Rencana dan Waktu Tuhan
Rencana dan waktu Tuhan
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. (Pengkhotbah 3:11)
Sudah hampir 3 bulan ini, kebanyakan dari kita tinggal di rumah saja. Per-aturan PSBB, WFH, Home Learning membawa beberapa perubahan dalam setiap sisi kehidupan kita dan membuat kita menjadi cukup sibuk walaupun istilahnya stay at home. Dikarenakan anak-anak harus home learning, mereka jadi diberikan tugas yang cukup banyak dibandingkan ketika bersekolah biasa. Dan kami sebagai orang tua harus selalu mendampingi proses belajar anak dikarenakan anak kami yang masih SD. Selain itu masih ada tugas pelayanan kepenatuaan yang harus diselesaikan di akhir masa jabatan saya. Pada saat yang sama, saya terpilih menjadi ketua Komunitas Basis (Kombas) serta masih harus membantu di Panitia Pengadaan Rumah Ibadah (PPGI).
Dengan segala kesibukan saat ini, saya melakukan sebuah perenungan dan refleksi. Apakah di GKI Kota Wisata mempunyai keterbatasan orang yang mau melayani dan menyediakan waktu bagi Tuhan dari Jemaat yang sudah mencapai 1,200 orang? Menurut saya tidak, kalau kita semua mau melayani dan meluangkan waktu kita. Saya melihat begitu banyak orang melayani di sebuah kepanitiaan dan minggu lalu, ternyata banyak juga yang hadir secara online di dalam doa Prapentakosta, lebih dari 200 orang. Dan semua yang hadir merasa terberkati. Apakah melayani di gereja itu sulit? Saya rasa tidak, karena kita bisa memulai pelayanan yang sesuai dengan kemampuan dan waktu kita. Saya teringat dalam sebuah pembinaan, bahwa kita sebagai anak-anak Allah harus mengungkapkan talenta dan menawarkan diri dalam sebuah pelayanan. Kami yang hadir dalam pembinaan ini berpikir kalau jemaat di GKI Kota Wisata bisa seperti ini, mungkin kita akan bisa saling melayani dan saling terberkati.
Sebagai contoh, GKI Kota Wisata sedang mencari Badan Pemeriksa Harta Milik (BPHM) dan saya percaya di GKI Kota Wisata banyak orang yang mempunyai pekerjaan di bidang keuangan/akutansi/audit, tapi Majelis Jemaat selalu kesulitan mendapatkan kandidat untuk pelayanan ini.
Dulu ketika baru mulai beribadah di GKI Kota Wisata, selama 4 tahun pertama saya hanya menghadiri kebaktian di GKI Kota Wisata. Ketika saya melihat di Warta Jemaat baru di bentuk Komunitas Basis (Kombas) dan saya pun memberanikan diri untuk hadir di acara persekutuan Kombas pertama. “Beginilah firman Tuhan semesta alam: Apabila engkau hidup menurut jalan yang kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan kepadamu, maka engkau akan memerintah rumahKu dan mengurus pelataran-Ku, dan aku akan mengizinkan engkau masuk ke antara mereka yang berdiri melayani di sini” (Zak. 3:7). Lalu sayapun mulai melayani sebagai panitia Bulan Keluarga, kemudian menjadi Penatua. Saya selalu mempercayakan diri pada kehendak Tuhan, sehingga saya menerima pelayanan ini. Dan Tuhan memang punya rencana di dalam kehidupan setiap anak-Nya. Awal masa pelayanan, saya di tempatkan di posisi sarana dan prasarana, dan tidak lama kemudian ruko gereja mengalami masalah sistem listrik yang mengakibatkan terganggunya kegiatan beribadah. Tuhan mengetahui pengalaman saya di pekerjaan dan mengijinkan saya untuk menyelesaikan permasalahan ini. Saya pun sampai saat ini masih terheran-heran atas kejadian ini, di mana Tuhan menunjukan keagungan-Nya dan menempatkan kita di waktu yang tepat dalam sebuah pelayanan yang indah. “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir” (Pkh. 3:11).
Semoga perenungan dan perjalanan pelayanan yang Tuhan ijinkan saya alami dapat menjadikan kekuatan bagi kita semua ketika mendapat panggilan untuk melayani. Tuhan mengetahui talenta dan waktu yang tepat untuk kita bisa terlibat dalam rencana-Nya. Tuhan memberkati kita semua. (DSU)