Syukur di tahun yang baru

Syukur di tahun yang baru

 

“Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” – Kol. 3:17

Hari ini dalam tradisi kekristenan disebut Hari Raya Epifani di mana kita memperingati penyataan atau penampakan diri Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus kepada dunia. Hari raya ini dirayakan oleh sejumlah denominasi (kelompok aliran) Kristen pada tanggal 6 Januari. Kita GKI, dalam tradisi gereja reformasi tidak memperingati hari raya Epifani secara khusus (kita tidak menyelenggarakan kebaktian khusus tepat di tanggal 6 Januari), tetapi kita menyebut hari Minggu terdekat dengan tanggal 6 Januari sebagai Minggu Epifani.

Melalui perayaan penampakan Tuhan ini, hendak dikatakan kepada kita bahwa Allah sungguh merangkul semua orang dan semua bangsa. Allah merangkul seluruh umat manusia dan seluruh bangsa. Allah melalui Putera-Nya Yesus Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan semua bangsa, bukan hanya satu bangsa saja. Sementara itu, perwakilan orang majus dari Timur hendak memberikan gambaran bahwa semua orang akan sujud menyembah kepada Yesus yang adalah Allah sendiri, yang hadir secara nyata dalam wujud manusia. Baik orang Yahudi maupun bangsa-bangsa lain semuanya akan menyembah Yesus dan akan dirangkul oleh Yesus.

Pada hari raya penyataan Tuhan ini kita renungkan kembali perjalanan hidup kita selama ini, khususnya memasuki tahun baru 2020. Biasanya pada setiap tahun baru, orang- orang cenderung memiliki yang namanya resolusi tahun baru. Orang-orang ingin mengubah suatu kebiasaan buruk di tahun lalu menjadi suatu kebiasaan yang baik. Mungkin ada yang ingin berhenti merokok, mungkin ada yang ingin mulai rajin olahraga, atau mungkin ada yang ingin membiasakan diri membaca Alkitab setiap hari atau hal lainnya.

Namun, biasanya kebanyakan dari orang-orang yang membuat resolusi tahun baru ini hanya bertahan kurang dari satu bulan. Setelah beberapa minggu, mereka biasanya mulai capek dan berhenti berusaha mencapai tujuan mereka.

Bila mengingat umur dan kemampuan manusia yang serba terbatas, kita seharusnya sadar, bahwa Tuhan menciptakan kita di dunia ini bukan untuk kepentingan pribadi kita melainkan hidup demi kerajaan Allah. Semua yang Tuhan titipkan pada kita hanya bersifat sementara, hanya pekerjaan Allah saja yang bersifat kekal.

Karena itu kebahagiaan sejati bagi orang percaya adalah bukan diperoleh dengan mendapat berkat lahiriah sebanyak-banyaknya, tetapi karena ia boleh mendapat anugerah Allah untuk dilibatkan (ikut serta) dalam pekerjaan Allah yang bersifat kekal. Berkat yang Tuhan anugerahkan kepada kita, semata-mata bukan diperoleh untuk kepentingan pribadi (keluarga) kita, tetapi untuk dipersembahkan dan dipakai untuk kemuliaan Allah. Maka kebahagiaan sejati seperti ini tidak akan lenyap sepanjang masa.

Apakah kita sudah memberikan persembahan yang berkenan di hati Tuhan? Ataukah persembahan kita justru membuat Tuhan sedih? Persembahan yang terutama dan yang diharapkan oleh Tuhan Yesus adalah persembahan hati dan batin kita. Kerendahhatian dan penyesalan akan dosa serta pertobatan kitalah, yang diinginkan Tuhan.

Mari di tahun yang baru ini kita makin belajar berkomitmen untuk menyatakan rasa syukur dengan mempersembahkan hidup yang terbaik bagi Tuhan, baik itu mencakup waktu, pikiran, harta, tenaga, keluarga, tujuan hidup dan seluruhnya. Karena inilah arti hidup dengan iman, yaitu menyerahkan hidup sepenuhnya di tangan-Nya, belajar tunduk dengan apapun yang menjadi kehendak Allah, dan secara aktif mau berbuat yang terbaik bagi kemuliaan nama Tuhan. Karena kesempatan itu tidak akan selama-lamanya kita miliki.

