dengan kecepatan perubahan dan keberagaman pola pikir, karakter, dan perilaku dunia sekitar kita yang mempengaruhi interaksi sehari-hari, kita memerlukan kompas dan jangkar. Kompas sebagai arah dan jangkar sebagai tumpuan pijakan. Keduanya akan membuat kita teguh dan fokus dalam menata hidup. Dalam iman Kristen, Iman, Pengharapan, dan Kasih menjadi kompas dan jangkar dalam merancang masa depan.

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari hal-hal yang tidak kita lihat untuk menghadapi tantangan. Kasih Karunia Allah, Karya Keselamatan Kristus dan Roh Kudus yang memberdayakan hidup kita akan menjadi dasar bahwa Tuhan memiliki rencana yang baik dan akan memberikan kekuatan serta kebijaksanaan di setiap musim kehidupan kita.

Pengharapan adalah keyakinan akan masa depan yang lebih baik. Sebagai orang percaya, kita meletakkan kepercayaan pada janji keselamatan dari Tuhan. Tindakan baik yang kita lakukan adalah tanggapan atas kasih karunia-Nya. Sebagai pemimpin, memiliki pengharapan akan menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk tetap teguh dan tidak menyerah, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Dalam pengharapan, seorang pemimpin percaya akan janji-janji Tuhan yang setia.

Kasih adalah inti dari kepemimpinan Kristiani. Seorang pemimpin yang dipenuhi kasih akan memimpin dengan kerendahan hati dan dedikasi yang tulus. Mereka berfokus pada kesejahteraan sesama dan kemuliaan Tuhan. Melalui kasih, seorang pemimpin melakukan tindakan nyata sesuai dengan hakikat kasih seperti di dalam I Korintus 13: 4-8.

Dengan dasar ketiganya, model kepemimpinan Kristen – kepemimpinan Kuriarki, Duloarki, dan Filiarki – dibentuk dan dikembangkan. Kepemimpinan Kuriarki, menekankan otoritas dan tanggung jawab yang diberikan oleh Allah. Pemimpin harus menggunakan otoritas ini dengan bijaksana dan penuh kasih, memastikan bahwa keadilan dan kebenaran ditegakkan dalam setiap keputusan dan tindakan. Kepemimpinan Duloarki, menekankan kepemimpinan yang memberi teladan dan berusaha untuk memberdayakan sesama dalam mencapai potensi penuh mereka. Kepemimpinan Filiarki, kepemimpinan dengan kasih yang menekankan hubungan akrab, saling mendukung, dan berbagi tanggung jawab di dalam nilai – nilai moral yang kuat.

Dengan meneladani model kepemimpinan di atas, berlandaskan Iman, Pengharapan dan Kasih, sekalipun kita ini adalah manusia biasa, kita akan berkualitas sebagai pemimpin. Karakter kepemimpinan akan muncul dengan sendirinya. Karakter keteguhan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan mencerminkan Iman yang kuat. Karakter ketekunan untuk terus maju walaupun penuh tantangan adalah bagian dari Pengharapan. Karakter ketegasan dalam mempertahankan prinsip yang benar mencerminkan Kasih kita pada sesama manusia dan pada Tuhan. Di dalam dinamika bersama, kita pun akan menghormati perbedaan dan berusaha menjalin sinergi. Dalam keberagaman, kita justru dapat menemukan kekuatan dan akan muncul berkat Tuhan di dalamnya.

Dengan prinsip di atas, kita diajak untuk menghadirkan kualitas Kristus ketika kita berperan serta memberi pengaruh kepada dunia sekitar kita. Gaya hidup Kristiani akan menaikkan standar tentang bagaimana seharusnya manusia hidup di hadapan Allah dan sesama. Semuanya sungguh kualitas hidup Kerajaan Sorga, sekalipun kita masih hidup di dalam dunia.

Kiranya sebagai pengikut Kristus, kita dimampukan hidup berkualitas pemimpin yang memimpin dengan IMAN, dalam PENGHARAPAN, dan melalui KASIH. Tuhan yang akan memampukan kita. AMIN. (SAR)

KEBAKTIAN MINGGU Paska (Putih)

Yesus Sudah Bangkit, Wartakanlah!

Yesaya 65:17-25; Mazmur 118:1-2,14-24; Kisah Para Rasul 10:34-43; Lukas 24:1-12

Kebaktian 20 April 2025 oleh Pdt. Gordon S. Hutabarat

Yesus Sudah Bangkit, Wartakanlah!

“Mengapa kamu mencari Dia yang hidup di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit.”
(Lukas 24:5b-6a)

Pagi itu sunyi dan penuh duka. Para perempuan datang ke kubur dengan membawa rempah-rempah, bukan untuk merayakan, tetapi untuk merawat jenazah. Namun apa yang mereka temukan justru mengubah sejarah umat manusia: batu sudah terguling, tubuh Yesus tidak ada, dan malaikat menyampaikan kabar mengejutkan: “Ia telah bangkit!”

Kebangkitan Kristus bukan sekadar mukjizat, tetapi titik balik dunia. Dalam Yesaya 65, Allah menjanjikan langit dan bumi yang baru, tempat di mana penderitaan tidak akan lagi dikenang. Ini bukan utopia semu, melainkan realitas yang dimulai dengan kebangkitan Kristus—yang membuka jalan bagi ciptaan baru itu.

Mazmur 118 pun berseru dengan penuh syukur: “Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya!” Kebangkitan Kristus adalah kemenangan atas maut, dan bagi kita—umat yang percaya—ini adalah undangan untuk hidup dalam terang dan sukacita yang kekal.

Dalam Kisah Para Rasul 10, Petrus bersaksi bahwa Yesus yang disalibkan kini hidup, dan bahwa para saksi mata diperintahkan untuk “memberitakan kepada bangsa-bangsa dan bersaksi bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang hidup dan orang mati.” Kebangkitan itu bukan sekadar fakta teologis—tapi panggilan misi.

Maka, kebangkitan Kristus mengubah duka menjadi harapan, ketakutan menjadi keberanian, dan keheningan kubur menjadi pekikan kabar baik. Kita yang percaya, seperti para murid pertama, tidak bisa berdiam diri. Kita dipanggil untuk mewartakan-Nya!


Aplikasi Hidup:

  1. Percaya dan bersyukur: Jangan biarkan kebangkitan hanya jadi cerita Paskah tahunan. Biarkan itu membakar hati kita setiap hari untuk hidup dalam damai dan pengharapan.

  2. Wartakan kabar baik: Siapa di sekitarmu yang sedang terpuruk, putus asa, atau merasa hidupnya “mati”? Datanglah, bawalah kabar bahwa Yesus hidup, dan Dia juga mau menghidupkan mereka.

  3. Hidup dalam terang kebangkitan: Jangan kembali ke kehidupan lama. Kristus telah bangkit—maka hidup kita pun harus merefleksikan kemenangan dan pembaruan itu.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

604340
Users Today : 1094
Users Yesterday : 1406
This Month : 24254
This Year : 156490
Total Users : 604340
Who's Online : 10