Selamat Tahun Baru 2020. Selamat menjalani tahun ini di dalam Tuhan. Tuhan Yesus beserta dan memberkati kita. Amin (JES)

 

 

 

KEBAKTIAN MINGGU ADVEN (UNGU)

NANTIKANLAH DIA DENGAN BERTOBAT

Yesaya 40:1-11; Mazmur 85:2-3,9-14; 2 Petrus 3:8-15; Markus 1:1-8

Kebaktian 10 Desember 2023, Pdt. Febe Oriana Hermanto (GKI GUNUNG SAHARI)

Pernahkah Saudara merasakan jatuh cinta? Apa yang Saudara lakukan ketika jatuh cinta? Pasti banyak sekali. Bahkan mungkin kita melakukan hal-hal yang tidak masuk di akal, ketika mengungkapkan rasa cinta kita kepada orang yang dicintai. Kita tahu bahwa Allah sedemikian rupa mencintai kita. Ketika manusia jatuh dalam dosa, Allah mengutus para utusan-Nya untuk mengingatkan dan menyelamatkan manusia. Sampai pada akhirnya puncak karya keselamatan itu terjadi ketika Allah mengutus Putra-Nya sendiri untuk menyelamatkan kita. la mencari karena mengasihi kita, bahkan ketika kita masih dalam keadaan berdosa.

Bacaan leksionari pada hari Minggu ini, terlihat dengan begitu gamblangnya bahwa Allah begitu mengasihi kita dan setia pada janji-Nya. Ketika umat pilihan-Nya berpaling dari Allah dan meninggalkanNya, Allah tidak melupakan mereka begitu saja. Melalui utusan-Nya Allah menyampaikan pesan bahwa Ia ingin menghibur dan bahkan berjanji untuk menyelamatkan umat-Nya.

Ratusan tahun kemudian, ketika manusia mungkin sudah melupakannya, janji Allah tergenapi. Setelah sekian lama umat pilihan Allah tidak lagi mendengar suara-Nya yang diperdengarkan melalui para utusan-Nya, suara Allah kembali diperdengarkan dengan lantang di tengah padang gurun. Pesannya pun singkat dan padat: Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.” Pesan pertobatan yang diserukan oleh Allah melalui hamba-Nya Yohanes Pembaptis itu, bukanlah sebuah pesan ancaman, melainkan pesan cinta. Allah tidak ingin manusia binasa dalam keberdosaannya, melainkan memperoleh keselamatan di dalam Yesus Kristus, Putra-Nya.

Oleh sebab itu minggu Adven yang kedua ini umat diajak kembali untuk menghayati kesetiaan Kristus yang menjadi jalan pendamaian bagi manusia dan Allah. Sekali lagi, hal ini disebabkan karena cinta Allah kepada manusia. Yohanes Pembaptis yang menjadi tokoh dalam minggu ini, bukan saja tampil sebagai penggenap nubuatan dari nabi Yesaya, namun juga tampil sebagai penyampai pesan cinta dan kesetiaan dari Allah. Yohanes Pembaptis yang mengerti betapa Allah mengasihi dunia ini, meresponss kasih Allah itu dengan memberikan seluruh kehidupannya. Hal itu ia tampakkan melalui sikap dan gaya hidupnya.

Dalam Penghayatan akan kesetiaan dan cinta Allah inilah, maka sudah layak dan sepantasnya apabila kita juga tetap setia dan mencintaiNyadalam menantikan kedatanganNya kembali.

Jadwal Kebaktian GKI Kota Wisata

Kebaktian Umum 1   : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian Umum 2  : Pk. 09.30 (Hybrid)

Kebaktian Prarem 8 : Pk 07.00 (Onsite)

Kebaktian Prarem 7 : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 3-6  : Pk. 07.00 (Onsite)

Kebaktian ASM 1-2   : Pk. 09.30 (Onsite)

Kebaktian Batita, Balita: Pk. 09:30 (Onsite)

Kebaktian Remaja  Pk 09.30 (Onsite)

Kebaktian Pemuda setiap minggu ketiga Pk. 09.30 (Onsite)

Subscribe Youtube Channel GKI Kota Wisata dan unduh Aplikasi GKI Kota Wisata untuk mendapatkan reminder tentang kegiatan yang sedang berlangsung

 

 

GKI Kota Wisata

Ruko Trafalgar Blok SEI 12
Kota Wisata – Cibubur
BOGOR 16968

021 8493 6167, 021 8493 0768
0811 94 30100
gkikowis@yahoo.com
GKI Kowis
GKI Kota Wisata
: Lokasi

Nomor Rekening Bank
BCA : 572 5068686
BCA : 572 5099000 (PPGI)
Mandiri : 129 000 7925528 (Bea Siswa)

Statistik Pengunjung

164625
Users Today : 359
Users Yesterday : 345
This Month : 2551
This Year : 81996
Total Users : 164625
Who's Online : 3